I'LL Teach You Marianne

Peniru yang baik



Peniru yang baik

Christian yang semula direncanakan hanya akan tinggal satu bulan di Swiss pun berubah, Jack belum mau melepaskan Christian kembali ke pengasuhan Luis. Jack masih sangat menikmati perannya sebagai ayah, bahkan tak jarang ia membawa putra kebanggannya itu ke kantor. Jack dengan bangga memamerkan Christian pada semua karyawannya, termasuk pada Aaron yang sudah kembali dari Korea. Karena proyek kolaborasi mereka mulai berjalan keberadaan Aaron dan Nicholas yang menggantikan Jack sudah tak terlalu di perlukan, mereka hanya perlu memeriksa beberapa minggu sekali saja untuk mengontrol jalannya proyek pulau buatan itu.     

"Uncle, kata Daddy dulu Uncle selalu kalah jika bertanding dengan Daddy, ya? Selemah itu kah Uncle Aaron?" celoteh Christian bertanya pada Aaron ketika sedang berada diruangan Jack.     

Aaron langsung mengangkat wajahnya menatap tajam ke arah Jack. "Bertanding apa contohnya, sayang?"     

"Banyak, Daddy bilang Uncle terlalu lemah,"jawab Christian dengan polosnya.     

Aaron menggeram, kedua mata elangnya sudah melirik tajam pada Jack yang saat ini tengah tersenyum lebar tanpa rasa bersalah. "Tidak, mana mungkin Uncle kalah. Uncle ini hebat, Christian jangan percaya pada Daddymu, ya. Daddymu itu pembual besar, dulu kalau saja Uncle tidak berbaik hati mungkin saja Uncle lah yang jadi ayah Christian."     

"Connery!"geram Jack dengan cepat memberi peringatan.     

Aaron terkekeh. "Yang Uncle katakan benar, sekarang Uncle tanya pada Christian. Christian jawab jujur, ya. Antara Uncle dan Daddy siapa yang paling tampan menurut Christian?"     

Selayaknya anak kecil yang polos dan tak tahu apa-apa Christian kemudian bangun dari pangkuan Aaron, bocah kecil itu berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada menatap Aaron dan sang ayah secara bergantian. Erick, Nicholas dan Daniel yang sejak tadi hanya menjadi penonton setia mulai terkekeh saat melihat tingkah menggemaskan Christian yang bertingkah seperti orang dewasa.     

"Come on, dude. Katakan siapa pilihanmu?"Aaron kembali meminta pendapat Christian.     

"Tentu saja Daddy, bukan? Daddy adalah laki-laki paling tampan di dunia ini, Uncle Aaron mu itu jelek dan tak ada apa-apanya dibanding Daddy, boy."Jack langsung menginterupsi, jiwa persaingannya sangat besar. Apalagi jika lawannya adalah Aaron.     

Secara tiba-tiba Christian yang sebelumnya berdiri diantara sang ayah dan Aaron berjalan menuju ke tempat Aaron duduk, bocah kecil itu pun langsung duduk di pangkuan Aaron.     

"See, sudah jelas kan?" Aaron tertawa terbahak-bahak saat Christian kembali padanya lagi.     

Jack mengepalkan tangannya dengan kuat. "Kau pasti curang, aku yakin kau sudah mengiming-imingi putraku mainan, bukan?"     

"Aku bukan seorang pengecut, Clarke. Jadi tak mungkin aku melakukan hal serendah itu."     

Jack langsung mengangkat tangannya kedepan secara spontan. "Tunggu, jadi kau menyebutku pengecit begitu?"     

"Aku tak berkata seperti itu."     

"Fuck, tadi kau yang bicara seperti itu terlebih dahulu, Connery!"     

"I know, tapi aku tak menyebutmu sebagai pengecut,"jawab Aaron kembali sambil tersenyum lebar, meski hubungannya dengan Jack sudah baik-baik saja namun dalam beberapa kesempatan ia masih suka sekali jika melihat Jack marah-marah seperti saat ini. Sepertinya kemarahan Jack adalah hiburan tersendiri untuknya.     

"Fuck you."     

Tawa Aaron semakin keras saat Jack mengumpatnya kembali, sementara itu Christian yang sejak tadi duduk dipangkuan Aaron nampak memperhatikan percakapan sang ayah dan sang uncle. Anak itu seperti sedang mempelajari sesuatu dan hal ini sama sekali tak disadari kedua pria dewasa yang masih kekanak-kanakan itu.     

Pertengkaran Aaron dan Jack terhenti saat pintu ruangan itu terbuka dari luar.     

"Wow sepertinya kalian sedang sibuk, apa kami mengganggu?"tanya Rose dengan cepat, saat ini wanita itu tengah hamil besar dan diperkirakan akan melahirkan dalam waktu dua minggu lagi.     

"Aunty!"jerit Christian keras, bocah itu langsung melompat turun dari pangkuan Aaron menuju ke arah Rose yang sedang membawa ice cream favoritnya.     

Melihat Christian mendekat Rose melebarkan kedua tangannya, karena perutnya sudah besar gerakan Rose terbatas maka dari itu ia hanya melebarkan kedua tangannya untuk menyambut kedatangan Christian yang sudah semakin tinggi. Christian memeluk Rose dengan hati-hati karena tahu saat ini ada bayi dalam perut sang aunty.     

Anne yang baru masuk keruangan itu tersenyum kecil melihat apa yang dilakukan putranya, dengan penuh kasih ia meraba kepala putranya yang masih menempel pada perut Rose.     

"Kalian datang? Apa sudah selesai belanjanya?"     

Anne menoleh ke arah Jack. "Sudah, Rose sudah memiliki semuanya. Kami hanya membeli beberapa kaus kaki bayi yang lucu saja.     

"Blue? Kenapa kau tak membeli yang berwana hitam, Anne?"tanya Aaron dengan cepat mengomentari kaus kaki yang sedang ditunjukkan Anne.     

"Hitam? Kau ingin bayimu menggunakan pakaian berwarna hitam? Kau ingin membuatnya masuk ke aliran apa, heh?"Anne ketus merespon perkataan Jack. "Bayi baru lahir itu identik dengan warna-warna lembut, bukan warna hitam. Ada-ada saja kau ini."     

"Iya Anne, marahi saja dia. Aaron sungguh keras kepala sekali."Rose ikut menimpali perkataan Anne dengan cepat.     

"Bayiku seorang laki-laki, jadi wajar saja jika aku ingin memakaikannya warna hitam. Warna hitam itu keren dan garang, aku ingin anakku menjadi pria sejati yang ditakuti semua orang jika dia sudah besar nantinya,"cerocos Aaron berapi-api.     

Anne langsung melipat kedua tangannya didada. "Jangan lupa, anakku juga laki-laki, Aaron. Dan pada saat dia lahir aku tak menggunakan warna hitam untuk perlengkapannya, tapi lihat dia saat ini. Pintar, gagah dan luar biasa bukan? Jadi jangan mengada-ada, tak ada hubungannya antara aksesoris berwarna hitam dengan kepribadian seorang anak."     

"Iya tapi-"     

"Fuck you."     

Hening.     

Tak ada suara, semua orang yang ada diruangan itu langsung menoleh ke arah Christian yang baru saja mengucapkan kalimat umpatan itu.     

"Baby, kalimat apa yang baru saja kau ucapkan itu hem?"Anne yang shock langsung mendekati Christian dan menggendongnya meskipun anak itu tidaklah ringan.     

"Fuck you, Mom."     

"Jesus."Rose langsung memekik kecil sembari menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya saat Christian kembali mengulang kata yang sebelumnya ia ucapkan.     

Dengan wajah pucat Anne memberikan ciuman pada Christian. "Siapa yang mengajarimu mengucapkan kalimat itu?"     

Tanpa rasa bersalah bocah pintar itu langsung menunjuk ke arah sang ayah yang langsung kelabakan ketika mendapatkan tatapan membunuh dari sang istri.     

"Daddy? Daddy yang mengajarimu kata itu?"Anne kembali memastikan ucapannya kembali.     

Christian menganggukkan kepalanya merespon perkataan sang ibu, ia tak menyadari ada bom atom besar yang siap meladak saat ini. Erick yang bisa merasakan aura membunuh yang sangat besar dari sang nyonya langsung mendekatinya dan mengambil Christian dari gendongannya untuk dibawa keluar.     

Melihat Erick pergi Nicholas pun mengekor dibelakangnya dengan cepat, begitu juga dengan Daniel yang langsung mengajak kedua tuannya pergi menyusul Erick dan Nicholas. Senyum Aaron mengembang lebar saat keluar dari ruangan Jack, ia terlihat sangat puas melihat nyawa Jack dalam bahaya.     

"Babe, ini tak seperti yang kau pikirkan. Aku bisa menjelaskan semuanya-"     

Itu adalah kata-kata terkahir yang didengar Aaron dan Rose sebelum keluar dari ruangan Jack yang langsung dikunci rapat oleh Anne dari dalam, well sepertinya Jack akan mendapatkan sedikit pelajaran dari singa betinanya yang sedang murka.     

Bersambung     

Nb. Info, I'LL Teach You Marianne akan tamat dalam beberapa episode lagi dan akan ada cerita lanjutan mengenai anak-anak mereka di buku terpisah. Thor harap kakak-kakak akan mengikuti perjalanan Christian dan adik-adiknya, dalam buku kedua akan dijelaskan juga berapa anak Anne dan Christian. Untuk judul akan segera Thor share, terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.