Menjadi Istri Sang Bintang Film

Memang Layak Disebut Tuan Muda Mo



Memang Layak Disebut Tuan Muda Mo

Kedatangan Pangeran Mo yang tiba-tiba sungguh membuat semua orang ketakutan. Tuan rumah bergegas menuruni tangga, "Tuan Muda Mo, Anda datang? Maaf, aku tidak bisa menyambutmu dengan baik. Silakan naik ke atas."     

Orang yang menjadi tuan rumah pesta hari ini mempunyai bisnis pengiriman internasional di Jincheng. Sebelumnya, uang yang diperoleh dari bisnis pengiriman selalu terbuang sia-sia.     

Belakangan ini keuntungan dari bisnis itu tidak terlalu menjanjikan dan berangsur-angsur menurun. Untungnya, mereka masih memiliki beberapa informasi orang dalam. Kalau tidak, mana mungkin mereka bisa pindah ke Yuncheng dan bertahan selama bertahun-tahun hingga bisa mengadakan perjamuan tingkat tinggi seperti sekarang.     

Sebagian besar tamu yang hadir saat ini adalah wajah-wajah Yuncheng yang tidak asing. Ada beberapa orang yang tidak pernah terlihat. Kemungkinan orang-orang ini dari Jincheng.     

Meskipun PDB tahunan Yuncheng sepertiga lebih tinggi dari Jincheng, bisa dikatakan bahwa dua kota ini memiliki kekuatan yang sama. Karena itu setiap orang memiliki variasi pendapatan yang berbeda.     

Kemungkinan besar semua orang di sini tidak ada yang tidak mengenali Mo Boyuan.     

Bahkan beberapa orang dari Jincheng mulai antusias dengan apa yang terjadi di depan mereka dan mulai memiliki berbagai gagasan di pikiran mereka.     

Mo Boyuan seperti seonggok daging di mata semua orang. Mereka ingin merobek sepotong tubuhnya dan menikmati setiap gigitan.     

Mo Boyuan sama sekali tidak menggubris undangan tuan rumah, "Aku tidak berminat untuk menyapamu di sini. Pergi saja uruslah urusanmu sendiri."     

Mo Boyuan bukannya berniat datang ke pesta, jadi mereka tidak perlu menyambut dirinya seperti tamu undangan.     

Memang benar-benar hanya Pangeran Keluarga Mo yang berani berbuat begitu sombong di tempat orang lain!     

Banyak gadis muda yang diam-diam menatap kagum kepada Mo Boyuan.     

Namun, saat mengingat perlawanan yang diberikan Su Muxue sebelumnya, mereka pun tidak berani menunjukkan gelagat apa pun. Jika lancang sedikit saja, kemungkinan mereka akan menjadi Shen Peiyi kedua dan tidak akan berani keluar untuk bertemu orang-orang selamanya.     

Wajah tuan rumah kaku, ia tidak berani mengatakan apa-apa.     

"Eh, eh, silakan lakukan yang Tuan Muda Mo inginkan. Kami sungguh tidak akan mencegah Anda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, beri tahu saja kami kapan saja."     

"Hm."     

Sikap tuan rumah sangat baik sehingga Mo Boyuan mau menjawab tawarannya. Ia hanya berdeham dengan pelan dan menganggukkan kepala. Baginya itu sudah cukup untuk membalas kebaikan tuan rumah.     

Dengan ini, bisnis pengiriman di Jincheng milik tuan rumah sudah terlibat dengan Grup Mo yang besar. Keluarga Mo kemungkinan tidak akan mempersulit urusan bisnis kedua belah pihak selanjutnya.     

Semua orang yang hadir menatap dengan iri, tapi mereka juga tidak bisa melakukan apa pun. Pangeran Keluarga Mo ini tidak bisa ditaklukkan meski mereka ingin.     

Setelah tuan rumah menyingkir, Su Muxue juga mundur. Karena sang pangeran sudah tiba, tentu saja tidak butuh jasa Su Muxue lagi. Lagi pula, tugasnya sudah selesai ia lakukan.     

Su Zizhuo berdiri di sebelah adik perempuannya dan secara paksa menyeret serigala di sebelahnya agar menjauh dari adiknya.     

Begitu mendapatkan perlakuan ini tidak ada yang bisa dilakukan Tan Yiming lagi. Ia tidak mungkin melawan kakak iparnya sendiri, bukan?     

Tan Yiming hanya bisa melihat lurus ke depan dan menahan diri untuk tidak tertawa.     

Sedangkan Su Muxue yang berada di samping Su Zizhuo, berpura-pura tidak tahu apa-apa. Untungnya, Su Zizhuo tidak memperhatikan hal ini.     

Mo Boyuan tidak sadar bahwa ia sudah menakuti pria yang sempat dipuji Su Muxue itu. Setelah melihat bocah itu menggelengkan kepalanya terus menerus, Mo Boyuan lanjut bertanya dengan suara dingin, "Benar-benar tidak ingin tahu?"     

"Ehem, Tu-Tuan Muda... Mo, aku sungguh tidak ingin tahu. Itu urusan pribadimu, mana mungkin aku ingin ikut campur?"     

"Bagus, lalu kenapa kamu masih berdiri di sini?"     

Pria itu tiba-tiba tergagap, "Aku... Tuan Muda Mo, aku akan pergi sekarang."     

Kemudian ia menoleh pada ketiga temannya yang berdiri di sampingnya dan bergegas meninggalkan aula.     

Kemudian, bagaimana mungkin orang-orang lain tidak bisa membaca situasi setelah melihat apa yang baru saja terjadi?     

Pangeran Mo datang kemari untuk menangani urusan pribadi, jadi semua orang tidak boleh melihatnya!     

"Tuan Muda Mo, itu, kami juga akan pergi. Kami akan mengadakan pesta bulan depan, kami akan mengirimimu undangan."     

"Lain kali saja."     

"Baiklah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.