Menikahi Pria Misterius

Tuan Chu curang: Aku akan mengandalkanmu!



Tuan Chu curang: Aku akan mengandalkanmu!

"Tuan Chu, ini sudah larut malam." Kata Shi Huan.     

"Aku sudah seperti ini, apa kamu masih ingin aku pergi? Apa kamu tega?" Sahut Chu Xiuhuang.     

Shi Huan langsung berhenti berbicara.     

Ruangan itu seolah menjadi sunyi senyap, dan seolah suara jarum jam bisa terdengar jelas     

Chu Xiuhuang hanya duduk di sana seolah dengan sepasang mata phoenixnya, menatapnya seperti harimau.      

Tiba-tiba ponsel Chu Xiuhuang berdering lagi.     

Chu Xiuhuang sangat tidak sabar, dia langsung mengangkat telepon. Dan dia juga berdiri dari sofa     

Shi Huan mau tak mau terbatuk dua kali seolah sebagai pengingat.     

"Bisakah kamu berhenti, apakah aku tidak tahu maksudmu itu?" Ujar Chu Xiuhuang.     

Shi Huan langsung terdiam.     

Beberapa menit kemudian, Chu Xiuhuang membuka pintu, dengan mengatakan, "Cepat atau lambat, dia akan kalah!"     

Pertama, seseorang itu telah ditendang olehnya di kantornya. Dan kemudian, dipukul lagi di bangsal rumah sakit. Apa maksud dari percakapan Chu Xiuhuang itu?     

Chu Xiuhuang mengepalkan tangannya dan dia berkata lagi, "Aku tidak peduli, bagaimana pun, aku sangat mengandalkanmu. Ingatlah, ini adalah ketiga kalinya. Dan kamu akan mendapatkan imbalanmu! Apakah kamu mengerti?"     

Shi Huan tercengang, dan dia berucap, "Hah?"     

Sebelum Shi Huan bisa bereaksi, Chu Xiuhuang membanting pintu dengan keras dan langsung pergi.     

**     

Pada saat yang sama, di Rumah Sakit Nangong, tepatnya di bangsal mewah.     

Shi Minyan berdiri di depan ranjang rumah sakit, wajahnya sekarang terlihat tampak suram.     

Zhu Mingpeng mengenakan setelan rumah sakit dengan kain kasa yang melilit di kakinya dan kain kasa di wajah, leher, dan pergelangan tangannya. Dia terlihat sangat malu.     

Zhu Mingpeng menjelaskan, "Minyan, kamu tahu bahwa aku digigit oleh anjing itu. Kamu benar-benar tidak bisa menyalahkanku. Keponakanmu yang memulainya terlebih dahulu. Dan dia melemparkan uang kepadaku. Dan dia telah membuatku malu di depan banyak orang. Ini benar-benar memalukan. Akulah korbannya!"     

"Memangnya apa yang sudah kamu katakan padanya?" Tanya Shi Minyan.     

Zhu Mingpeng menjelaskan lagi, "Aku benar-benar tidak mengatakan apa-apa. Keponakanmu memang bajing*n. Dan dia sebenarnya sudah punya pacar, kenapa kamu berbohong kepadaku. Aku tidak akan peduli meskipun dia sudah mempunyai pacar, apa kamu tahu? Aku memberinya 52 mawar hari ini, dan harganya lebih dari 20.000 yuan. Dan aku juga mengundangnya makan malam seharga beberapa ribu yuan."     

Apa yang Zhu Mingpeng inginkan adalah hanya ingin menunjukkan ketulusannya. Pada Hari Valentine, dia sengaja membeli 52 mawar untuk dikirim ke tempat Shi Huan bekerja. Dan dia membawanya ke restoran yang bagus untuk makan malam.     

Pada saat ini, Shi Huan tampak seperti kelinci putih kecil, tetapi dia sebenarnya kejam seperti kucing liar. Dan dia sudah mempermalukannya di depan umum. Dan dia juga digigit oleh anjing itu. Bahkan Shi Huan ini tidak menolongnya.     

Meskipun Zhu Mingpeng sekarang tinggal di rumah sakit yang bagus, dia juga memutuskan bahwa itu adalah kesalahan Shi Huan juga. Jika keluarga Shi tidak memberikan penjelasan atas kejadian ini, dia tidak akan membiarkannya pergi.     

Segera setelah Zhu Mingpeng menggertakkan giginya, dan dia berkata, "Biaya pengobatan, biaya rawat inap, termasuk biaya kerusakan mentalku. Dan juga uang yang sudah aku keluarkan untuknya. Kamu harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini! Jika tidak, aku akan menunggumu di pengadilan! Aku akan menuntutmu!"     

"Kamu menuntutku?" Shi Minyan melanjutkan, "Oh, Zhu Mingpeng, aku paling tahu karakter Shi Huan. Jika bukan karena ucapanmu, dia tidak akan memulainya."     

Zhu Mingpeng terus berkata, "Aku tidak berbohong kepadamu! Minyan, kamu tidak bisa mencintai keponakan ini. Keponakanmu ini hanya berpura-pura baik di depanmu. Beberapa tahun yang lalu, dia bermain-main dengan lelaki tua, dan dia hamil, lalu bayi itu mati. Kamu seharusnya berterima kasih padaku karena telah menyelesaikan masalah ini. Atau menurutmu, kamu takut kalau dia akan jatuh cinta pada pria lainnya?!"     

Sebelum Zhu Mingpeng selesai bicara, dia dipukul oleh Shi Minyan. Dan kemudian dia jatuh dari ranjang rumah sakit.     

Tempat infus Zhu Mingpeng terjatuh, dan orang itu pun juga ikut terjatuh di lantai. Terdengar suara "brakk" yang begitu keras.     

"Tolong, tolong aku. Orang ini memukulku!" Zhu Mingpeng berteriak dengan sangat keras.     

Shi Minyan meraih kerah Zhu Mingpeng dan terus memukulnya.     

Karena jarum dicabut secara paksa dari tangan Zhu Mingpeng, lalu darah mengalir keluar. Pada saat ini, kain kasa juga dilepas paksa oleh Shi Minyan, dan sudut mulutnya pun tampak berdarah.     

Akhirnya, dokter dan perawat langsung masuk dan menarik Shi Minyan untuk pergi dari ruangan itu.     

Pria itu sekarang seolah memiliki mata merah darah, dan dia bertanya, "Siapa yang memberitahumu tentang kejadian ini? Katakan!!"     

Shi Minyan langsung tampak lebih marah dari sebelumnya, lalu tubuh Zhu Mingpeng terlihat gemetar karena ketakutan. Dan dia berkata dengan tergesa-gesa, "Baiklah, jika kamu tidak mau memberitahuku!"     

Shi Minyan segera berbalik dan langsung berjalan meninggalkan Zhu Mingpeng.     

Zhu Mingpeng merasa kesakitan, dan buru-buru mencari ponselnya untuk menelpon keluarganya.     

Setelah itu, Nyonya Zhu tiba–tiba datang dengan berteriak, "Mingpeng, apa yang sudah kamu katakan pada Shi Huan? Apakah kamu tahu siapa pria yang membiarkan anjing itu menggigitmu pada hari itu?"     

"Siapa memangnya?" Tanya Zhu Mingpeng.     

Zhu Mingpeng digigit anjing pada saat itu, dan dia hanya merasa kesakitan. Jadi, dia tidak begitu memperhatikan siapa pria itu?     

Nyonya Zhu segera berkata, "Dia adalah Chu Xiuhuang, putra tertua dari keluarga Chu!"     

"Tidak mungkin!" Zhu Mingpeng berteriak, dan dia menambahkan, "Lelaki itu hanyalah bosnya."     

Nyonya Zhu menjelaskan, "Tetapi beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan kita, mengatakan bahwa Chu Xiuhuang secara langsung memberi mereka perintah untuk membatalkan semua kerja sama dengan perusahaan kita."     

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Zhu Mingpeng tiba-tiba panik sekarang.     

Perusahaan baru saja mulai membangun pada tahun baru dan baru saja menandatangani beberapa kontrak. Jika sekarang mereka semua membatalkannya...     

Nyonya Zhu menghela nafas, dan di berkata lagi, "Apakah kamu masih tidak mengerti? Kamu itu sudah merendahkan Shi Huan. Dan membuat Chu Xiuhuang merasa tidak senang. Jadi kamu harus bertanggung jawab atas kerugian perusahaan keluarga. Mingpeng, kali ini keluarga Zhu benar-benar tidak bisa membantumu! Ini benar-benar berakhir!"     

Zhu Mingpeng tercengang. Dan ponselnya langsung jatuh ke lantai. Dan dia juga baru tahu, dia sedang berlawanan dengan siapa. Tapi itu semua sudah terlambat untuk disesali.     

**     

Begitu Su Wanwan datang ke stasiun TV hari ini, dia memeriksa hasil ujian akhirnya dan menempati peringkat ketiga di kelas. Yang pertama adalah Jeremy Jiang, dan yang kedua adalah gadis lain, dan yang ketiga adalah dirinya.     

Su Wanwan merasa sangat puas dengan hasilnya, jadi dia memberitahukan hasil ujiannya ke Huo Jingshen melalui akun WeChatnya.     

Huo Jingshen: [Istriku sungguh luar biasa!]     

Su Wanwan: [Apakah ada hadiah?]     

Huo Jingshen: [Ya, tentu saja]     

Su Wanwan: [Hadiah apa?]     

Huo Jingshen: [Kamu akan tahu jawabannya di malam hari]     

Su Wanwan terdiam.     

"Lili, bungamu!" Wanita meja depan itu tiba-tiba masuk ke kantor dengan seorang kurir.     

Saat melihat bunga mawar dikirim, seluruh kantor seolah dipenuhi dengan keheranan.     

99 mawar merah muda, ditambah dengan hadiah. Setelah membukanya, di dalamnya ada kalung platinum.     

Jadi semua orang berkumpul dan terlihat membicarakannya seolah sedang cemburu.     

Hari ini adalah Hari Valentine sebenarnya, Su Wanwan tidak terlalu peduli pada awalnya. Tetapi setelah beberapa saat, saat ada kurir lainnya datang, kali ini dengan membawa 52 mawar dan juga sampanye.     

Sejujurnya, suasana kantor seolah benar-benar telah berubah.     

Bahkan Zhao Qian'er datang dan bertanya, "Bukankah Tuan Huo Jingshen juga membawakanmu bunga?"     

Su Wanwan menjawab, "Itu semua hanya untuk pasangan muda."     

Zhao Qian'er terdiam sejenak. Memangnya sudah berapa lama sejak mereka ini menikah?     

**     

Di akhir makan siang, Di Chenghe, yang jarang terlihat, benar-benar datang. Diikuti oleh beberapa anggota staf, dengan memegang seikat buket mawar merah di tangannya.     

Ketika Di Chenghe meminta staf untuk mulai mengirim buket mawar itu kepada para wanita di kantor. Suasana kantor seolah telah berubah.     

Para magang, termasuk Su Wanwan, juga mendapatkan buket mawar merah itu.     

Tapi Su Wanwan sedikit merasa kesal karena Huo Jingshen tidak memiliki rencana untuk merencanakan Hari Valentine ini.     

Hingga sore hari, bahkan Mo Weiyi sudah menunjukkan foto mesranya dengan Xiao Yebai yang di share di grup WeChatnya     

Su Wanwan terlihat mulai marah.     

Kenapa Xiao Yebai yang selalu bersikap seolah dingin itu malah membawa Mo Weiyi ke gereja untuk bermain piano. Sedangkan Huo Jingshen ini, dia tidak melakukan apa-apa sampai saat ini.     

Dalam keadaan marah, Su Wanwan membuka foto profil di akun WeChat Huo Jingshen. Dan nama akun itu langsung diubah menjadi, "Huo hooligan."     

**     

Ketika Su Wanwan hendak pulang kerja, Huo Jingshen akhirnya mengirim pesan WeChat, [Sayang, jam berapa kamu pulang kerja?]     

Su Wanwan tidak ingin mengabaikannya sama sekali. Namun tak lama kemudian, ada telepon masuk.     

Su Wanwan tidak punya pilihan selain mengangkat telepon itu. Lalu dia menyapanya, "Ada apa? Apakah kamu sibuk bekerja? Apakah kamu baik-baik saja?" Su Wanwan berkata dengan nada acuh tak acuh.     

"Ada apa, Sayang?" Huo Jingshen adalah orang yang sangat tanggap. Sehingga dia segera merasakan ada sesuatu yang salah.     

Su Wanwan segera berkata, "Aku sekarang sedang sibuk bekerja"     

"Kamu itu sedang magang, kenapa kamu malah lebih sibuk dariku? Memangnya apa yang sedang terjadi? Apakah kamu stres?"     

"Kamu..." Su Wanwan sedikit tersedak.     

"Oke, oke, aku hanya bercanda." Huo Jingshen tidak bisa menahan tawa, dan dia menambahkan, "Sayang, kapan kamu selesai? Dapatkah engkau melakukannya?"     

Su Wanwan merespon, "...Dasar bajing*n busuk!"     

Huo Jingshen akhirnya tidak bisa menahan tawanya.     

"Aku akan menjemputmu sekarang. Akan kututup teleponnya." Setelah berbicara, Huo Jingshen langsung menutup telepon.     

Su Wanwan berpikir, Huo Jingshen seharusnya ada di sini untuk menjemputnya di Hari Valentine. Mungkin dia juga akan mengirim seikat mawar untuknya?     

Memikirkan hal ini, Su Wanwan merasa senang, lalu dia terlihat tersenyum sumringah. Dan akibatnya, Huang Gangsheng yang ada di seberangnya bertanya, "Kenapa kamu tersenyum seperti itu?"     

Su Wanwan hanya tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

**     

Ketika tiba waktunya untuk pulang kerja, Su Wanwan langsung bangun dari tempat duduk, dan turun ke lantai bawah dengan membawa seikat mawar.     

Ketika Su Wanwan sampai di depan pintu lift. Ketika pintu itu terbuka, dia melihat Xia Mei berjalan keluar.     

Sebenarnya, Su Wanwan tidak biasanya seperti ini. Tetapi karena hari ini adalah Hari Valentine, jadi dia buru-buru ingin bertemu suaminya.     

Xia Mei melirik ke arah Su Wanwan, lalu dia bertanya, "Apakah kamu terburu-buru untuk berkencan?"     

Su Wanwan dengan cepat memikirkannya dan segera mengangguk. Dengan mengatakan, "Ya."     

Tanpa diduga, Xia Mei berkata, "Aku ingin berbicara denganmu tentang pengaturan pemotretan studio besok. Kalau begitu, kamu sekarang bisa berkencan."     

"Apa?" Sahut Su Wanwan.     

"Selamat Hari Valentine." Setelah mengatakan itu, Xia Mei langsung pergi meninggalkan Su Wanwan.     

Su Wanwan akhirnya masuk ke dalam lift, alis kecilnya seolah berkerut.      

Apakah Xia Mei ini akan mengatakan hal buruk pada Su Wanwan? Apakah dia ini sengaja melakukannya?     

Su Wanwan telah magang di sini selama lebih dari setengah bulan, Zhao Qian'er telah mengikutinya beberapa kali untuk mentrainingnya.     

Pada hari kerja, Xia Mei tidak pernah membahas apa pun tentang pengaturan. Tetapi hari ini, tiba-tiba dia ingin membahas sesuatu ketika Su Wanwan pulang kerja lebih awal.     

Ah sudahlah. Lalu Su Wanwan menekan tombol lantai satu.     

Su Wanwan tidak tahu di mana dia menyinggung Xia Mei. Bagaimana pun, dia melakukan pekerjaan ini dengan serius. Jika tidak ada kesempatan untuk mempertahankannya, dia tidak akan memaksanya untuk tetap bekerja di sini.     

Ketika lift tiba di lantai pertama, Su Wanwan langsung berjalan keluar dari gerbang stasiun TV. Jauh dari sana, dia melihat mobil merk Bentley Mulsanne berwarna hitam yang dikenalnya, yang di parkir di sisi jalan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.