Menikahi Pria Misterius

Wanwan dengan Klub Mingli! Agar Bisa Memasang Wajah yang Wibawa!



Wanwan dengan Klub Mingli! Agar Bisa Memasang Wajah yang Wibawa!

Xing Siqing dan Su Wanwan terdiam.     

Huo Jingshen memegang tangan kecilnya, lalu dia berkata, "Pergilah, jangan gugup."     

Su Wanwan mengerutkan kening, dengan mengatakan, "Awalnya aku tidak gugup, tapi setelah kamu bilang jangan gugup. Jadi, aku sekarang malah lebih gugup."     

Huo Jingshen berkata lagi, "Bukankah kamu itu cukup berani? Kenapa kamu begitu pengecut sekarang?"     

Su Wanwan terdiam.     

Bukannya Su Wanwan menjadi pengecut, tetapi acara hari ini benar-benar luar biasa. Ada banyak tetua dari beberapa keluarga yang hadir di sini. Jika dia melakukan kesalahan, dia akan mempermalukan keluarga Huo nantinya.     

"Jangan gugup, tetaplah tersenyum. Seperti yang kamu lakukan di sekolah pada hari itu." Setelah Huo Jingshen mengatakan ini, Su Wanwan akhirnya merasa lebih tenang.     

Su Wanwan baru saja berdiri dari tempat duduknya, tiba-tiba...     

"Tunggu sebentar." Huo Jingshen bangkit, lalu mengangkat tangannya. Dan merapikan sedikit rambut Su Wanwan agar terlihat lebih rapi.     

Bulu mata Su Wanwan seolah sedikit bergetar, dia merasa bahwa orang yang ada di hadapannya itu membuatnya malu.     

Huo Jingshen dan Su Wanwan menunjukkan kasih sayang mereka lagi! Dan membuat Nenek Huo menjadi lebih bahagia.     

Huo Zheyan berteriak, "Cepat naik ke atas panggung!"     

Huo Jingshen seolah memberinya tatapan dingin kepada Huo Zheyan. Dan dia buru-buru menundukkan kepalanya.     

"Oke, jangan gugup, ayo naik." Huo Jingshen meremas tangan kecilnya lagi, seolah ingin menghiburnya.     

Dan Su Wanwan mengangguk.     

Huo Jingshen tiba-tiba berkata, "Teruslah tersenyum."     

Ketika Su Wanwan panik, Huo Jingshen datang lagi untuk menenangkannya.     

Pria itu mengangkat tangannya, lalu meletakkannya di bahu kecilnya, dengan mengatakan, "Kamu sangat cantik malam ini, dan kamu benar-benar paling cantik."     

Di bawah lampu kristal yang begitu indah, Huo Jingshen bersorak untuk istri kecilnya yang cantik itu.     

Pada saat itu, Su Wanwan merasa bahwa suaminya ini, benar-benar orang baik.     

**     

Su Wanwan naik ke atas panggung. Dan dia terlihat tersenyum, lalu dia dengan anggun mengangkat sedikit gaunnya. Dengan sikap seperti itu seolah dia terlihat bermartabat.     

Nenek Huo cukup merasa puas ketika melihat Su Wanwan bersikap sopan seperti itu.     

Menantu cucu ini terlalu muda, dan dia biasanya sangat lincah. Nenek Huo tidak menyangka bahwa pada kesempatan besar seperti hari ini. Begitu banyak persaingan untuk mendapatkan penghargaan ini. Dan untungnya dia tidak gagal.     

Di atas panggung, Nenek Ming mengambil mahkota emas dari pelayan di samping, dan dia berkata, "Baiklah, selamat atas kemenangannya atas penghargaan 'Dewi Pesona' pada malam hari ini."     

Su Wanwan lalu membalasnya, "Terima kasih, Nenek Ming."     

"Sama-sama. Aku akan memakaikannya untukmu." Ucap Nenek Ming.     

Su Wanwan menunduk sedikit dan meminta Nenek Ming untuk meletakkan mahkota kecil itu di rambutnya.     

Tata rias dan gaya Su Wanwan pada malam hari ini semuanya bergaya retro negara Eropa. Dan rambutnya setengah setengah ditata ke belakang kepala. Jadi ketika mahkota kecil itu diletakkan di rambutnya. Itu terlihat sangat cocok, seperti dibuat khusus untuknya.     

Setelah mengenakan mahkota, Su Wanwan berdiri tegak. Dan setelah itu, terdengar ucapan selamat dan tepuk tangan dari para penonton. Dan para wartawan yang diundang ke tempat perayaan itu juga ikut berkerumun di depan panggung dengan membawa kameranya masing-masing.     

Banyak orang yang hadir di perayaan ini bertanya tentang asal usul Su Wanwan. Ketika mereka tahu bahwa dia adalah menantu perempuan tertua dari keluarga Huo, tepuk tangan dari mereka seolah menjadi lebih antusias.     

Nenek Ming tiba-tiba mengangkat mikrofon dan dia berkata, "Su Wanwan adalah menantu perempuan tertua dari keluarga Huo. Dia sekarang berusia 20 tahun. Tetapi aku tidak menyangka bahwa gadis kecil ini begitu cantik dan berbakat. Kalian juga baru saja melihat pertunjukan biola Su Wanwan."      

"Selain itu, aku juga mendengar bahwa dia selalu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan di saat sekolah, dan dia selalu berada di peringkat tiga besar. Dan dia sekarang magang di stasiun TV. Jadi, sebagai ketua dari Asosiasi Mingli, aku dengan tulus mengundang orang-orang Hof untuk bergabung dengan Asosiasi Mingli kami. Aku ingin tahu apakah orang-orang Hof bersedia bergabung?"     

Su Wanwan buru-buru menatap ke arah Huo Jingshen yang ada di bawah panggung.     

Setelah melihat Huo Jingshen mengangguk sedikit, Su Wanwan langsung berkata, "Terima kasih, Nenek Ming, aku sangat bersedia bergabung dengan Asosiasi Mingli."     

Nenek Ming tersenyum dengan anggun, lalu dia berkata lagi, "Aku juga harus mengucapkan terima kasih padamu. Dengan partisipasi orang-orang Hof, tampaknya Asosiasi Mingli kami akan segera berkembang dengan pesat."     

Semua orang di aula perjamuan tampak merasa sangat senang, kecuali… Xing Siqing yang berada duduk di sana, wajahnya seolah merasa jengkel.     

Ming Hailan terlihat marah. Dan dia berkata dalam hati, "Tidak apa-apa jika aku tidak mendapatkan mahkota Dewi Pesona. Tapi, kenapa dia malah mengundang Su Wanwan untuk bergabung dengan Asosiasi Mingli?"      

"Kakak perempuan tertua, bukankah kamu setuju bahwa tahun ini aku akan menjadi pemenang 'Dewi Pesona'? Bagaimana kamu bisa memberikannya kepada Su Wanwan. Dan kamu malah mengajaknya bergabung ke Asosiasi Mingli? Aku tidak yakin!" Ucap Ming Hailan.     

"Sudah, jangan membicarakannya lagi." Ming Haijuan merasa tidak nyaman.     

Yayasan amal keluarga Ming ini didirikan oleh wanita tua dari keluarga Ming. Umumnya yang dapat bergabung adalah istri kaya dan selebriti kelas atas. Tanpa adanya dukungan ekonomi dan status sosial. Tidak mungkin Asosiasi Mingli itu dapat berkembang dengan pesat.     

Singkatnya, Asosiasi Mingli itu melambangkan status sosial bagi cucu tertua dari keluarga Ming. Tetapi karena cucu mereka telah belajar di luar negeri dan tidak punya waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal. Jadi, dia masih belum cukup memenuhi syarat untuk bergabung.     

Dan Su Wanwan ini, dia benar-benar memenuhi syarat itu untuk bergabung dengan Asosiasi Mingli.     

...     

Bai Ruwei melihat ke arah atas panggung, dan kemudian dia melihat ke arah layar ponselnya. Kursi di sebelahnya kosong untuk beberapa saat.     

Huo Zheyan telah diminta oleh Mingzhu untuk keluar dari acara perayaan itu, kurang lebih dia sudah menghabiskan waktu selama 10 menit. Dan sampai sekarang dia masih belum kembali.     

Bai Ruwei tidak mengenal siapa pun di acara perayaan itu selain Su Wanwan.     

Akhirnya, Bai Ruwei tidak bisa menahan diri, dan dia berkata pada Mingzhu, "Maaf, aku akan pergi ke kamar mandi sebentar."     

Jadi ketika Su Wanwan kembali dengan memakai mahkota kecilnya. Dia menemukan bahwa meja bundar itu terlihat kosong. Xing Siqing tidak ada di sana, Mingzhu dan Huo Zhexi tidak ada di sana. Dan bahkan Bai Ruwei pun juga pergi dari sana.     

**     

Bai Ruwei tidak pergi ke kamar mandi, tetapi pergi ke area minum di belakang. Akibatnya, setelah melihat sekeliling, dia masih tidak melihat Huo Zheyan.     

Bai Ruwie berdiri di sana, lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Huo Zheyan.     

Hari semakin larut malam, Bai Ruwei ingin kembali. Dan dia merasa bahwa dia benar-benar tidak selevel dengan orang-orang yang hadir di tempat ini. Dan dia merasa sangat tidak nyaman.     

Tanpa diduga, Huo Zheyan masih tidak mengangkat telepon dari Bai Ruwei. Dan tiba-tiba seseorang menabrak Bai Ruwei dari arah belakang.     

Setelah itu, ponsel Bai Ruwei langsung terlempar dan jatuh ke lantai dengan terdengar suara, "prakk."     

Bai Ruwei buru-buru membungkuk untuk mengambil ponselnya yang jatuh di lantai, tetapi seseorang meraih lengannya.     

Ming Hailan berkata, "Apakah kamu tidak melihatku? Jangan minta maaf ketika kamu menabrak seseorang? Bisakah kamu membersihkan pakaian dan sepatuku ini yang telah kotor akibat ulahmu itu?"     

"Maaf." Bai Ruwei tampak takut, dan dia menambahkan, "Aku tidak sengaja melakukannya. Aku tadi sedang sibuk menelpon seseorang. Tetapi kamu malah menabrakku dari belakang."     

Wajah cantik Ming Hailan seolah tiba-tiba berubah, dan dia membalas "Aku menabrakmu? Kamu itu hanya seorang pelayan di sini. Dan beraninya kamu menyelinap masuk ke acara ini. Apa yang sedang kamu lakukan di sini? Apakah kamu mencoba mencuri sesuatu?"     

Wajah Bai Ruwei seolah memerah karena dia sangat malu, dan dia menjawab, "Aku bukan pelayan di sini, dan aku tidak mencuri apa pun."     

"Bukankah kamu itu pelayan?" Ming Hailan berkata lagi, "Tapi bukankah kamu saat ini sedang memakai pakaian pelayan? Cepat, bantu aku membersihkan pakaian dan sepatuku! Cepat bersihkan!"     

"Nona Ming, aku benar-benar bukan pelayan di sini! Nona salah orang." Ucap Bai Ruwei.     

Ming Hailan menatapnya seolah dengan tidak sabar, kemudian dia bertanya, "Lalu siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk? Kenapa aku tidak mengenalmu?"     

"Aku... aku pacar Huo Zheyan." Imbuh Bai Ruwei.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.