You Are Mine, Viona : The Revenge

\"Terima aku\"



\"Terima aku\"

Dalam perjalanan menuju tempat yang sudah ditentukan Aaric terus memainkan rambut panjang Keyla yang sedang menggunakan pahanya untuk tidur, sementara itu Loren dan Bruce tak bicara apa-apa. Sejak mendengar perkataan sang tuan yang akan membawa Keyla ke apartement untuk tinggal bersama kedua sahabat itu tak berani membuka mulut.     

"Kita sudah sampai Tuan,"ucap Yo Jun yang menjadi supir mereka hari ini dengan sopan.     

Aaric menghela nafas panjang, ia kemudian merapikan pakaiannya dan secara perlahan menyingkirkan kepala Keyla dari pangkuannya untuk diletakkan di bantal yang selalu ada di dalam mobil. Bantal kesukaan Keyla.     

"Kau tetap di mobil bersamanya Yo Jun, jangan buat ia terbangun. Tetap nyalakan ac dan jaga ketenangan." Pesan Aaric pada Yo Jun saat ia turun dari mobil bersama Loren dan Bruce.     

Yo Jun menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Siap Tuan, saya mengerti."     

Setelah memastikan Keyla tetap tidur Aaric kemudian segera bergegas masuk ke dalam mall untuk mencari restoran tempatnya bertemu penguasaha asal Shanghai yang mengajaknya bertemu. Loren dan Bruce beserta empat orang bodyguard tampak mengekor dari belakang mengikuti Aaric, kehadiran mereka dimall mengundang banyak perhatian. Banyak gadis muda yang terkesima akan ketampanan Aaric, mereka mengira ceo dari Ailex Entertaiment itu adalah seorang idol sampai akhirnya ada yang meneriakan namanya dan menyebut pekerjaannya barulah para gadis itu sadar bahwa yang sedang mereka ikuti adalah seorang ceo.     

Aaric yang sudah terbiasa fotonya diambil secara langsung atau sembunyi-sembunyi nampak tenang saat para gadis itu mengambil fotonya, ia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada gadis itu dan membuat para gadis itu bertambah histeris. Salah satu diantara para gadis itu bahkan berteriak ingin mendaftar dan masuk menjadi trainee di Ailex Entertaiment.     

"Ailex Entertaiment siap menerima anak muda penuh semangat seperti kalian, jadi nanti jika ada audisi jangan lupa ikuti. Kami dengan senang hati menerima anak muda berbakat seperti kalian,"ucap Aaric pelan pada para gadis yang masih berteriak-teriak padanya itu.     

Perkataan Aaric langsung disambut tepuk tangan yang meriah oleh para gadis itu, beberapa diantara mereka bahkan sampai bersiul dan bertepuk tangan karena perkataan sang ceo tampan dari sebuah agensi yang sedang naik daun itu. Seketika mall itu pun menjadi sangat ramai, para gadis muda yang bersemangat itu berusaha lebih dekat dengan Aaric. Akan tetapi para bodyguard yang berjaga langsung siaga mengamankan tuannya, dibantu pihak keamanan mall akhirnya Aaric bisa melepaskan diri dari kerumunan gadis-gadis muda penuh energi itu.     

Sementara itu di salah satu restoran mewah yang ada di mall nampak ayah dan anak duduk bersebelahan melihat kekacauan yang baru saja terjadi itu. "Itukah Alex, pria yang kau sukai nak?"     

"Iya Daddy, itu Alex. Satu-satunya pria yang menolakku,"jawab seorang gadis cantik yang tak lain adalah Cindy Wu menjawab pertanyaan sang ayah, kedua matanya masih menatap tajam ke arah Aaric yang sedang berjalan menuju restoran tempatnya berada bersama sang ayah saat ini.     

Sasan Wu tersenyum, ia kemudian meraih tangan putri semata wayangnya itu dan menggenggamnya erat. "Ada Daddy, semuanya pasti akan sesuai dengan kemaunanmu sayang."     

Cindy menganggukkan kepalanya penuh semangat mendengat perkataan sang ayah, ia kemudian duduk tenang dan bersiap menyambut Aaric yang sudah masuk ke dalam restoran. Begitu Aaric dan orang-orangnya tiba anak buah Sasan Wu langsung menyambutnya, ia lalu membimbing Aaric menuju meja Sasan Wu yang sudah duduk bersama putri tunggalnya Cindy.     

Loren dan Bruce nampak kaget sata melihat Cindy Wu, sedangkan Aaric yang sudah menebak pertemuannya ini ada sangkut pautnya dengan gadis cantik yang ia tolak berkali-kali itu nampak santai dan tidak terkejut seperti kedua orang kepercayaannya.     

"Sasan Wu." Sasan bangun dari kursinya dan langsung mengulurkan tangannya pada Aaric.     

Dengan sopan Aaric menerima uluran tangan pria paruh baya yang sedang tersenyum ramah padanya itu. "Alex, dan ini kedua orang kepercayaanku Loren serta Bruce."     

"Senang bertemu anda semua, silahkan duduk Tuan. Dan sepertinya saya tak perlu mengenalkan putri semata wayang saya pada anda tuan Alex,"kelakar Sasan wu saat kembali duduk di kursinya.     

Aaric menipiskan bibirnya mendengar perkataan Sasan Wu. "Sepertinya tidak Tuan, saya sudah beberapa kali bertemu dengan nona Cindy Wu."     

Cindy menatap Aaric tanpa bekedip, dari sorot matanya terlihat sekali kalau ia sangat rindu pada Aaric.     

Setelah Aaric dan kedua anak buahnya duduk para pelayan kemudian mulai menyajikan makanan, satu demi satu makanan yang sudah dipesan oleh Sasan Wu sebagai orang yang sudah mengundang Aaric untuk datang. Sejak Aaric duduk dihadapannya Cindy tak bicara sama sekali, ia terus sibuk dengan ponsel pintarnya sambil sesekali mencuri pandang kearah Aaric yang sedang berbicara serius dengan ayahnya. Kalau tak mengingat nama baik mungkin saja saat ini Cindy sudah menubruk Aaric dan mengatakan semua isi hatinya yang menahan kerinduan, akan tetapi karena ia sadar posisinya adalah seorang putri dari seorang pengusaha ternama akhirnya Cindy menahan dirinya. Ia benar-benar sudah terpikat akan ketampanan Aaric yang luar biasa.     

"Sebenarnya untuk saat ini Ailex Entertaiment sangat stabil Tuan Wu, kami sudah memiliki banyak penanam saham yang setia. Meski agensi kami baru berusia dua tahun akan tetapi kami memiliki banyak sekali potensi untuk maju, karena itulah para penanam saham masih setia dengan kami dan rasanya akan sulit sekali jika saya harus menerima anda juga tuan Wu. Saya bukan menolak niat baik anda, hanya saja seperti yang baru saya katakan tadi kondisinya. Mungkin di lain waktu kita bisa duduk bersama sebagai tim di Ailex Entertaiment Tuan wu,"ucap Aaric panjang lebar menolak secara halus tawaran Sasan Wu untuk menanamkan saham di perusahaannya, Aaric dengan jelas menolak Sasan Wu karena tak mau membuat dirinya terus bertemu dengan Cindy yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip itu.     

Sasan Wu yang sudah siap dengan penolakan dari Aaric hanya tersenyum saat mendengar pemuda yang sangat digilai putrinya itu. "Sungguh sayang sekali kita tak bisa bekerja sama Tuan, tapi saya mengerti. Memang sangat sulit, saya juga yakin anda pasti mempertimbangkan perasaan para pemegang saham yang lain. Saya salut sekali pada anda Tuan, masih muda dan sangat tegas. Pantas saja Ailex Entertaiment sepesat ini perkembangannya."     

"Anda jangan terlalu memuji Tuan, saya masih belum ada apa-apanya dibanding anda yang sudah sangat terkenal di Shanghai,"jawab Aaric dengan cepat menolak pujian dari Sasan Wu.     

Sasan Wu tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Aaric, ia sangat kagum pada Aaric yang berani menolak penawarannya. Padahal selama ini tak ada yang berani menolak seorang Sasan Wu, namun seorang pemuda yang baru memulai bisnisnya berani menolak dirinya. Sungguh Sasan Wu semakin tertarik untuk menjadikan Aaric sebagai pasangan putri tunggalnya.     

Cindy yang sudah tak sabar tiba-tiba bangun dari kursinya dan langsung mengulurkan tangannya pada Aaric. "Kalau kau menolak ajakan kerja sama ayahku, maka kau harus menerimaku untuk bekerja di kantormu Tuan Alex."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.