Menikahi Pria Misterius

Kapan Suamimu Membohongimu?



Kapan Suamimu Membohongimu?

Sebelum Huo Jingshen berusia 30 tahun, sebelum menikah dengan Su Wanwan, kemungkinan besar dia pernah memiliki banyak wanita.     

"Katakan! Berapa banyak wanita yang pernah kamu miliki!" Su Wanwan mulai bertanya.     

"Untuk apa aku berbohong padamu?" Ekspresi Huo Jingshen tampak tenang.     

Su Wanwan mengerutkan bibirnya, lalu dia berkata, "Kalau begitu, apa kamu tidak pernah jatuh cinta ketika kamu masih muda?"     

"Ketika kamu masih muda?" Huo Jingshen seolah menyipitkan mata hitamnya.     

Wajah Su Wanwan seolah membeku, dan dia berkata lagi, "Jika kamu berani berbohong padaku. Aku berani bersumpah padamu."     

Huo Jingshen terdiam sejenak. Setelah itu, dia menjawab, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"     

Su Wanwan terdiam sejenak. Lalu dia bertanya, "Lalu apakah kamu pernah jatuh cinta sebelumnya?"     

"Tidak." Ucap Huo Jingshen.     

"Kamu benar-benar tidak membohongiku, kan?" Su Wanwan merasa dia tidak terlalu percaya pada suaminya.     

Kondisi fisik suami Su Wanwan benar-benar terlihat bugar. Dan latar belakang keluarganya juga sangat baik.     

Sebuah tangan besar tiba-tiba menyentuh kepala Su Wanwan dan menyentuhnya beberapa kali. Dengan menanyakan, "Kenapa kamu begitu marah padaku?"     

"Apakah kamu berbohong?!" Su Wanwan tiba-tiba menarik tangannya.     

Setelah beberapa saat, Huo Jingshen akhirnya berkata, "Aku tidak berbohong padamu. Dari awal hingga akhir, aku tidak pernah jatuh cinta. Cinta pertamaku adalah kamu, hanya kamu. Jadi, apakah kamu puas?"     

"Apa kamu tidak pernah mencium wanita lain?" Tanya Su Wanwan.     

"Tidak." Jawab Huo Jingshen.     

"Apakah kamu pernah memiliki hubungan dengan wanita lain?" Tanya Su Wanwan lagi.     

"Tidak." Ucap Huo Jingshen.     

"Aku tidak percaya!" Su Wanwan segera berteriak.     

Huo Jingshen menggosok alisnya, kemudian dia menjelaskan, "Semua yang telah kulakukan denganmu, aku belum pernah melakukannya dengan wanita lain sebelumnya."     

"Bagaimana dengan hal-hal lain yang belum pernah kamu lakukan denganku?" Su Wanwan menanyakannya seolah tanpa sadar.     

Huo Jingshen mengaitkan bibirnya yang tipis, dan senyumnya tiba-tiba seolah menjadi sedikit jahat. Dan dia bertanya, "Apa yang belum pernah kamu lakukan denganku? Apa maksudmu..."     

Su Wanwan buru-buru menutup mulutnya. Kenapa pria ini begitu tak tahu malu? Beraninya dia mengatakannya.     

"Lagi pula, aku belum pernah melakukannya dengan wanita lain." Huo Jingshen tidak bisa menahan tawanya ketika melihat pipi Su Wanwan yang memerah karena malu.     

"Oke." Huo Jingshen menambahkan, "Jadi, sudahi marahmu itu. Kapan suamimu berbohong kepadamu?"     

Su Wanwan memandangnya, lalu dia berkata, "Dengan kata lain, sebelum kamu menikah denganku. Kamu sama sekali tidak memiliki pengalaman, bukan?"     

Huo Jingshen tercengang.     

"Oh, jadi kamu tidak memiliki pengalaman sebelumnya? Tidak heran pada saat itu, hahaha… Itu karena kamu tidak tahu sama sekali, hahahaha…" Imbuh Su Wanwan.     

Huo Jingshen terdiam. Ini adalah kedua kalinya istrinya menggodanya seperti itu..     

Su Wanwan tiba-tiba mulai tertawa lagi, lalu dia bertanya, "Apakah setelah ini, kamu nanti akan belajar secara diam-diam di belakangku? Apakah kamu juga berlatih sendiri secara diam-diam?"     

Huo Jingshen seolah memiliki wajah yang gelap setelah mendengar perkataan Su Wanwan.     

Huo Jingshen menatap ke arah Su Wanwan yang ada di sebelahnya, matanya seolah tersenyum. Dan riasan di wajahnya yang halus seolah penuh dengan kelicikan dan kesombongan. Dia terlihat sangat bahagia. Dan juga hari ini dia sedang mengenakan gaun bergaya retro yang sangat cocok untuknya.     

"Yah, menurutku lebih baik aku harus banyak berlatih, bukan? Lagi pula, semakin banyak berlatih. Mungkin aku nanti bisa menjadi semakin ahli, dan kamu akan merasa senang." Imbuh Huo Jingshen.     

Su Wanwan terkejut.     

*     

*     

Hari sudah malam, Bai Ruwei kembali ke asrama.     

Karena liburan musim dingin hanya satu bulan. Dan Bai Ruwei tidak memiliki kerabat atau teman di Nancheng, jadi dia memutuskan untuk tinggal di asrama.     

Di satu kamar, ada beberapa tempat tidur susun. Tetapi isi kamar itu mungkin lebih dari selusin wanita.     

Sebagian besar dari mereka baru saja datang ke Nancheng untuk bekerja. Di sana ada beberapa wanita tua dan juga ada beberapa wanita muda.     

Biasanya, orang yang memilih untuk tinggal di sini karena mereka hanya tinggal untuk sementara. Sewa kamar dibayar seminggu sekali. Ketika mereka menemukan pekerjaan dan pendapatan mereka stabil, beberapa orang secara bertahap akan pindah dari sana.     

Bai Ruwei kembali ke kamarnya. Wajahnya tampak lesu, pakaiannya kotor, dan rambutnya pun juga sedikit berantakan.     

Bai Ruwei langsung pergi ke tempat tidurnya, lalu dia memindahkan kursi dan berdiri di atasnya. Kemudian dia mengobrak-abrik lemari untuk mencari pakaian.     

Karena Bai Ruwei memiliki kursi baru, jadi kursi itu mengeluarkan suara berderit...     

Setelah terdengar suara itu, seorang wanita segera memprotesnya. Dan dia berkata, "Kamu itu sangat berisik, bisakah kamu bersikap lembut? Mereka semua sudah tidur!"     

Bai Ruwei berkata dengan tergesa-gesa, "Maaf." Dan dia meminta maaf dengan berulang kali. Kemudian dia mengambil sesuatu dan bersiap untuk mandi.     

Wanita itu tiba-tiba mulai berbicara lagi, "Jangan berani sentuh barang-barangku yang ada di kamar mandi. Aku takut terinfeksi penyakit kelamin darimu."     

Bai Ruwei terkejut. Dia memandang wanita itu dengan perasaan marah, lalu membalas, "Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.