Menikahi Pria Misterius

Zimbabwe



Zimbabwe

Mo Weiyi terbatuk dua kali dan mendekatinya, "Karena aku ingin hamil, Xiaobai bilang, selama nilai bahasa Inggrisku bisa masuk sepuluh besar di kelas, dia akan mempertimbangkan permintaan kehamilanku."     

"Hanya mempertimbangkan?" Su Wanwan menekankan kata terpentingnya.     

Mata kucing indah Mo Weiyi berkedip, "Tapi begitulah cara aku menikah dengannya dua tahun lalu! Saat itu Xiao Yebai mengatakan selama aku bisa diterima di Universitas Nan dengan usaha sendiri, dia akan mempertimbangkan untuk menikahiku."     

Sebenarnya ketika Mo Weiyi diterima di Universitas Nan, Xiao Yebai benar-benar ingin menarik kembali janjinya. Namun Mo Weiyi tidak menyerah begitu saja, dia masuk ke kamar Xiao Yebai dan akhirnya nasi telah menjadi bubur, Xiao Yebai sudah tidak bisa mengelak lagi. Keesokan harinya, Mo Weiyi berubah dan membatalkan pertunangannya dengan Chu Xiuhuang.     

Sampai akhirnya ketahuan...     

Yah, tentu saja, terkadang pria misterius dan sempurna sekalipun bisa menggunakan cara-cara yang licik!      

Itu sebabnya Mo Weiyi langsung setuju ketika Xiao Yebai memberinya persyaratan. Bagaimanapun juga, dia memiliki pengalaman sukses sebelumnya.     

Su Wanwan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia merasa bahwa Mo Weiyi sudah gila.     

Dalam hal menyukai Xiao Yebai, Mo Weiyi benar-benar tidak berdaya!     

*     

*     

Pada hari-hari berikutnya, Mo Weiyi benar-benar datang ke kampus setiap hari. Dia datang dari jam 9 pagi hingga 5 sore, entah hari itu hujan ataupun cerah.     

Karena ujian CET 4 sudah dekat, Su Wanwan juga selalu bersamanya. Mereka pergi ke kelas bersama setiap hari, setelah kelas, mereka makan dan belajar... Mereka seperti menjadi pasangan murid teladan yang baik di sekolah.     

Kota Nan juga dengan cepat memasuki bulan desember yang dingin, setengah bulan kemudian waktu pelaksanaan CET 4 dan CET 6 resmi dibuka.     

Setelah menyelesaikan semua pertanyaan dan memeriksanya lagi, Su Wanwan menyerahkan kertas jawaban dan meninggalkan ruang ujian dengan percaya diri.     

Ketika menunggu Mo Weiyi di koridor, tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya.     

"Su Wanwan!"     

Su Wanwan mendongak, itu adalah Bai Ruwei.     

"Bagaimana ujianmu?" Bai Ruwei bertanya padanya sambil tersenyum.     

"Baik."     

"Jika kamu belajar dengan keras, kamu pasti akan lulus." Setelah berbicara, Bai Ruwei melihat ke arah jam, "Ah, aku akan terlambat bekerja, aku pergi dulu, sampai jumpa Wanwan."     

 "...iya."     

Sebenarnya, dia sering tidak sengaja berjumpa dengan Bai Ruwei di kampus, tapi setiap kali dia menyapa, dia harus buru-buru pergi bekerja.     

Hari ini, dia mengikuti ujian CET 4 dan 6, dan dia masih tetap bersemangat untuk pergi bekerja setelah dia menyelesaikan tes. Dia adalah gadis paling rajin yang pernah Su Wanwan jumpai.     

Su Wanwan berdiri di sana dan masih menunggu. Akhirnya dia melihat Mo Weiyi mendekatinya perlahan.     

Putri kecil itu mengenakan jaket pendek tebal berwarna merah muda, syal bulu kelinci dengan warna yang sama dan topi wol merah di kepalanya, dia terlihat sangat imut.     

Ada seorang anak laki-laki tinggi di sampingnya, dan keduanya berbicara sambil berjalan.     

Ketika dia sampai di depan Su Wanwan, Mo Weiyi segera mengerutkan wajahnya yang cantik, "Wanwan sayang, huruf-huruf bahasa Inggris itu, aku mengenali mereka, tapi mereka tidak mengenaliku..."     

Bocah itu tersenyum pada Su Wanwan lalu melihat Mo Weiyi, suaranya seperti anak-anak dan lembut, "Kakak, aku kembali ke asrama dulu."     

Mo Weiyi mengangguk.     

"Ngomong-ngomong, tolong tambahkan WeChat-ku." Bocah itu mengeluarkan ponselnya.     

Melihat Mo Weiyi memindai kode QR dan menambahkan WeChatnya, kemudian bocah itu pergi dengan puas, Su Wanwan mau tidak mau bertanya, "Siapa orang itu?"     

"Aku tidak tahu. Dia orang yang duduk di belakangku saat ujian tadi, sepertinya dia adalah mahasiswa tahun pertama di fakultas hukum."     

Su Wanwan mengerutkan kening, "Kamu tidak kenal tetapi menambahkan wechatnya?"     

"Memangnya kenapa, kami kan sefakultas, jadi bisa dianggap dia adalah juniorku." Mo Weiyi mulai menghela nafas lagi, "Dia mahasiswa tahun pertama dan aku tahun ketiga, kebetulan kita duduk bersama di tes CET 4? Menurutmu apa kampus kita melakukannya dengan sengaja? Apa mahasiswa biasa tidak bisa menyelamatkan harga dirinya?"     

"Mereka perlu menyelamatkan harga diri, memang kamu bisa menjadi mahasiswa biasa-biasa saja?" Su Wanwan menggerutu.     

"Kamu lihat saja, masih ada satu bulan lagi, dan aku pasti akan masuk sepuluh besar di kelas!" Mo Weiyi melambaikan tangannya, "Kemudian tahun depan aku tidak perlu datang ke kampus, aku hanya perlu tinggal di rumah menjaga bayiku dengan tenang. Saat itu kamu juga bisa mengurusnya!"     

Su Wanwan terdiam. "Ini benar-benar gila!"     

*     

*     

Pukul dua siang, di ruang baca.     

Su Wanwan tiba-tiba menerima WeChat dari Huo Jingshen. Dia segera bangkit dan mengemasi barang-barangnya, "Weiyi, ada teman suamiku yang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia memintaku untuk ikut, aku pamit dulu."     

"Siapa?" Mo Weiyi mendengus, "Apa itu Chu Xiuhuang?"     

"Bukan, dia bermarga Lu." Kemudian Su Wanwan melihat anak laki-laki yang tadi pagi mendekati mereka.     

Ruang baca itu selalu penuh sepanjang tahun, dia cepat-cepat menghampiri Mo Weiyi ketika melihat Su Wanwan pergi.     

Anak itu langsung menyapa Mo Weiyi sambil tersenyum, "Kakak, kebetulan sekali."     

Mo Weiyi mengangkat kepalanya dan berkata dengan senyum manis, "Kebetulan sekali."     

"Kebetulan?" Su Wanwan melihat mereka duduk bersama. Mo Weiyi terlihat muda dan cantik, dan anak laki-laki itu juga tampan dan lembut. Kalau orang yang tidak mengenal Mo weiyi melihat mereka, mungkin akan mengira mereka adalah pasangan di kampus.     

*     

*     

Setengah jam kemudian, Su Wanwan tiba di Clubhouse.     

Clubhouse ini berbeda dengan tempat hiburan mewah dan high-class, desain klub ini terlihat elegan dan lebih sesuai dengan permintaan kebanyakan orang. Su Wanwan masuk begitu saja.     

Tamu di clubhouse saat itu belum banyak, setelah Su Wanwan mengatakan nama Huo Jingshen, penjaga membiarkannya masuk.     

Su Wanwan memasuki lobi menuju ke arah lift, tapi betapa terkejutnya dia ketika pintu lift itu terbuka, dia melihat seorang pria yang sudah lama tidak ia jumpai.     

"Yo, siapa ini?" Huo Zhexi menyipitkan mata hitam panjang dan sipitnya yang sedikit mirip dengan Huo Jingshen.     

Benar-benar sudah lama sekali sejak Huo Zhexi bertemu dengan Su Wanwan.     

Setelah kejadian gaun itu, dia diancam oleh Huo Jingshen dan saat itu pun orang tua mereka baru pulang dari luar negeri, dan membuatnya dikurung di rumah, dia merasa sangat kesal setiap hari.     

Lalu Huo Zhexi pergi ke Las Vegas dengan teman-temannya untuk bermain selama lebih dari sebulan. Tanpa sadar, lebih dari tiga bulan telah berlalu, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan bertemu dengan musuhnya di sini!     

Di samping Huo Zhexi ada seorang pemuda yang matanya berbinar ketika melihat Su Wanwan, "Zhexi, siapa gadis ini? Kenalkan aku padanya, cepat."     

Huo Zhexi berkata dengan sengaja, "Menurutmu dia mirip siapa?"     

Pemuda itu memegangi dagunya, dia menatap wajah Su Wanwan lekat-lekat, "Menurutku dia lumayan mirip dengan Lu Zixi."     

Lu Zixi adalah seorang artis wanita yang sangat sering muncul di serial TV, dia disebut sebagai pahlawan wanita dan sudah sangat lama membintangi layar lebar hingga menjadi dewi nasional paling populer saat ini.     

"Dia mirip Lu Zixi? Aku ingin muntah!" Kata Huo Zhexi menghina.     

Mau tidak mau Su Wanwan memasuki lift itu, dia menarik sudut bibirnya ke arah Huo Zhexi, "Adik ketiga, ada apa?"     

"Oh Tuhan, siapa adik ketigamu?" Bulu kuduk Huo Zhexi berdiri tegak.     

"Adik ketiga?"     

Gadis berambut kuning ini tiga tahun lebih muda darinya, dan sekarang dia memanggilnya adik ketiga?     

Su Wanwan memiringkan kepalanya, "Kalau begitu aku akan memanggilmu... selingkuhan?"     

"Aku sudah muak!" Huo Zhexi mengepalkan tinjunya dan menatapnya dengan kesal, "Gadis bau, kenapa kamu sangat suka mencari masalah denganku!"     

"Terakhir kali kamu menyuruhku menunggu beberapa bulan, dan aku sudah menunggu beberapa bulan. Apa yang kamu inginkan?"     

"Kamu..." Huo Zhexi akhirnya tidak tahan dan tiba-tiba dia mengangkat tangannya dan ingin memukulnya.     

Saat itu, pintu lift tiba-tiba terbuka.     

"Suamiku."     

Su Wanwan langsung tersenyum manis, dia berlari keluar memeluk lengan pria yang tegas dan dewasa di pintu lift itu, dan berkata dengan genit dengan suara kecil, "Suamiku, orang itu menggangguku!"     

Huo Zhexi buru-buru menarik tinjunya dan mundur dengan senyum canggung di wajahnya, "Kakak, kebetulan sekali, hehehe."     

"Oh Tuhan, apakah mereka kembar siam?"     

"Kenapa aku bisa bertemu mereka di mana saja!"     

Huo Jingshen menyipitkan mata hitamnya, suaranya rendah dan dingin, "Tidak kebetulan."     

Huo Zhexi terkejut.     

"Aku sengaja menjemput kakak iparmu."     

Pria di samping Huo Zhexi juga tercengang, "Gadis ini adalah saudara ipar Huo Zhexi?"     

"Apa yang ingin kamu lakukan barusan?"     

Huo Zhexi mengeluarkan keringat dingin ketika mendengar pertanyaan Huo Jingshen, dia hanya bisa berkata sambil tersenyum, "Aku baru saja bercanda dengan kakak iparku."     

Tak disangka, Su Wanwan langsung berteriak, "Suamiku, dia baru saja menyebutku gadis bau! Dia ingin menghajarku!"     

"Kamu gadis bau..."     

"Suamiku, lihat, dia memarahiku lagi di depanmu, gadis bau!"     

"Kamu..." Huo Zhexi seperti memiliki seteguk darah yang tersangkut di tenggorokannya. Akan tidak nyaman jika dia ingin meludah tapi malah menelannya.     

Huo Jingshen membuka bibirnya yang tipis, "Kalau aku tidak salah ingat, kamu baru saja kembali dari Las Vegas?"     

Huo Zhexi tersenyum lagi, "Ya, kakak, aku baru saja kembali minggu lalu."     

"Aku pikir kamu harus pergi ke Zimbabwe juga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.