Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tan Yiming Sang Budak



Tan Yiming Sang Budak

Dalam waktu kurang dari dua menit, aula itu sudah cukup kosong.     

Saat ini, Mo Boyuan, kedua bersaudara Su, Tan Yiming, dan keluarga Shen masih tetap ada di sana.     

Jika keluarga Shen ingin pergi, itu harus berdasarkan pada apakah Mo Boyuan setuju atau tidak. Sebelum Mo Boyuan berbicara, tidak ada satu keluarga Shen pun yang boleh pergi dari sini!     

Para pengawal dengan cepat mengendalikan aula setelah mendapat sinyal dari bos mereka. Pintu utama, kedua sisi tangga, dan pintu belakang yang terhubung dengan toilet dijaga ketat. Bahkan keluarga Shen sama sekali tidak bisa walau hanya berniat mengirim pesan dengan ponsel.     

Masalahnya adalah, sudah banyak yang tahu bahwa Pangeran Mo tidak pernah secara pribadi memimpin orang selama bertahun-tahun.     

Oleh karena itu, mungkin beberapa orang tidak pernah melihat pemandangan seperti ini pada hari biasa. Kali ini, keluarga Shen benar-benar memiliki reputasi yang 'besar'.     

Tan Yiming adalah salah satu orang yang paling tahu dan mengerti Mo Boyuan dari waktu ke waktu. Keluarga Su juga adalah salah satunya. Karena itu, mata Su Muxue yang bersinar dan memuja Mo Boyuan membuat Tan Yiming tak berdaya dan cemburu.     

Wanitanya sendiri malah menjadi pengagum sahabatnya sendiri. Rasa cemburu yang menggerogoti hatinya sangat sulit dipahami orang awam.     

Hanya saja, ia tidak bisa mengatakannya, ia hanya bisa menahan sikapnya sendiri. Siapa suruh ia hanyalah seorang budak?     

Putra bungsu dari keluarga Tan yang terhormat malah menjadi simpanan seorang wanita bertahun-tahun, jika ia mengatakannya pun tidak akan ada orang yang percaya!     

Ini sungguh terlalu menyedihkan!     

Seorang pengawal telah berjalan menuju tempat di mana keluarga Shen berada.     

Nyonya Tua Shen berani menindas dan mengancam Su Muxue dengan mengandalkan usia tuanya, tapi setelah Tan Yiming keluar, ia hanya terus diam.     

Ditambah dengan kehadiran Mo Boyuan, wanita itu jelas ketakutan. Mungkin ia pernah mendengar bahwa Tuan Muda Mo ini tipikal orang yang sering menindas orang.     

"Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan?"     

Pengawal itu tidak memedulikan apa yang ditanyakan wanita tua itu, apalagi menjawabnya. Ia menyeret Shen Peiyi yang tadi 'pingsan'. Berpura-pura pingsan di depan para profesional ini adalah murni kesalahan besar.     

Shen Peiyi mau tidak mau harus membuka matanya. Wajahnya yang bengkak cukup jelas untuk menilai seberapa besar kekuatan tamparan yang dibuat Su Muxue saat ini.     

Tatapan Tan Yiming melirik pada telapak tangan seorang wanita. Benar saja, tangan itu merah dan bengkak.     

Ia pun tidak bisa menahan diri lagi dan memberanikan diri menghadapi orang di sampingnya, "Kakak Su, bisa minggir sebentar?"     

Kini Su Zizhuo seperti seekor anjing yang ekornya telah terinjak, "Direktur Tan, hubungan kita bukanlah kakak adik, lebih baik kamu panggil aku Direktur Su."     

"Baiklah, Direktur Su. Lihatlah, apa perlu mengobati tangan Muxue?"     

Setelah diingatkan oleh Tan Yiming, Su Zizhuo memerhatikan bahwa tangan adiknya bengkak seperti kaki babi, "Su Muxue, kamu tidak merasakannya? Memangnya kamu tidak kesakitan? Kenapa kamu tidak bilang?"     

Sekali bicara, Su Zizhuo langsung menceramahi seperti layaknya seorang kakak di rumah. Tapi, ceramahnya ini lebih banyak berisi tentang kekhawatiran dan keprihatinan.     

"Ehem, aku benar-benar tidak menyadarinya, aku terlalu bersemangat."     

Ketika seseorang terlalu bersemangat, mereka bisa mengabaikan rasa sakit yang dirasakan tubuhnya.     

Su Zizhuo melotot kepada adiknya, "Jangan hanya haha hihi tidak jelas, berdiri yang benar!"     

"Oh!"     

Sebenarnya, Direktur Su adalah naga yang bisa menyemburkan api pada saat-saat biasa. Di perusahaan, ia adalah seorang diktator!     

Tapi di depan adiknya, seluruh citranya langsung runtuh. Mungkin, ia berutang pada adiknya di kehidupan sebelumnya!     

Oleh karena itu, dalam kehidupan ini, mereka menjadi saudara. Setiap saat dia harus membereskan kekacauan yang dibuat oleh adiknya.     

"Aku akan mencarikanmu kantong es."      

Setelah berbicara, ia segera pergi dari aula.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.