Menikahi Pria Misterius

Serangan Kebencian Untuk Mo Weiyi



Serangan Kebencian Untuk Mo Weiyi

Setelah mendengar keseluruhan cerita Mo Weiyi, Su Wanwan akhirnya membuka mulutnya, "Kamu tidak salah sama sekali. Tidak ada yang salah untuk menyadarkan orang yang mencoba memuaskan kesombongan dengan mencuri barang milik orang lain. Mungkin dia pikir perhiasanmu sekarang sangat banyak, jadi kamu tidak akan sadar kalau perhiasanmu hilang 1 atau 2. Sudahlah memang lebih baik memecatnya daripada membiarkan dia tetap bekerja di tempatmu."     

"Aku pikir juga begitu, tapi tadi dia menangis dan membuat masalah. Bibi Jiang berlutut di tanah dan memohon sehingga banyak teman sekelasku yang melihatnya. Kalau Rong An tidak membawanya pergi, dia mungkin akan membuat masalah lebih besar lagi."     

Setelah berbicara, Mo Weiyi menggigit sedotan dengan keras, "Ini semua salah Li Feifei, dia melarikan diri ketika melihat situasinya menjadi kacau, jadi teman-teman sekelasku tidak paham situasinya sama sekali dan mengira aku sengaja menggertak orang, mungkin sebentar lagi akan muncul di forum kampus. Lalu banyak yang akan membenciku."     

Su Wanwan terbatuk, "Kamu masih takut dibenci?"     

Di awal-awal kuliah, Mo Weiyi selalu datang mengenakan pakaian bermerek, dia selalu ditemani oleh pengawal dan pelayannya. Di akhir pekan dia selalu dijemput oleh Xiao Yebai dengan mobil mewah yang berharga jutaan yuan.     

Setelah waktu yang lama, beberapa murid yang membenci orang kaya dengan seketika tidak suka melihat Mo Weiyi, mereka langsung membuat gosip tentangnya.     

Terutama ketika mereka di SMA, Su Wanwan dan Mo Weiyi sering bolos dari kelas dan pergi ke bar bersama. Mereka tidak hanya berada di daftar hitam administrator asrama, tapi mereka juga sering dibicarakan di forum sekolah. Semua serangan kebencian, rumor, bersebaran di mana-mana. Su Wanwan pikir Mo Weiyi sudah terbiasa dengan hal itu.     

Mo Weiyi menjawab, "Aku tidak takut dibenci, tapi aku kan juga ingin dilihat sebagai sosok yang baik. Lagipula, aku sekarang sudah menikah."     

Dia juga harus mempertimbangkan perasaan Xiaobai.     

Terlebih lagi, Mo Weiyi sangat kesal karena dia dituduh bersalah padahal sebenarnya tidak.     

Su Wanwan mengeluarkan ponselnya sambil tersenyum, "Aku akan melihatnya."     

Dia tidak akan tahu kalau tidak membacanya, dan Su Wanwan langsung kaget saat melihatnya, di forum Universitas Nan sudah ada serangan kebencian.     

Lebih dari satu!     

[Pelayan itu berlutut sambil menangis, tapi tetap dihina di tempat]     

[Putri bunga sekolah itu marah, lalu meminta pelayannya untuk berlutut dan meminta maaf?]     

[Mengejutkan! Sebuah video tentang bunga sekolah arogan yang memarahi pelayan di depan umum!]     

.....     

"Huh, pantas saja Universitas Nan menjadi universitas yang terkenal, mahasiswa yang tergabung di forum kampus ini semuanya adalah badut, bahkan judul video ini… lebih menarik daripada berita gosip di televisi."     

Mo Weiyi terdiam ketika melihat ekspresi di wajah Su Wanwan, "Apa benar ada serangan kebencian?"     

Su Wanwan terdiam.     

"Tidak bisa dibiarkan, aku akan mencari Li Feifei! Aku mau menyuruhnya keluar dan mengatakan tentang kejadian yang sebenarnya!" Setelah mengatakan itu Mo Weiyi hendak bangkit berdiri.     

"Tunggu sebentar." Su Wanwan menarik teman baiknya itu, "Dia kan tidak tahu kalau Bibi Jiang adalah pelayanmu, dan dia tentu saja tidak tahu kalau anting-anting itu bukan dibeli oleh pacarnya, melainkan milikmu yang diam-diam dicuri oleh Bibi Jiang. Dia hanya pamer. Menurutmu, apa mungkin dia mau berbicara tentang hal yang akan merugikan dirinya sendiri?"     

Mo Weiyi mengerutkan bibirnya, "Masuk akal."     

"Dan Bibi Jiang hanya mengaku kalau dia berbohong, tapi dia tidak mengaku kalau dia mencuri, yang berarti dia tidak tahu kalau kamu sudah sadar Bibi Jiang mencuri."     

Mo Weiyi meremas jari-jarinya, "Tapi setiap aku memikirkan anting-antingku yang dipakai oleh Li Feifei dan dipamerkan sepanjang hari, aku masih merasa sangat kesal!"     

Su Wanwan berpikir sejenak, "Ada cara untuk membuat Li Feifei mengembalikan anting-anting itu kepadamu dengan sukarela, apa kamu ingin mencobanya?"     

Mo Weiyi segera mengangguk, "Iya, cepat katakan, cepat katakan."     

.....     

Setelah makan siang, Su Wanwan ikut dengan Mo Weiyi ke kamar asramanya.     

Begitu mereka masuk ke kamar asrama, ternyata ada Li Feifei yang sedang duduk di dalam.     

Ketika dia melihat Mo Weiyi, wajah Li Feifei terlihat panik.     

Gadis-gadis lain sangat antusias dan tidak ada yang membahas postingan di forum hari ini.     

Bagaimanapun, Mo Weiyi memiliki latar belakang yang baik, mereka beroikir sangat normal kalau dia menjadi sedikit keras kepala. Masih banyak orang yang memuji dan antusias padanya.     

"Kudengar dari Wanwan, kampus kita akan mengadakan pesta penyambutan mahasiswa baru. Apakah kelas kita akan menampilkan sesuatu?" Tanya Mo Weiyi.     

Salah satu gadis menjawab, "Ya, kelas kita akan menampilkan sandiwara, Weiyi, apa kamu tertarik untuk berpartisipasi?"     

"Aku tidak ikut, kakiku masih belum sembuh." Setelah itu, Mo Weiwei menatap Li Feifei, "Feifei harusnya berpartisipasi, kan?"     

Saat namanya disebut, tubuh Li Feifei langsung membeku.     

"Feifei tentu akan berpartisipasi. Dia berperan sebagai Teng Tangjing, dia baru saja menghafalkan dialognya."     

"Kalau begitu aku harus datang untuk menyaksikan. Feifei sangat pandai berakting, pasti dia akan tampil dengan sangat baik."     

Mendengar perkataan Mo Weiyi, wajah Li Feifei semakin menegang.     

"Weiyi." Tiba-tiba komite seni datang, "Tepat sekali aku sedang mencarimu, tentang sponsor semester ini..."     

"Baiklah." Mo Weiyi langsung setuju, "Berapa?"     

"Masih sama seperti sebelumnya, dua ratus ribu yuan."     

"Baiklah, aku akan memberitahu suamiku nanti dan meminta asistennya untuk mengirim cek. Kalau kamu masih membutuhkan bantuan, katakan saja padaku, jangan sungkan."     

"Untuk saat ini sudah tidak ada." Komite seni berkata sambil tersenyum, "Terima kasih banyak. Jika bukan karena sponsor keluargamu, kegiatan departemen kita setiap semester tidak akan sesukses ini."     

Mo Weiyi tersenyum, "Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Aku dan temanku akan pergi berbelanja bersama."     

Setelah selesai berbicara, dia dan Su Wanwan segera meninggalkan asrama.     

Karena Mo Weiyi masih perlu dibantu dengan kruk, jadi mereka berjalan dengan pelan. Tiba-tiba, saat mereka sampai di depan pintu lift, suara Li Feifei terdengar dari belakang mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.