Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Pernyataannya Sangat Penting (2)



Pernyataannya Sangat Penting (2)

"Yap."     

"Apa kau lelah? Aku merasa kamu seperti banyak kesibukan baru-baru ini. "     

Huo Mian menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak sesibuk yang kamu pikirkan."     

Yang Meirong mengeluarkan sebuah apel, mencuci bersih, dan menyerahkannya kepada Huo Mian.     

"Terima kasih, Bu." Dia tersenyum manis.     

"Zhixin meneleponku, dia sudah sampai di sana... Dia memberitahuku negara nya benar-benar indah di sana."     

"Ya, dia mengirimiku pesan WeChat juga. Aku melihat foto-foto, Selandia Baru benar-benar cantik... Bu, jangan khawatir tentang dia, teknologi sangat maju hari ini, dan panggilan video sangat membantu."     

"Aku tahu, aku tidak khawatir tentang dia, aku lebih khawatir tentang kamu. Kenapa kamu belum hamil? Ini membuatku gila."     

Yang Meirong terus-menerus khawatir dengan fakta bahwa Huo Mian belum hamil dan mengangkat topik itu setiap ada kesempatan.     

"Bu... Lingling membawaku ke dokter pengobatan Tiongkok tradisional, dan aku minum teh herbal yang diresepkan dokter kepadaku. Jangan khawatir, aku yakin aku akan segera hamil. Dokter mengatakan bahwa tubuh ku sedikit kedinginan, jadi akan lebih sulit bagi ku untuk hamil. Tetapi itu tidak berarti bahwa aku tidak bisa hamil. Itu bukan masalah besar."     

"Itu bagus, minum teh tepat waktu dan rawat tubuhmu... Oh, dan beritahu rumah sakit untuk tidak membuatmu bekerja shift malam lagi, begadang semalaman tidak baik untuk kesehatanmu."     

"Aku tahu, Bu... Oh, benar, Bu... siapa yang memberiku nama? Mengapa mereka menyebut ku Huo Mian?"     

Yang Meirong duduk di sampingnya, berusaha yang terbaik untuk mengingat…     

"Aku ingat bahwa aku menamaimu Huo Yunyun pada awalnya."     

"Pfft... itu nama yang payah." Huo Mian hampir tersedak apel di mulutnya; jika namanya adalah Huo Yunyun, Qin Chu mungkin akan menertawakannya.     

"Ya... Paman Jing tidak suka nama itu dan mengatakan bahwa itu tidak cukup unik... Dia mengatakan bahwa namamu harus istimewa."     

"Kenapa... Paman Jing ingin memberiku nama yang unik?" Huo Mian menatap ibunya, bingung.     

Paman Jing tampaknya memiliki banyak rahasia... mengapa dia tidak memperhatikan ini sebelumnya?     

Apakah orang-orang Huo itu benar? Apakah Paman Jing benar-benar licik?     

"Siapa tahu? Dia hanya menyebutkannya sebentar, dan saat itu... kamu selalu menangis... itu benar-benar aneh, aku memberimu ASI, tetapi kamu masih menyebabkan banyak masalah. Zhixin, di sisi lain, tertidur tepat setelah aku memberinya makan. Sebelum kamu mencapai usia 1 bulan, kamu menangis sepanjang waktu, dan tangisanmu sangat keras sehingga kami berdua tidak cukup tidur. Kemudian, Paman Jing menyarankan agar kami memanggilmu 'Huo Mian', 'Mian' saat tidur, sehingga kamu akan mendapatkan lebih banyak tidur di masa depan. Itulah caramu mendapatkan namamu."     

"Bu... ketika kamu melahirkan aku, bukankah kamu melahirkan di Kota Dong Tao dengan Dokter Lan? Lalu... setelah kelahiranku, apakah Paman Jing tetap berhubungan dengannya? Kamu mengatakan kepadaku bahwa mereka adalah saudara jauh."     

Yang Meirong mengangguk. "Ya... mereka terus berhubungan. Ketika aku baru saja pulih dari melahirkan, Paman Jing pergi ke Kota Dong Tao sekali dan membawakan Dokter Lan makanan khas setempat."     

"Apa yang terjadi kemudian? Apakah Paman Jing sering kembali ke Kota Dong Tao? "Huo Mian terus bertanya.     

"Sepertinya begitu? Dia kembali cukup sering karena kamu harus mendapatkan semua jenis dokumen. Siapa yang tahu? Ngomong-ngomong, ketika aku baru saja pulih dari melahirkan, Paman Jing terus berlari bolak-balik." Yang Meirong sepertinya tidak tahu banyak tentang hal-hal ini.     

Dia pada dasarnya percaya semua yang dikatakan Jing De padanya…     

"Bu... apakah kamu masih memiliki barang-barang Paman Jing? Aku ingin melihat nya."     

"Mengapa kamu ingin melihat barang2 itu? Ini nasib buruk," Yang Meirong berkata dengan sedih.     

"Aku seorang dokter, aku tidak percaya takhayul. Bu, bisakah kamu menemukan barang-barang itu untukku? Aku sangat merindukan Paman Jing."     

"Tunggu di sini... biarkan aku pergi mencarinya. Aku rasa tidak banyak yang tersisa, hanya sebuah kotak kecil."     

Kemudian, Yang Meirong naik ke atas. Tidak lama kemudian, dia menurunkan sebuah kotak kecil.     

Huo Mian tersenyum. "Bu, bisakah kamu menghangatkan segelas susu untukku? Aku haus."     

"Oke, tunggu di sini."     

Setelah Huo Mian mengirim ibunya pergi, dia dengan cepat membuka kotak hitam kecil itu dan mulai melihat-lihat peninggalan Paman Jing.     

Dia ingin melihat apakah ada petunjuk... Dia sekarang lebih ingin tahu daripada sebelumnya - apa sebenarnya yang terjadi bertahun-tahun yang lalu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.