I'LL Teach You Marianne

Ucapan wanita



Ucapan wanita

Bandar udara Luksemburg.     

Sebuah pesawat jet dengan tulisan C.L.A.R.K.E mendarat dengan apik dibandara Findel, Luksemburg. Jack dan Anne turun dari pesawat setelah lima anggota the warrior yang lain turun terlebih dahulu, sebelumnya dengan berlari-lari Anne mencari Jack yang sedang berolahraga bersama anggota the warrior. Dengan berlinang air mata Anne memaksa Jack untuk membawanya menemui Christian, Anne memiliki firasat tidak enak pada putra pertamanya itu apalagi mereka memang sudah cukup lama tak bertemu.     

Jack yang sebelumnya sudah memberikan perintah pada Luis untuk memperketat penjagaan pada Christian pun tak bisa menolak permintaan Anne, insting seorang ibu benar-benar sangat kuat saat ini.     

"Jack, aku tak tenang sekali. Ada apa ini?" Anne terus mengucapkan kalimat yang sama sejak pesawat mereka memasuki wilayah udara Luksemburg.     

"It's ok, itu hanya perasaanmu saja. Christian baik-baik saja bersama Luis, bukankah tadi kita sudah melakukan video call dengannya?"     

Anne menyeka air mata yang menggenang di sudut matanya. "Iya, tapi aku sangat tidak tenang. Rasanya aneh sekali dan jujur aku belum pernah merasakan ini sebelumnya."     

Jack semakin mengeratkan pelukan di pinggang Anne. "Sabar, sebentar lagi kita akan bertemu dengan putra kita. Hilangkan pikiran jelekmu itu, honey. Christian baik-baik saja."     

Anne meletakan satu tangannya ke dada sebelah kirinya, berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak sangat cepat saat ini. Seperti yang Jack perintahkan, Anne berusaha untuk berpikir positif. Meski saat ini detak jantungnya berdegup kencang, entah kenapa perasaan Anne tak enak sekali. Padahal saat ini ia sudah berada di Luksemburg dan sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Clarke.     

Jack terus berusaha menenangkan Anne meski ia juga memiliki perasaan yang sama, pada saat akan memasuki mobil yang menjemput mereka tiba-tiba ponsel pintar Jack berdering. Dengan cepat Jack meraih ponselnya dari dalam saku bajunya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan kepadanya, kedua mata Jack membulat sempurna saat membaca pesan yang dikirimkan Erick padanya. Seketika Jack kemudian memberikan kode pada lima orang anggota the warrior yang sedang berjalan dibelakangnya dengan sebuah anggunkan kecil, mendapatkan kode dari sang tuan kelima anggota the warrior kemudian langsung berlari dengan cepat menuju sebuah mobil berwarna hitam yang berada di barisan paling depan.     

"Ada apa, Jack? Kenapa mereka berlari-lari seperti itu, apa sudah ada hal buruk yang terjadi?"Anne langsung memberikan pertanyaan pada Jack dengan bingung.     

Jack menoleh kearah Anne yang sudah duduk didalam mobil. "Tidak apa-apa, mereka ingin membuka jalan saja karena ada kemacetan dijalan yang akan kita lalui,"jawab Jack berbohong.     

"Macet kenapa? Bukankah Luksemburg tak pernah macet?" Wajah Anne langsung memerah saat bicara, begitu juga dengan kedua matanya yang sudah tergenang air mata.     

Jack berlutut dan mencium tangan Anne yang saat ini sudah terasa dingin. "Percayalah semua akan baik-baik saja, suamimu ini bukan orang sembarangan, babe. Tak akan ada orang yang berani mengusik kedamaian keluarga Clarke selama aku masih hidup."     

Air mata Anne menetes perlahan. "Aku tahu kau sedang mencoba menenangkan aku saat ini, hanya saja sumpah demi Tuhan, Jack. Perasaanku tak enak sekali, lebih baik kita pulang sekarang juga, aku sudah tak sabar ingin memeluk Christian." Suara Anne terdengar sedikit bergetar saat bicara.     

Jack tersenyum, perlahan ia bangkit dari lantai dan masuk kedalam mobil untuk mengikuti kemauan Anne. Setelah Jack masuk kedalam mobil, anak buah Jack yang lain pun segera masuk ke mobil masing-masing. Lima mobil mewah anti peluru berwaran hitam dengan plat bertuliskan C L A R K E pun mulai meninggalkan bandara, saat ini Jack sedang berusaha mengulur waktu untuk tidak terburu-buru sampai di rumah. Pasalnya saat ini dirumah sedang terjadi kekacauan besar pasca dua orang penyusup yang menyamar sebagai petugas air mencoba melukai Christian, kedua orang itu saat ini sudah tewas karena terkena timah panas yang dilepaskan Luis. Luis sendiri juga mengalami luka tembak di kaki pasca meraih Christian yang sedang berada ditaman bersama pengasuhnya.     

Saat ini di kediaman keluarga Clarke juga sudah dipenuhi polisi yang langsung datang, mereka langsung mensterilkan halaman tempat terjadinya baku tembak. Sasaran kedua orang itu benar-benar ingin melukai Christian, terbukti pasca Christian ada dalam pelukan Luis pistol mereka langsung tertuju pada Luis. Noah yang langsung membantu Luis langsung mengabari Erick tentang apa yang sudah terjadi, sehingga beberapa saat yang lalu Erick mengabarkan berita itu pada Jack yang baru saja tiba di Luksemburg.     

"Ini perasaanku saja atau memang benar, kita melewati jalan yang berbeda untuk pulang?"     

Jack menepuk paha Anne dengan lembut. "Kan tadi aku sudah katakan padamu kalau terjadi kemacetan, jadi saat ini kita mencari jalan lain, babe."     

"Kemacetan karena apa? Lalu kenapa kita tak naik helikopter saja seperti biasanya? Perasaanku benar-benar tak tenang saat ini, Jack."     

"Semuanya baik-baik saja, Anne. Kau jangan khawatir,"ucap Jack pelan sambil menatap wajah Anne dengan tatapan dalam.     

Anne langsung mengalihkan pandangannya dari Jack dan menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, Anne sudah berusaha menyakinkan dirinya kalau semua baik-baik saja sejak tadi. Akan tetapi tetap saja perasannya tak mau diajak kompromi, ada rasa aneh yang sedang bergolak dalam dirinya, yang memintanya untuk segera sampai dirumah.     

Tanpa sepengetahuan Anne, Jack saat ini sudah memakai ear piece yang terpasang ditelinga kananya yang sudah tersambung dengan Luis yang saat ini sedang mendapatkan penanganan tim medis akibat luka tembak yang ia terima.     

"Tuan muda aman, dia hanya sedikit shock saja jadi terus menangis sejak tadi."     

"Rumah juga sudah diamankan polisi dua lapis, saat ini mereka juga sedang mencari tahu siapa orang yang sudah memerintahkan dua pelaku yang tewas ini, Tuan."     

"Saya menepati janji saya pada anda dan Tuan besar, saya akan pertaruhkan nyawa saya untuk pewaris keluarga Clarke."     

Luis terus bicara pada Jack dengan nada putus-putus karena menahan sakit saat peluru yang bersarang di kakinya di ambil dokter Leo yang langsung datang, Jack sendiri hanya bisa mendengarkan apa yang Luis bicarakan tanpa berani menjawab karena ada Anne disebelahnya saat ini. Jack tak mau Anne khawatir jika tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.     

"Anne."     

Anne yang sedang menatap jalanan melalui kaca jendela perlahan menoleh ke arah Jack. "Ada apa?"     

"Semasa aku menggunakan identitas Alan, kakek sangat menyayangiku tapi setelah kau datang kasih sayang kakek langsung tertuju padamu,"ucap Jack pelan mencoba mencairkan suasana dengan membasah soal kakeknya.     

"Aku tahu, kakek adalah pria yang baik. Nenek adalah wanita yang beruntung karena mendapatkan kakek."     

Jack tersenyum. "Begitupun aku saat ini, aku adalah pria yang sangat beruntung karena mendapatkanmu. Karena itu aku minta padamu tolong jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi dimasa depan, meski badai besar datang mengguncang rumah tangga kita aku harap kau akan terus bertahan disisiku. Berdua kita besarkan Christian dan adik-adiknya."     

Anne terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia membuka mulutnya dan berkata, "Jujur padaku, Jack. Apa yang saat ini sedang kau sembunyikan dariku? Percayalah, aku tak akan marah jika kau jujur padaku."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.