Menikahi Pria Misterius

Wajahnya Bengkak Terlihat Seperti Orang Gemuk



Wajahnya Bengkak Terlihat Seperti Orang Gemuk

Mingzhu menjelaskan, "Aku harus segera mencarikan pasangan untukmu, karena kamu akan berusia dua puluh empat tahun. Dan sudah waktunya kamu untuk menikah."     

"Kenapa ibu tidak mendesak saudaraku juga, dia sekarang hampir berusia tiga puluh!" Huo Zheyan berteriak tidak setuju.     

Mingzhu tersenyum cerah, lalu dia membalas, "Jika kamu sebaik kakakmu, aku tidak akan mendorongmu untuk segera menikah."     

Huo Zheyan terdiam.     

Ponsel berdering tiba-tiba, Huo Zheyan segera mengambilnya dan melihat. Dengan mengatakan, "Aku akan keluar sebentar."     

"Keluar lagi? Bisakah kamu lebih jujur!" Mingzhu tidak bisa mempercayainya.     

"Aku akan segera kembali nanti!" Sahut Huo Zhexi.     

Su Wanwan yang ada di sebelahnya, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mulai makan.     

Su Wanwan benar-benar lapar, jadi lebih baik dia mengisi perutnya dulu. Kemudian, pertunjukan di atas panggung akan segera dimulai. Kurasa dia tidak akan mengikuti kontes kecantikan pada malam ini.     

Setelah itu, Su Wanwan mengambil sepotong kaki babi dan mulai memakannya.     

Tiba-tiba ada suara keras lagi, dan Su Wanwan langsung mengangkat kepalanya. Dan dia melihat ke arah Mingzhu. Benar saja, wajah Mingzhu terlihat seperti akan meledak karena sedang marah.     

Karena Huo Zheyan sebenarnya sedang berjalan ke arahnya dengan menggandeng Bai Ruwei.     

Dibandingkan dengan semua wanita yang hadir di acara malam hari ini, gaun Bai Ruwei terlihat jelas terlalu sederhana.     

Gaun berwarna hitam sederhana, sepasang sepatu hak tinggi hitam, hanya riasan tipis, dan tanpa perhiasan di tubuhnya. Sekilas memang agak... seolah dia tidak pantas datang ke acara ini.     

Terutama ekspresi canggung yang terlihat jelas di wajah Bai Ruwei, sehingga dia menundukkan kepalanya dan dia merasa tidak percaya diri sama sekali.     

Ketika Bai Ruwei dibawa ke kursi dan duduk, Huo Zheyan berkata sambil tersenyum, "Perkenalkan wanita ini adalah Bai Ruwei, dia ini pacarku."     

Nenek Huo hanya melihatnya sekilas, lalu dia melirik ke arah Mingzhu, dengan bertanya, "Mingzhu, ada apa?" Bukankah ini pelayan pada waktu kejadian itu?     

Bai Ruwei menundukkan kepalanya dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Mingzhu menatap Bai Ruwei.     

Mingzhu benar-benar tidak tahan dengannya, dan dia berkata, "Untuk apa kamu membawanya ke sini?"     

"Hari ini adalah Hari Valentine. Apakah salah jika aku membawa pacarku ke sini?" Huo Zheyan menjawab.     

Mingzhu seolah hampir kehilangan kesabarannya ketika dia ditarik oleh suaminya.     

Huo Juncheng berkata sambil tersenyum, "Karena kamu ada di sini, makanlah dulu, sebelum acara ini dimulai."     

Semua orang yang hadir hari ini adalah kebanyakan dari keluarga Ming, jadi tidak baik bagi kerabat untuk melihat perdebatan antara Mingzhu dan Huo Zheyan.     

Huo Zheyan segera tertawa dan berkata dengan suara rendah, "Izinkan aku untuk memberikanmu ucapan selamat. Selamat datang, orang tuaku akan menyambutmu dengan senang hati."     

Bai Ruwei hanya menggigit bibirnya dan masih tidak berbicara.     

"Kakak ketiga." Xing Siqing tidak bisa tidak berkata, "Bukankah ini pelayan dari restoran pada waktu itu? Apakah kakak benar-benar pacarnya?"     

"Itu bukan urusanmu." Huo Zheyan memelototinya seolah dengan tidak sabar.     

Xing Siqing langsung berhenti bicara.     

Tepuk tangan gemuruh tiba-tiba terdengar.     

Di atas panggung, suara pembawa acara terdengar, "Selanjutnya, kami akan mengundang Ming Hailan, putri kecil dari keluarga Ming, untuk memainkan piano dengan sebuah lagu, "When It Rain"." Kemudian semua orang bertepuk tangan!     

Setelah tepuk tangan meriah, Ming Hailan naik ke atas panggung dengan mengenakan gaun berwarna hijau. Lalu dia duduk dengan anggun di depan stan piano, dan mulai memainkan piano.     

Suara piano terdengar begitu indah, lalu Xing Siqing tiba-tiba berkata, "Nenek Ming jelas-jelas memiliki cucu yang berbakat!"     

Huo Qinyu tertegun, lalu dia bertanya, "Siqing, apa yang kamu bicarakan?"     

"Apakah aku salah mengatakannya?" Xing Siqing terlihat cemberut, dan dia menambahkan, "Setiap tahun dikatakan bahwa wanita dalam keluarga dapat bersaing untuk mendapatkan penghargaan Dewi Pesona. Lihat saja, penghargaan Dewi Pesona pada malam ini pasti akan dimenangkan oleh Hailan."     

"Oke, oke" Huo Qinyu menyela putrinya itu dengan tidak sabar.     

Sebenarnya, Huo Qinyu tidak tertarik siapa yang akan mendapatkan penghargaan Dewi Pesona pada malam ini. Dia datang ke sini hanya untuk ikut berpartisipasi dan menghargai acara ini.     

Bagaimana pun, keluarga Ming dan keluarga Huo adalah mertua. Dan mereka juga berada dalam bisnis perhiasan. Bahkan jika mereka tidak mendapatkan hadiah, itu bukanlah hal yang buruk.     

Terlebih lagi, sebagai putri dari keluarga Huo, Huo Qinyu juga merupakan anggota dari Asosiasi Mingli. Dan dia memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mendukung yayasan ini.     

Siapa yang tahu bahwa Xing Siqing berkata lagi, "Aku merasa bersalah dengan adik iparku ini."     

"Apa maksudmu?" Su Wanwan bertanya.     

Xing Siqing menjawab, "Meskipun kamu terlihat sangat cantik hari ini. Apakah kamu bisa mendapatkan penghargaan Dewi Pesona pada malam ini?"     

Su Wanwan terdiam.     

Saat berbicara, penampilan piano Ming Hailan di atas panggung telah berakhir.     

Kemudian pembawa acara mengambil mikrofon di samping, dengan mengatakan, "Hari ini bukan hanya hari jadi yang kesepuluh Ming Lihui, tetapi juga bertepatan dengan Hari Valentine. Jadi selanjutnya, aku ingin mengundang Saudari Siqing untuk tampil bersamaku."     

Sorot lampu langsung tertuju di meja milik keluarga Huo.     

"Lupakan saja, aku tidak tahu cara memainkan alat musik." Xing Siqing buru-buru menolak.     

"Saudari Siqing, jangan rendah hati, kebetulan ada biola di sini. Jika kamu tidak tampil denganku, siapa lagi yang akan menemaniku?" Sahut pembawa acara itu.     

Xing Siqing segera berkata, "Biola? Kalau begitu biarkan adik iparku yang menunjukkan bakatnya kepada semua orang?"     

Ketika mereka mendengar kata adik ipar, semua orang melihat ke arah Su Wanwan.     

Malam ini adalah pertama kalinya Huo Jingshen membawa Su Wanwan ke pesta keluarga. Jadi tentu saja banyak orang yang merasa senang melihatnya.     

Su Wanwan sedikit mengernyit dan dia berkata, "Ada begitu banyak tamu di acara hari ini, dan aku juga tidak pandai bermain biola."     

Xing Siqing hampir tidak bisa menahan tawanya dan dia berkata, "Adik ipar, kudengar kamu serba bisa, dan kamu juga merupakan mahasiswa berprestasi di kampusmu. Kebetulan hari ini adalah Hari Valentine, dan suamimu juga ada di sini. Jadi coba tunjukkan bakatmu itu."     

Setelah berbicara seperti itu, Xing Siqing menambahkan, "Apakah kalian semua ingin mendengarkan adik iparku bermain biola?"     

Di seluruh aula perjamuan, semua orang segera meresponnya, dan ada juga beberapa orang bahkan bertepuk tangan untuknya.     

Su Wanwan berkata di dalam hatinya, "Jala*g kecil ini."     

Kenapa Xing Siqing ini tiba-tiba bersikap sangat sopan pada dirinya. Mungkin dia ingin mencoba menjebaknya dan menunggunya untuk ditertawakan oleh semua orang yang hadir di sini?     

Huo Qinyu yang berada di samping Xing Siqing, dia segera berbisik, "Siqing, bisakah kamu berhenti mempermalukan saudaramu!"     

Xing Siqing menjelaskan, "Bu, ada apa? Hari ini adalah Hari Valentine, dan ini pertama kalinya kakak iparku bertemu dengan Nenek Ming. Dan Hailan juga yang mengundangnya. Jika dia tidak setuju, Hailan akan merasa tidak senang dengan kakak iparku ini."     

Su Wanwan terlihat tersenyum dan dia mengatakan, "Oke, karena Nona Ming Hailan yang mengundangku hari ini. Dan kebetulan hari ini adalah Hari Valentine, maka aku akan memberikan penampilan bakat bermain biolaku. Hanya saja, aku tidak begitu ahli. Dan aku harap kalian semua jangan menertawakanku nanti."     

Xing Siqing merasa sangat gembira, lalu dia berteriak sangat keras, "Semuanya, beri tepuk tangan untuk Su Wanwan!"     

Semua orang langsung bertepuk tangan.     

Nenek Huo terlihat mengerutkan keningnya dan bertanya kepada cucunya yang berada di sampingnya dengan suara rendah, "Jingshen, apa istrimu bisa bermain biola?"     

Huo Jingshen sedang memegang gelas anggur merah, dan dia berucap, "Seharusnya, dia tidak perlu menyetujuinya jika dia tidak berbakat bermain biola. Kenapa dia berani naik ke atas panggung?"     

Kemudian Nenek Huo terdiam dan berpikir sejenak, apa yang dikatakan cucunya itu memang masuk akal.     

Pada akhirnya, ketika Su Wanwan tiba di atas panggung. Pelayan di samping menyerahkan biola yang sangat indah. Dan dia mengambil biola itu dan langsung meletakkannya di bahu kanannya.     

Seolah terdengar ada ledakan tawa di aula perjamuan itu.     

Nenek Huo seolah ingin menutupi matanya, karena dia merasa malu. Bahkan, dia tidak peduli apakah menantu cucunya ini berbakat atau tidak. Selama hubungannya dengan Huo Jingshen baik-baik saja, dia tidak perlu mengkhawatirkannya.     

Sepertinya penampilan Su Wanwan pada malam ini sudah direncanakan oleh seseorang!     

Xing Siqing buru-buru menutupi mulutnya dan seolah menahan senyumnya.     

Hanya Huo Jingshen yang terlihat seperti bangga dengan Su Wanwan.     

"Maaf, maafkan aku." Su Wanwan menurunkan biolanya lagi dengan mengatakan, "Aku agak sedikit gugup."     

Ming Hailan menahan tawanya dan berkata dengan lembut, "Jangan gugup, adik ipar. Semua orang yang hadir hari ini adalah saudara, jadi mereka pasti tidak akan menertawakanmu."     

Su Wanwan bahkan tidak tahu cara bermain biola. Dan ada begitu banyak tetua yang hadir di acara pada malam ini. Kali ini dia benar-benar merasa malu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.