Menikahi Pria Misterius

Wanwan Tidak Punya Kemampuan Apapun?



Wanwan Tidak Punya Kemampuan Apapun?

"Kakak Haijuan, kamu..." Xing Siqing tercengang. Ada apa ini? Kenapa mereka semua mengatakan bahwa Su Wanwan ini sangat cantik?     

"Tapi aku tetap tidak peduli dengannya." Ming Haijuan meminum anggur merah dan dia melanjutkan, "Jika dia hanya memiliki paras cantik saja, itu tidak cukup untuk dibangga-banggakan!"     

Xing Siqing merasa sangat gembira, dan dia mengatakan, "Kakak Haijuan, aku pikir apa yang kamu katakan barusan memang cukup masuk akal. Dia ini masih muda dan dia juga masih bersekolah. Aku pikir kakak Huo Jingshen mungkin akan segera menceraikannya. Dan aku akan menunggu untuk melihat kapan perempuan itu akan ditinggalkan oleh kakak Huo Jingshen."     

Ming Haijuan mengangkat alisnya seolah dengan ekspresi sedang berpikir.     

Kemudian Xing Siqing menjelaskan, "Ya, ketika Su Wanwan ini sebelum menikah, dia dulu selalu berkelahi dengan orang atau pergi ke bar untuk bermain-main. Kemudian dia bertemu dengan kakak Huo Jingshen dan dia langsung dinikahi. Jadi dia sekarang berpura-pura berperilaku baik di hadapan para tetua."     

Karena para tetua di keluarga Huo sangat menyukai Su Wanwan. Akhirnya dia memutuskan untuk bersekolah agar menjadi orang pintar.     

Xing Siqing terus berkata, "Baru saja, Nenek Huo membawa Su Wanwan untuk menemui Nenek Ming. Kakak, apakah menurutmu Nenek Ming ini akan memberikan tahta mahkota dewi padanya pada malam ini?"     

Benar saja, setelah mendengar ini, tidak hanya Ming Haijuan, tapi Ming Hailan juga kaget setelah mendengarnya.     

"Bagaimana bisa? Seharusnya kami yang mendapatkan mahkota dewi malam ini. Dia ini memiliki nama marga Su, jadi kenapa dia yang harus mendapatkannya!" Kata Ming Hailan.     

"Jika itu masalahnya, maka biarkan Su Wanwan menunjukkan bakatnya, agar para tetua tahu jika mereka sedang ditipu olehnya." Ming Haijuan menambahkan, "Hailan, aku ingat kamu ingin bermain piano malam ini, kan?"     

Ming Hailan tertegun, dan dia bertanya balik, "Kakak, apa maksudmu?"     

"Malam ini kamu akan berkesempatan naik ke atas panggung untuk menunjukkan bakatmu." Ming Haijuan berpikir sejenak, dan dia melanjutkan, "Dan aku juga akan mendampingimu dan ikut tampil bersamamu."     

Ming Hailan terdiam.     

Xing Siqing telah memutuskan bahwa Su Wanwan tidak akan bisa naik ke atas panggung. Sejak dia mengenalnya, dia adalah adik perempuan yang bodoh. Selain merokok, pemabuk, dan suka bermain-main dengan pria. Bagaimana dia bisa memiliki bakat?     

Dan bahkan ayahnya, Su Yuntang sama sekali tidak peduli dengan Su Wanwan. Bagaimana dia bisa membayarnya untuk berlatih bermain piano dan biola? Xing Siqing seolah tidak bisa mengendalikan kegembiraannya ketika dia berpikir bahwa Su Wanwan akan dipermalukan nantinya.     

**     

Selama makan malam, ada beberapa pertunjukan di atas panggung, dan ada kamera yang merekam di bawah panggung.      

Jadi meskipun ada berbagai macam makanan enak di atas meja, tidak banyak orang yang benar-benar menikmati makanannya. Su Wanwan merasa sangat lapar. Setelah itu dia mengambil sumpit, lalu mengambil sepotong kue, dan memakannya dengan perlahan.     

Tiba-tiba, sebuah hidangan berisikan daging babi besar diletakkan di hadapan Su Wanwan!     

Kulit babi itu dipanggang dengan matang sehingga terlihat mengkilap. Serta ditaburi dengan daun bawang cincang dan paprika merah di atasnya. Daging itu terlihat menarik dan juga terlihat menggiurkan.     

"Daging babi yang pedas dan nikmat." Huo Jingshen meletakkan beberapa potong babi di mangkuk Su Wanwan.     

Mulut Su Wanwan berkedut, dan dia berkata, "Aku tidak akan memakannya!"     

Huo Jingshen terdiam.     

Su Wanwan meletakkan kembali daging babi itu ke dalam mangkuk Huo Jingshen, dengan mengatakan, "Makanlah."     

Huo Jingshen bertanya, "Sayang, apakah kamu sedang mencoba menurunkan berat badan?"     

Ketika Nenek Huo mendengarnya ucapan Huo Jingshen, dia buru-buru berkata, "Kenapa kamu menurunkan berat badan? Makanlah lebih banyak!"     

Setelah berbicara, Nenek Huo mengambil sumpitnya dan mengambil beberapa potong ayam, bebek, ikan, daging... semuanya ke dalam mangkuk Su Wanwan.     

Bukankah Nenek Huo mengatakan bahwa dia ingin cucunya ini mengikuti kontes kecantikan pada malam ini? Jadi kenapa dia memberinya begitu banyak makanan? Apakah dia tidak takut kalau cucunya ini akan terlihat gendut dan kemudian akan ditertawakan oleh semua orang?     

Untungnya, tiba-tiba telepon Su Wanwan berdering. Dia segera melihat ke layar ponselnya, dengan mengatakan, "Aku akan keluar sebentar."     

Setelah Su Wanwan pergi, tidak lama kemudian, Nenek Huo bertanya, "Kenapa Zheyan masih belum datang juga?"      

Sang Nenek masih sangat menyukai cucunya ini. Karena dia adalah anak yang manis. Meskipun dia ini sering membuat masalah.     

Mingzhu berkata, "Dia bilang dia baru saja tiba dan dia sekarang sedang mencari tempat parkir."     

Tiba-tiba Nenek Huo bertanya, "Apakah kamu masih berurusan dengan mantan pacarmu?"     

Mingzhu menjawab, "Kami sudah lama putus."     

Nenek Huo hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi.     

**     

Huang Gangsheng menelepon dan meminta Su Wanwan untuk pergi ke stasiun TV lebih awal besok. Dan dia juga mengatakan bahwa ada pemotretan studio, dan memintanya untuk menontonnya bersama.     

Su Wanwan akhirnya bisa mengambil bagian dalam pembuatan film. Dan dia merasa sangat bersemangat, dengan mengatakan, "Oke, jam berapa?"     

"Jam sembilan. Bagaimana?" Tanya Huang Gangsheng.     

"Oke, oke." Sahut Su Wanwan.     

Sejak Su Wanwan sering membantu Huang Gangsheng setahun yang lalu. Dia telah merawatnya dengan baik. Dan kini, Huang Gangsheng membalas budi dengan memberinya sebuah pekerjaan.     

"Oke, kalau begitu kamu segeralah tidur. Jadi jangan sampai terlambat besok." Ucap Huang Gangsheng, lalu dia langsung menutup teleponnya.     

Kemudian Su Wanwan meletakkan kembali ponselnya. Dan dari kejauhan, dia melihat seseorang yang dikenalnya keluar dari kamar mandi.     

Orang itu memakai setelan merah tua dan rambutnya berwarna merah. Orang itu terlihat galak. Lalu Su Wanwan menyapanya, "Huo Zheyan."     

Huo Zheyan berdiri di sana terlihat sedang menunggu seseorang. Tetapi ketika dia mendengar ucapan Su Wanwan, dia langsung menoleh dan mengerutkan kening. Lalu dia berkata, "Sudah berapa kali aku memberitahumu, bukan? Panggil aku Tuan!"     

"Oh." Su Wanwan berkedip, lalu dia melanjutkan, "Kakak ketiga."     

Begitu kata-kata ini keluar, Huo Zheyan langsung menarik tangan Su Wanwan..     

Su Wanwan berkata sambil tersenyum, "Jika aku tidak membantumu pada waktu itu, kakak laki-lakimu mungkin saja akan membalas dendam padamu. Beraninya kamu melakukan ini padaku! Apakah kamu mulai berani denganku?"     

Huo Zheyan menggertakkan giginya, tetapi dia hanya berani menatap Su Wanwan. Kemudian, dia berkata, "Tunggu aku! Suatu hari, aku akan melihatmu akan ditinggalkan oleh keluarga Huo sambil menangis!"     

Su Wanwan berdiri di sana dan mengangkat alisnya.     

Ditinggalkan oleh keluarga Huo sambil menangis? Apakah ini lelucon? Bahkan jika dia ditinggalkan oleh keluarga Huo suatu hari nanti, dia tidak akan pernah menangis! Dia sangat percaya diri!     

Su Wanwan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini? Bagaimana kabarmu dengan Bai Ruwei?"     

Huo Zheyan menatapnya seolah dengan waspada, dan dia menjawab "Gadis bau, apakah kamu ingin memberitahukan kepada ibuku lagi?"     

Su Wanwan terdiam sejenak. Lalu dia segera berbalik dan memasuki ke ruang perjamuan, dan kembali duduk di kursinya.     

Siapa tahu, Huo Zheyan datang tidak lama kemudian setelah Su Wanwan duduk.     

Perjamuan pada malam hari ini terlihat begitu megah. Dan Huo Zheyan menjadi orang yang terakhir datang dengan memakai setelan merah dan berambut merah. Jadi, dia menarik perhatian banyak orang begitu dia berjalan ke dalam ruang perjamuan.     

Ditambah lagi, Huo Zheyan ini adalah putra ketiga dari keluarga Huo, dan juga cucu dari keluarga Ming. Ada beberapa wanita yang datang ke acara perjamuan ini yang terlihat sangat tertarik olehnya dan ingin mencoba mendekatinya.     

Setibanya, Huo Zheyan langsung memeluk Mingzhu, dengan mengatakan, "Bu, kamu terlihat sangat cantik hari ini, biarkan anakmu ini menciummu."     

Pada akhirnya, Huo Zheyan didorong oleh Mingzhu. Dan kemudian dia bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini sekarang?"     

"Aku akan menemui beberapa temanku di sini." Kata Huo Zheyan.     

"Apakah temanmu itu laki-laki atau perempuan?" Tanya Mingzhu.     

Huo Zheyan menjawab, "Bu, kenapa kamu masih mencurigaiku seperti itu?"     

Mingzhu seolah menyipitkan mata phoenix-nya, dan dia mengatakan, "Nenek dan kakekmu ada di sini malam ini, sebaiknya jagalah sikapmu itu!"     

"Baiklah." Sahut Huo Zheyan.     

"Dan aku juga memintamu untuk berdandan dengan baik dan rapi. Kenapa penampilanmu sekarang seperti ini?" Ucap Mingzhu.     

"Apakah ada masalah dengan berpakaian musim semi pria terbaru merk Burberry ini?" Imbuh Huo Zheyan seolah dengan nada sombong.     

Mingzhu merasa dia tidak bisa melihat kehadiran anaknya yang berpenampilan seperti ini. Dia terlihat sangat malu. Dan dia tiba-tiba mengatakan, "Nanti Ibu akan memperkenalkan beberapa wanita kepadamu, dan kamu bisa memilih sesukamu. Lalu, jika kamu sudah memilihnya, beri tahu kepada ibu."     

"Apa maksudmu?" Wajah Huo Zheyan seolah memucat karena ketakutan. Dan dia menambahkan, "Bu, apa yang kamu lakukan?"     

"Ibu yang akan mencarikan pendamping untukmu." Kata Mingzhu.     

"Aku tidak mau!" Teriak Huo Zheyan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.