Menikahi Pria Misterius

Tuan Chu Pria Dominan yang Kejam



Tuan Chu Pria Dominan yang Kejam

"Perempuan itu sudah kembali, dia sudah kembali!" Teriak seseorang.     

Shi Huan berjalan keluar dari lift dan menatap sekelompok orang yang ada di depannya dengan wajah bingung.     

Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki. Mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka saat ini sedang memegang tongkat di tangan mereka, seolah-olah mereka akan bertarung dalam kelompok.     

Salah satu wanita yang dikenalnya bahkan bergegas ke arah Shi Huan, menggesekkan tas di tangannya. Dan pada saat ini juga, pinggang Shi Huan seolah menegang, dan kakinya seolah langsung melayang di udara.     

Shi Huan segera dipeluk oleh Chu Xiuhuang. Dengan gerakan tubuhnya, dia bisa langsung menghindar dari wanita yang dikenalnya itu.     

Wanita itu melompat ke arah Shi Huan, dan dia tidak bisa memberhentikan tubuhnya. Dan langsung menabrak dinding di sebelahnya.     

Segera setelah itu, wanita itu berbalik dengan cepat, menunjuk ke arah Shi Huan, dan mulai memarahi, "Kamu adalah wanita jahat, bagaimana putraku bisa seperti itu. Dan membiarkan anjing itu menggigitnya. Putraku yang malang terluka sangat parah, wajahnya hancur! Jika ada yang salah dengannya, aku tidak akan pernah melepaskanmu!"     

Baru pada saat itulah Shi Huan mengenali wanita itu, dia adalah ibu Zhu Mingpeng. Dan Shi Huan buru-buru menjelaskan, "Nyonya Zhu, putramu yang pertama yang membuat masalah..."     

"Beraninya kamu membuat alasan!" Nyonya Zhu menyelanya dengan teriakan, menyeret pria paruh baya yang kekar di sampingnya dan mulai memarahi, "Saudaraku, ini wanita yang tidak tahu malu, tangkap dia dan kirim dia ke kepolisian. Aku akan menuntutnya. Biarkan dia masuk penjara!"     

Ketika pria itu ingin bergegas, Shi Huan tanpa sadar bersembunyi di belakang Chu Xiuhuang.     

"Coba kalau berani sentuh pacarku." Suara Chu Xiuhuang segera terdengar.     

Pria yang hendak bergegas segera berhenti melangkah.     

Chu Xiuhuang bertubuh tinggi, ekspresinya terlihat serius, temperamennya sangat galak. Dan dia seolah memancarkan aura yang sangat tidak menyenangkan, yang cukup untuk membuat orang gentar.     

Wajah Nyonya Zhu juga terlihat terkejut, tetapi dia dengan cepat berkata lagi, "Aku dengar bahwa putri bungsu dari keluarga Shi itu bermoral dan sangat pandai merayu pria. Untungnya anakku pulang ke rumah! Pantas saja kamu tidak mau berpacaran dengan anakku, ternyata kamu menyukai lelaki lain yang seperti ini! Kamu cukup cerdas jika dalam hal memilih lelaki?"     

Chu Xiuhuang seolah menyipitkan mata phoenix-nya, dan dia berkata, "Kejadian ini hanya untuk memperingatkan anakmu. Jadi, kamu jangan terlalu berpikir berlebihan."     

Putranya dipermalukan seperti ini, Nyonya Zhu seolah merasa ditikam. Dia langsung marah, dan berteriak kencang, "Saudaraku, cepat tangkap wanita itu dan kirim ke kepolisian!"     

"Siapa pun yang berani menyentuhnya, aku akan memotong tangan mereka." Ucap Chu Xiuhuang dengan tegas.     

Ketika Chu Xiuhuang mengucapkan kata-kata ini, tidak hanya para pria itu yang terlihat gemetar karena ketakutan. Tetapi bahkan hati Shi Huan pun seolah ikut menegang.     

Kakak tertua Nyonya Zhu melihat sosok Chu Xiuhuang dari atas hingga bawah. Chu Xiuhuang ini sedang mengenakan setelan hitam. Di bawah celananya, ada sepatu kulit buatan tangan dengan warna yang sama. Dari kepala sampai kaki, itu benar-benar terlihat sempurna. Pria dengan penampilan seperti itu, jelas mereka tidak berani melaporkannya     

Tapi Nyonya Zhu masih berteriak, "Kamu berani sekali berkata seperti itu! Aku ingin memanggil polisi dan mereka akan menangkapmu!"     

"Panggil polisi?" Chu Xiuhuang mengerutkan bibirnya, lalu dia mengeluarkan ponselnya, dan menekan nomor. Dan dia mengatakan, "Direktur Wang, aku akan memberimu waktu kurang dari satu menit, segera kirim seseorang ke lantai 9 Unit 5, ke Apartemen Meijiayuan."     

Setelah mendengar kata "Direktur Wang," ekspresi kakak laki-laki Nyonya Zhu tampak berubah. Lalu dia bertanya, "Sebenarnya, siapa kamu?"     

Chu Xiuhuang meletakkan ponselnya, dengan senyum tipis bibirnya. Kemudian dia menjelaskan, "Anak laki-laki dari adikmu itu aku yang mengirimnya ke Rumah Sakit Nangong. Dan laki-laki itu yang memulainya terlebih dahulu. Dan kalian semua sekarang akan memenjarakan pacarku. Apakah kalian ini ingin memerasku? Atau apakah kalian ingin membalas dendam? Jika kalian ingin memerasku, bukankah aku yang membiayai seluruh pengobatan sampai dengan rawat inapnya. Kalau pun polisi datang ke sini, bisa dibilang, kau sedang menunggu pembalasan dariku."     

Chu Xiuhuang langsung memeluk Shi Huan, tangannya terlihat mengencang. Dan dia menambahkan, "Aku akan memberitahumu sekarang, Shi Huan ini adalah kekasihku. Bukankah kamu bisa melihatnya dengan jelas!"     

Setelah mendengar ucapan Chu Xiuhuang, kakak tertua Nyonya Zhu seolah menarik nafas dalam-dalam.     

...     

Shi Huan masih mendengarkannya. Ini adalah pertama kalinya dia melihat bahwa Chu Xiuhuang ini terlihat sangat sabar dan dia begitu perhatian padanya.     

Tapi perlahan, seolah mata Shi Huan membeku. Karena tangan Chu Xiuhuang memegang tangannya dengan erat, seolah seperti sedang melindungi. Jari-jari pria itu terlihat ramping dan kuat.     

Sedangkan tangan wanita itu terlihat putih dan kurus, seolah-olah tidak memiliki tulang.     

Hati Shi Huan tiba-tiba seolah merasakan ada sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Mungkinkah Chu Xiuhuang… benar-benar berarti baginya? Tapi itu tidak mungkin.     

Ketika Shi Huan pertama kali bertemu Chu Xiuhuang pada saat tujuh tahun lalu, pada saat itu, dia menyukai saudara perempuannya.     

Chu Xiuhuang memberikan Shi Huan pekerjaan ini pada saat itu karena dia merasa bersalah, dan ingin membantu keluarga Shi saja. Keduanya menjadi dekat selama bertahun-tahun. Dan sekarang, Chu Xiuhuang tiba-tiba menyukainya.     

Shi Huan menggelengkan kepalanya. Dan saat ini juga, sebuah tangan besar tiba-tiba diletakkan di atas kepalanya. Dan dia langsung menghentikan pikiran yang ada di benaknya tadi.     

Ketika Shi Huan sadar kembali, dia menyadari bahwa para pengganggu di koridor tadi telah pergi. Kemudian dia memalingkan wajahnya, dan dia melihat Chu Xiuhuang yang ada di sebelahnya, tampak sangat menyeramkan.     

Posisi keduanya kini sangat dekat. Dari dekat, Shi Huan bisa mencium aroma parfum yang kuat dari tubuh Chu Xiuhuang. Dan ada juga aroma tembakau dari asap rokok dan juga alkohol. Matanya tampak fokus, seolah-olah terlihat seperti lukisan.     

Detak jantung Shi Huan tiba-tiba menjadi gugup. Lalu, Shi Huan dengan cepat berkata, "Di mana mereka?"     

"Mereka takut denganku, jadi mereka pergi." Kata Chu Xiuhuang.     

Shi Huan terdiam sejenak. Dan setelah itu, dia terbatuk dan berkata, "Terima kasih, kamu telah membantuku tadi."     

"Ajak aku makan malam saja." Sahut Chu Xiuhuang.     

"Makan lagi?" Mulut Shi Huan tiba-tiba berkedut.     

Chu Xiuhuang mengangkat alisnya sedikit dan tersenyum. Lalu dia merespon, "Kenapa kamu terlihat gugup?"     

Shi Huan tercengang. Bisakah Shi Huan tidak gugup? Tadi dia harus mengeluarkan uang hampir 200.000 yuan hanya untuk makan. Dia benar-benar akan bangkrut.     

Shi Huan tiba-tiba berkata, "Tuan Chu..."     

"Setelah berbicara lama, aku tiba-tiba menjadi sedikit haus." Chu Xiuhuang tiba-tiba menyela, dan dia melanjutkan, "Maukah kamu mengundangku ke kamarmu untuk meminum segelas air?"     

"Oke." Kemudian Shi Huan mengeluarkan kunci pintu kamarnya.     

Begitu Shi Huan masuk, Chu Xiuhuang segera mengenakan sandal yang ada di rak, seolah-olah dia telah memasuki rumahnya sendiri. Lalu dia berjalan dan duduk di sofa di ruang tamu. Dengan mengatakan, "Bukankah sofa ini terasa enak?"     

Shi Huan tersenyum, dan dia membalas, "Ya."     

Sofa besar yang Tuan Chu berikan kepadanya, harganya sebesar 500.000 yuan. Sofa itu berukuran besar dan bertekstur lembut. Ini terasa sangat nyaman.     

Shi Huan meletakkan tasnya, dan dia menawarkan, "Tuan Chu, kamu mau minum apa?"     

"Aku mau teh Biluochun." Sahut Chu Xiuhuang.     

"Aku tidak punya itu." Imbuh Shi Huan.     

Chu Xiuhuang segera berkata lagi, "Bagaimana ini bisa terjadi?"     

Shi Huan tidak punya pilihan selain menjelaskan, "Karena biasanya tidak ada tamu di rumah, jadi aku tidak mempunyai teh itu." Dan dia biasanya hanya minum air putih saja.     

Setelah mendengar perkataan Shi Huan, Chu Xiuhuang langsung tersenyum, dan dia bertanya, "Jadi, sandalku ini juga tidak pernah dipakai oleh pria lain 'kan?"     

"Tentu saja tidak." Ucap Shi Huan.     

Belum lagi bahwa tidak ada pria lain yang memasuki ruangan ini kecuali Chu Xiuhuang. Dan karena Chu Xiuhuang yang membeli sandal ini sendiri, tentu dia tidak bisa membiarkan pria lain memakainya.     

Chu Xiuhuang merasa sangat senang, dan dia mengatakan, "Kalau begitu, aku mau segelas jus."     

Tiba-tiba ponsel Chu Xiuhuang berdering.     

Ketika Shi Huan memasuki dapur, Chu Xiuhuang segera menjawab telepon itu, "Bu, ada apa?"     

**     

Di dapur, Shi Huan langsung membuka kulkas, tetapi dia hanya menemukan sebuah apel yang akan layu.     

Sejak Shi Minyan dan Tu Youran kembali ke Tiongkok, Shi Luoluo telah dibawanya kembali oleh orang tuanya itu.     

Tanpa gadis kecil itu, Shi Huan tinggal sendirian dan dia bahkan tidak tertarik untuk membeli bahan makanan atau pun makanan ringan.     

Apel ini juga tidak cukup untuk dijus. Jadi, Shi Huan ingin bertanya kepada Chu Xiuhuang apakah dia tidak keberatan untuk minum air putih saja. Tetapi begitu dia akan keluar dari dapur, dia mendengar suara Chu Xiuhuang berbicara, "Bu, aku sudah mempunyai wanita yang aku suka. Aku akan membawanya ke rumah nanti."     

"Kenapa tidak?" Suara Chu Xiuhuang tiba-tiba menjadi lebih serius.     

Shi Huan tertegun sejenak, lalu dia segera berbalik dan berjalan kembali. Suara Chu Xiuhuang masih terdengar, tetapi Shi Huan tidak bisa mengerti apa yang dia bicarakan.     

Saat di luar terdengar sepi, Shi Huan berjalan keluar dengan memegang segelas air. Dan dia berucap, "Tidak ada buah di rumah. Tuan Chu, minumlah air putih."     

Chu Xiuhuang mendecakkan lidahnya seolah terlihat tidak setuju. Shi Huan mengira dia benci air putih, tapi siapa tahu...     

"Bukankah aku membawa cangkir kaca terakhir kali ke sini? Mengapa kamu menggunakan cangkir kertas sekali pakai untukku!" Kata Chu Xiuhuang.     

Shi Huan menjawab, "Maaf, aku lupa."     

Chu Xiuhuang menatap Shi Huan seolah dengan tidak senang, dan dia berkata, "Lain kali, coba ingat baik-baik!"     

Kemudian Chu Xiuhuang mengambil cangkir kertas itu, dan mulai meminumnya dengan perlahan. Jari-jari pria itu terlihat sangat indah, dan cara dia memegang gelas itu juga terlihat sangat elegan     

Shi Huan melirik ke arah jam dinding. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tapi Chu Xiuhuang tidak berniat segera pergi dari sini. Dia meminum air itu secara perlahan, dan melihat ke sekeliling ruangan.     

Shi Huan tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Tuan Chu, ini sudah larut malam."     

Chu Xiuhuang segera menjawab, "Tidak terasa sekarang sudah larut malam."     

"Ya, ya." Shi Huan mengangguk dengan tergesa-gesa.     

Chu Xiuhuang terlihat tersenyum dan Shi Huan hanya diam.     

Shi Huan berkata lagi, "Tuan Chu, apakah kamu mau aku antar pulang?"     

Bibir tipis Chu Xiuhuang terlihat masih tersenyum.     

Shi Huan sekali lagi hanya bisa diam.     

Chu Xiuhuang seolah berkata dengan dingin, "Apakah kamu tahu kenapa aku membawamu ke sini?"     

Shi Huan masih terdiam.     

"Apakah kamu tahu kenapa aku tidak melakukannya sekarang?" Ucap Chu Xiuhuang.     

Shi Huan terus terdiam.     

Chu Xiuhuang tiba-tiba meletakkan cangkir kertas dan dia langsung berdiri.     

Shi Huan berkata dengan tergesa-gesa, "Tuan Chu, aku akan mengantarmu sekarangi."     

Chu Xiuhuang terdiam. Lalu dia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, seolah mata phoenixnya menyipit. Dan dia mengangkat kakinya untuk segera pergi.     

Shi Huan menghela nafas lega dan buru-buru mengikuti Chu Xiuhuang dari belakang.     

Tanpa diduga, setelah mengambil beberapa langkah, ketika Shi Huan melewati meja kopi. Pria yang ada di depannya tiba-tiba berbalik, dan kemudian dia merasakan telapak kakinya tersandung. Shi Huan langsung kehilangan keseimbangan dan jatuh ke depan. Dan dia buru-buru berkata, "Maaf, maafkan aku."     

Pada saat yang sama. Shi Huan merasa pikirannya seolah akan meledak. Seolah-olah dia tersengat listrik.     

Shi Huan diam-diam mengangkat matanya dan melirik ke arah Chu Xiuhuang. Dan ternyata dia juga terlihat agak malu yang terlihat jelas di wajahnya.     

Sebenarnya, Chu Xiuhuang awalnya ingin menjebak Shi Huan, menangkapnya, dan mendekatinya. Siapa yang tahu… Di ruangan ini hanya ada mereka berdua, dan situasi saat ini juga agak…     

Setelah itu, Shi Huan bergegas membuka pintu, dengan mengatakan, "Tuan Chu."     

Chu Xiuhuang langsung merespon, "Apa yang kamu lakukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.