Menikahi Pria Misterius

Apa Kamu Sudah Membuka Hadiah Valentine?



Apa Kamu Sudah Membuka Hadiah Valentine?

Setelah Nenek Ming menegur putrinya, Mingzhu, dia memberi tahu Ming Hailan lagi.     

Cucu perempuannya telah dimanjakan oleh orang tuanya sejak dia masih kecil. Bai Ruwei duduk di meja Huo Jingshen untuk beberapa saat. Bagaimana mungkin dia tidak mengenalnya? Rupanya itu disengaja.     

"Qinyu, bawa Siqing kembali." Ucap Nenek Huo.     

Ketika Nenek Huo mengatakan ini, Huo Qinyu terkejut. Lalu dia menjawab, "Bu..."     

Xing Siqing juga tertegun, dan dia berkata dengan tergesa-gesa, "Nenek, itu tidak ada hubungannya denganku. Aku benar-benar sudah memberi tahu Hailan bahwa dia adalah pacar Huo Zhexi. Dan aku tidak bisa menghentikannya."     

"Diam!" Nenek Huo berkata dengan tegas, lalu dia menambahkan, "Apa yang sedang coba kamu lakukan? Apa kamu akan mempermalukan keluarga kita lagi?"     

Xing Siging berkata, "Nenek, aku benar-benar tidak..."     

"Sekarang kamu berusia dua puluh tiga tahun, dan kamu masih belum terlalu mengerti. Dan kamu benar-benar selalu membuat masalah!" Setelah berbicara, Nenek Huo melambaikan tangannya kepada pengawalnya. Dengan mengatakan, "Cepat bubarkan kerumunan ini. Dan jangan menghalangi jalanku!"     

Meskipun Huo Qinyu merasa kesal, Nenek Huo sudah mengatakan hal ini. Dan orang-orang yang ada di sebelahnya ikut mendengarkannya. Seolah dia merasa dipermalukan di depan orang banyak.     

Untuk menghindari masalah, Huo Qinyu hanya bisa menyeret Xing Siqing pergi dari sana dengan tergesa-gesa.     

**     

Ketika Bai Ruwei keluar dari ruang perjamuan itu, dia langsung melepaskan tangannya. Dengan mengatakan, "Aku akan pulang sekarang."     

"Kamu harus ganti baju dulu." Huo Zhexi menambahkan, "Kamu akan masuk angin jika seperti ini."     

"Ganti di mana? Baju siapa yang harus diganti? Aku tidak membawa baju lain sama sekali. Dan aku juga harus pulang." Imbuh Bai Ruwei.     

Huo Zhexi merasa sedikit malu, kemudian dia berkata lagi, "Kalau begitu... aku akan mengantarmu pulang."     

Bai Ruwei menggelengkan kepalanya, dan dia membalas, "Itu tidak perlu. Kamu harus kembali ke ruangan itu dan temani keluargamu."     

"Pakaianmu itu basah semua. Dan kebetulan cuaca hari ini sangat dingin. Sebaiknya kamu naik taksi saja." Ucap Huo Zhexi.     

"Brengsek, seharusnya aku tidak perlu datang ke sini." Bai Ruwei tiba-tiba memotongnya.     

Bai Ruwei seharusnya tidak datang ke acara perayaan Asosiasi Mingli itu. Karena hari ini dia sengaja berdandan. Tetapi pada akhirnya, dia masih diperlakukan sebagai pelayan. Mungkin dia tidak cocok untuk acara seperti itu?     

Bai Ruwei menggigit bibirnya. Dan ketika lift berbunyi, dia mengabaikan rasa sakit di kakinya, dia bergegas masuk dan langsung menutup pintu.     

**     

Setelah kejadian Bai Ruwei dan Ming Hailan tadi, suasana perayaan Asosiasi Mingli seolah sedikit berubah.     

Jadi Huo Jingshen segera berdiri dari tempat duduk, kemudian dia mengucapkan selamat tinggal.     

Setelah salam singkat, Huo Jingshen langsung pergi meninggalkan ruangan itu bersama Su Wanwan.     

Di luar aula perjamuan, setelah melewati koridor, Su Wanwan kebetulan melihat Bai Ruwei berjalan melewati lobi di bawah.     

Bai Ruwei jalannya terlihat terpincang-pincang. Dengan mengenakan gaun yang terlihat basah itu. Tetapi tidak ada Huo Zhexi yang menemaninya.     

Su Wanwan entah kenapa sedikit khawatir, dan ingin menghampirinya. Tetapi tangannya dipegang erat oleh Huo Jingshen. Kemudian suaminya itu menariknya langsung ke dalam lift.     

Dengan suara "Ding," pintu lift kemudian tertutup.     

"Apakah kamu terburu-buru?" Su Wanwan mengerutkan kening, lalu dia melanjutkan, "Apakah kamu ingin memanggil Zhexi, Bai Ruwei tampaknya terluka."     

Huo Jingshen memegang buket besar bunga mawar dan mengangkat alisnya sedikit. Dengan menanyakan "Apakah kamu ingin memanggilnya?"     

Su Wanwan berkata, "Ya."     

Huo Jingshen terdiam.     

Lift dengan cepat mencapai lantai pertama. Dan keduanya berjalan keluar dari gedung, hanya untuk melihat Bai Ruwei naik taksi di sisi jalan.     

"Apakah kamu lega sekarang?" Huo Jingshen memandangnya dengan acuh tak acuh.     

Su Wanwan merasa lega setelah melihat Bai Ruwei. Dia segera mengambil ponselnya dan berjalan lagi. Lalu dia berkata, "Suamiku, tolong foto aku. Aku ingin menunjukkannya kepada teman-temanku."     

Huo Jingshen terdiam sejenak. Lalu dia mengangkat ponselnya, kemudian memeluk Su Wanwan. Dan akhirnya mereka berfoto bersama.     

Kemudian foto itu langsung dikirim ke grup WeChat milik Huo Jingshen.     

Begitu mereka melihat foto itu, beberapa temannya yang masih lajang langsung mengomentarinya.     

Gu Huai'an: [Kemarilah anak manis!]     

Mingjin: [Lapor! Adik ipar mendapatkan penghargaan 'Dewi Pesona' pada malam hari ini! Dan dia juga menunjukkan bakatnya dalam memainkan biola! Lalu dia bergabung dengan Asosiasi Mingli! Kemudian, dia menerima 520 mawar, jam tangan berlian, dan melakukan ciuman di depan umum!]     

Lu Chenyu: [Haha…]     

Nangong Ci: [Brengsek, apakah adik ipar masih bisa memainkan biola? Kenapa aku tidak percaya?]     

Mingjin: [Kebetulan aku merekamnya tadi, jadi aku akan mengirimkan video itu untukmu.]     

Gu Huai'an: [Aku tidak menyangka orang ini bisa melakukan hal itu di depan banyak orang.]     

Lu Chenyu: [Lanjutkan haha…]     

Nangong Ci: [Kakak, beri tahu aku, hadiah apa yang dia diberikan untukmu?]     

Gu Huai'an: [Apakah kamu masih menginginkan hadiah?]     

Mingjin: [Haha…]     

Lu Chenyu melanjutkan: [Haha…]     

Ketika mereka masuk ke dalam mobil, Huo Jingshen meletakkan mawar itu langsung di kursi belakang.     

Saat menyalakan mobil, Huo Jingshen bertanya dengan suara rendah, "Sayang, suamimu telah memberimu mawar dan arloji berlian..."     

Setelah Huo Jingshen mengatakan hal itu, sudut mulut Su Wanwan seolah berkedut.     

Pada akhirnya, Huo Jingshen bertanya lagi, "Sayang, apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?"     

Su Wanwan mengedipkan matanya, lalu dia bertanya "Apakah kamu juga ingin mendapatkan hadiah?"     

Tanpa menunggu Huo Jingshen menjawabnya, Su Wanwan segera berkata, "Kamu itu memiliki banyak uang. Apakah kamu masih ingin istrimu yang tidak punya banyak uang ini membelikanmu hadiah?"     

Huo Jingshen berkata, "Baiklah kalau begitu, karena kamu tidak punya uang. Kamu tidak perlu membelikanku hadiah."     

Ketika Su Wanwan hendak berbicara. Tiba-tiba…     

"Sebagai gantinya, layani aku hari ini." Ucap Huo Jingshen.     

Su Wanwan terdiam sejenak. Lalu dia berkata, "Aku tiba-tiba merasa bahwa jika kamu bangkrut suatu hari nanti. Kamu mungkin tidak takut kehilangan pekerjaan. Dan kamu bisa saja menjadi sopir."     

Huo Jingshen tidak bisa menahan tawanya, lalu dia membalas "Tapi paling tidak aku harus menyetir mobil dengan merk Mercedes-Benz yang tipe sedan."     

Su Wanwan terdiam. Setelah terbatuk dua kali, dia memutuskan untuk mengabaikannya, lalu mengambil ponselnya. Dan mengirim foto selfie tadi ke grup akun WeChatnya untuk dipamerkan.     

Mo Weiyi: [Jam tangan berlian! Kamu benar-benar sangat beruntung!]     

Su Wanwan: [Apakah itu sangat berharga?]     

Mo Weiyi: [Jam tangan itu setidaknya senilai 5 juta yuan harganya!]     

Su Wanwan langsung melirik ke arah jam tangan berlian itu, tampak ada berlian berwarna merah muda berukuran kecil di atasnya. Seolah dengan memancarkan cahaya lembut dan terang.     

Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul di benak Su wanwan. Apakah Huo Jingshen selalu melakukan hal ini ketika dia sedang jatuh cinta di sebelum-sebelumnya?     

Huo Jingshen selalu mempersiapkan dengan teliti ketika dia ingin memberikan hadiah pada Su Wanwan. Tiba-tiba dia mengerutkan bibirnya, seolah dia merasa sedikit panik.     

Huo Jingshen adalah pria pertamanya, dia tetap tidak peduli dengan pria lainnya. Tapi suaminya ini sudah berusia tiga puluh tahun. Biasanya seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahun, pasti dia memiliki banyak pengalaman tentang menyenangkan hati wanita.     

Su Wanwan memikirkannya sebentar, dan akhirnya tidak bisa menahan tangis, "Ahhh…!"     

Akibatnya, mobil tiba-tiba diparkir di pinggir jalan oleh Huo Jingshen.     

Huo Jingshen mengerutkan kening dan menatap Su Wanwan. Lalu dia bertanya, "Ada apa?"     

Su Wanwan menarik tangannya, dengan mengatakan, "Izinkan aku bertanya, bagaimana kamu menghabiskan Hari Valentine di sebelum-sebelumnya?"     

"Apa maksudmu?" Tanya balik Huo Jingshen.     

Su Wanwan menjelaskan, "Jujur, selain Chu Jingyi dan Fu Xi. Apa kamu pernah memiliki beberapa wanita sebelumnya! Apakah kamu menghabiskan Hari Valentine dengan mereka dengan seperti ini?"     

Huo Jingshen seolah menyipitkan matanya, bibirnya yang tipis sedikit melengkung. Kemudian dia membalas, "Sayang, apakah kamu ini sedang cemburu?"     

Pria itu tersenyum sangat manis. Tapi Su Wanwan masih merasa sangat marah.     

Su Wanwan ingat, Xing Siqing pernah mengatakan bahwa Chu Jingyi dan Huo Jingshen sudah saling kenal sejak mereka lahir.     

Ketika anak laki-laki dan anak perempuan memasuki usia remaja. Biasanya mereka mudah untuk jatuh cinta. Mereka pasti saling bertukar nomor kontak ponsel mereka, kan?     

Bahkan jika mereka berdua tidak memiliki hubungan apa-apa. Huo Jingshen ini menghabiskan lebih dari sepuluh tahun di Inggris. Dan mungkin saja dia dikelilingi oleh banyak gadis-gadis lainnya ketika dia di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.