Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Aku Akan Menghangatkanmu (8)



Aku Akan Menghangatkanmu (8)

"Bu!" Su Yu berada di ambang mengalami gangguan mental.     

"Yaa?" Nyonya Su menjawab dengan tenang sambil menyesap teh.     

"Jujur saja, apa kamu mendapatkanku dalam promosi beli satu gratis satu?"     

"Maaf, ketika kamu lahir, promosi beli satu dapat satu belum menjadi hal yang populer," jawab Ibu Su bahkan lebih tenang.     

"Bu, mengapa kamu melakukan itu padaku!" Su Yu mengerutkan wajahnya dan merasa ingin menangis. Foto itu adalah foto paling aneh dalam hidupnya! Mengapa Huo Mian harus melihatnya? Dia ingin menembak kepalanya sendiri. Canggung untuk malu di depan orang yang kamu suka.     

"Aku tidak melakukan apa pun padamu. Itu fotomu yang sangat lucu. Kamu harus berterima kasih kepada ku jika Huo Mian jatuh cinta kepada mu karena foto itu."     

"Bagaimana jika Huo Mian memutuskan untuk mulai menghindari ku karena foto itu?" Tanya Su Yu.     

"Oh," kata Nyonya Su, sedikit terkejut, dan melanjutkan, "Aku tidak memikirkan itu."     

"Wah, terima kasih Bu..." Su Yu menggosok pelipisnya dengan sedih. Tiba-tiba, dia berlari menaiki tangga untuk mengambil album foto.     

"Yu, kamu mau ke mana dengan foto itu?"     

"Aku akan menguncinya di brankasku, berjaga-jaga jika ibu memutuskan untuk mempermalukanku lagi."     

Nyonya Su terdiam.     

Dalam perjalanan kebrankasnya, Su Yu menerima telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.'     

"Hallo?"     

"Su Yu, Ini Min."     

"Siapa?"     

"Aku Xu Jiamin, dasar bodoh!" Sama seperti Xu Jiamin, dia terdengar sangat gembira di ujung telepon yang lain.     

"Siapa Xu Jiamin?" Su Yu bertanya lagi. Itu bukan karena dia tidak peduli, dia hanya tidak cukup peduli untuk mengingat namanya. Sejujurnya, dia bahkan tidak bisa mengingat putri Walikota Song. Itu Song sesuatu Shi, mungkin Song Xiaoshi? Song Meishi? Siapa peduli, itu bukan urusannya.     

"Sial, apa kamu serius sekarang? Kamu baru saja melihat ku beberapa waktu lalu, kakek ku membawaku untuk mengunjungimu... "     

Mendengar itu, bola lampu di kepala Su Yu meledak. "Oh itu kamu! Apa yang kamu inginkan?"     

"Aku tidak boleh menghubungimu?"     

"Tentu saja kamu tidak bisa, aku orang yang sibuk."     

"Bisakah kamu mendapatkan tanda tangan Ni Yang? Aku sangat menyukainya, tetapi dia belum memperbarui penggemarnya, dan tidak ada seorang pun di kelompok penggemar yang tahu apa yang terjadi. Apakah dia pergi berlibur? Dia juga tidak memperbarui Weibo-nya, aku khawatir."     

"Pertama-tama, biarkan aku menjelaskan sesuatu, gadis kecil... Ni Yang ada di bawah GK."     

"Ya aku tahu."     

"Kenapa kamu di sini bertanya padaku kalau kamu sudah tahu?"     

"Berita itu mengatakan kamu dan Huo Mian berselingkuh. Wanita itu juga saudara perempuan Ni Yang, jadi tentu saja, aku bertanya kepada mu."     

"Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan kepadamu, daah."     

Su Yu menutup telepon dengan marah. Xu Jiamin segera menelepon kembali, tetapi dia hanya menutup teleponnya.     

Kepala pelayan berjalan mendekat begitu Huo Mian tiba di Kastil Bukit Selatan.     

"Nyonya muda, makan malam sudah siap."     

"Oke," Huo Mian merespons dengan gembira. Meskipun Nyonya Su benar-benar menyiapkan pesta makanan laut untuknya, dia pergi dengan perasaan lapar.     

Awalnya, dia pikir Nyonya Su akan menguncinya, atau lebih buruk lagi, membunuhnya. Tapi dia tidak hanya pergi dengan selamat, tetapi dia juga menemukan rahasia - ibu Su Yu sangat polos dan murni. Dia bahkan mengakui perasaan putranya pada perasaannya. Dia sangat rendah hati, ibu terbaik di dunia.     

Pemberitahuan pesan WeChat yang tiba-tiba menarik Huo Mian dari pikirannya.     

"Adik Mian, bukankah kamu mau datang ke perusahaan? Aku sudah menunggumu sepanjang hari."     

"Aku lupa," dia menjawab Huo Siqian saat dia memasukkan sumpit penuh nasi ke mulutnya.     

"Kalau begitu datang besok, Ayah memperbarui dokumen."     

"Oke."     

"Bagaimana kabarmu dengan Qin Chu?" Tanyanya.     

"Tidak begitu baik. Kami belum berbicara satu sama lain dan tinggal terpisah. Aku di Kastil Bukit Selatan, dan dia di Imperial Park," kata Huo Mian dengan sengaja.     

"Oh, benarkah?" Huo Siqian tertawa kecil tetapi bertanya dengan tidak percaya.     

"Tidak ada yang disembunyikan, bukankah kamu sudah tahu?" Huo Mian bertanya balik.     

"Jadi, apa rencanamu? Aku harap kamu tidak akan mengibarkan bendera putih saat sedang melawan Song Yishi. Itu bukan gayamu. Apakah kamu membutuhkan bantuanku? "Huo Siqian memeriksa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.