You Are Mine, Viona : The Revenge

Elsa\'s power



Elsa\'s power

Mendengar suara Aaric para mahasiswa yang sedang mengganggu Elsa itu menatapnya tanpa berkedip penuh kebencian, mereka terlihat tidak senang dengan Aaric yang dianggap ikut campur.     

"Ada urusan apa kau mengganggu kami!!"hardik seorang pria berkulit hitam dengan suara meninggi.     

"Tak ada urusan apapun memang, hanya saja apa yang kalian lakukan ini sangat mengganggu,"jawab Aaric santai.     

"Sangat mengganggu? Apa maksudmu!!"pekik seorang pemuda yang bernama Michael yang merupakan pimpinan dari para pemuda itu dengan cepat.      

Aaric menggelengkan kepalanya perlahan mendengar perkataan para pemuda itu, ia kemudian menghentikan langkahnya ketika berada tepat disamping Elsa.     

"Tindakan kalian ini, apa kalian tak malu mengganggu seorang gadis seperti ini secara beramai-ramai,"tanya Aaric datar.      

"Jangan ikut campur,"ucap Elsa ketus.     

Michael yang sebenarnya ingin membalas perkataan Aaric nampak terkejut ketika mendengar perkataan Elsa, ia merasa kalau gadis yang ada di depannya ini adalah gadis gampangan. Tanpa rasa bersalah ia kemudian mengangkat tangannya dan menggerakkannya ke arah Elsa, ia berniat untuk merangkul Elsa. Namun gerakan tangannya tertahan saat Elsa tiba-tiba mencengkram tangannya dengan kuat lalu menarik tubuh Michael dan mengunci tangan kekar Michael dibelakang tubuhnya.      

"Awww...aaww…"     

"Jangan anggap semua wanita lemah dan jangan gunakan kekuatanmu untuk menindas wanita,"ucap Elsa ketus tepat di belakang tubuh Michael yang sedang meringis kesakitan.      

"Lepas... lepaskan aku!!"pekik Michael kesakitan, cengkraman tangan Elsa dipergelangan tangannya terasa sangat sakit.      

Melihat sang bos kesakitan keempat anak buah Michael langsung menyerbu Elsa, mereka berniat untuk mengeroyok Elsa agar melepaskan Michael. Namun Elsa yang sudah membaca gerakan keempat anak buah Michael langsung mendorong tubuh Michael ke depan sehingga menabrak keempat pemuda yang ingin mengeroyoknya itu, akan tetapi karena dorongan Elsa pada tubuh Michael cukup keras alhasil keempat anak buah Michael terkejut dan kehilangan keseimbangan karena tak mampu menahan berat tubuh Michael sehingga mereka terjatuh kebelakang dengan posisi Michael di atas tubuh mereka berempat.      

Aaric membuka mulutnya lebar, ia tak percaya kalau Elsa mempunyai tenaga sekuat itu. Padahal tubuh Elsa kurus dan terlihat tak punya tenaga, belum hilang kekagetannya Aaric kembali mendapatkan kejutan saat Elsa tiba-tiba mendekati Michael dan anak buahnya tanpa rasa takut.      

"Jangan anggap semua wanita lemah ingat itu dan satu lagi jangan remehkan seorang wanita, karena kalian semua terlahir dari wanita bukan dari batu apalagi dari tanah ingat itu,"ucap Elsa pelan penuh intimidasi sambil menatap tajam ke arah Michael dan anak buahnya tanpa berkedip, setelah berkata seperti itu Elsa lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kelima pria yang mudah ia taklukkan.      

Beberapa mahasiswa pria lainnya yang melihat kejadian itu nampak bersiul memuji Elsa, para mahasiswi yang lain juga melakukan hal yang sama. Mereka tak menyangka akan melihat seorang gadis melakukan hal itu dengan mudah, Aaric yang sejak tadi tak melakukan apapun kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Michael dan keempat temannya yang sedang berusaha untuk bangun dari lantai. Aaric menipiskan bibirnya saat mendengar Michael yang sedang memaki-maki anak buahnya karena dianggap sudah mempermalukan dirinya karena tak bisa menangkap tubuhnya ketika didorong oleh Elsa, ia terlihat sangat kesal sekali karena menjadi tontonan beberapa mahasiswa yang lain.      

"Apa kalian lihat-lihat, cepat pergi!!! Jangan sampai kami marah!!"hardik salah satu anak buah Michael dengan keras pada beberapa mahasiswa yang masih berbisik-bisik menatap mereka.      

"Cepat pergi dari tempat ini atau kalian akan menyesal,"imbuh yang lain dengan keras.     

Michael yang sangat malu dan marah itu terlihat sangat kesal, tangannya mengepal kuat penuh dendam pada Elsa yang dianggap sudah mempermalukan dirinya. Tak lama kemudian Michael pun pergi meninggalkan depan ruang kelasnya menuju ke lapangan untuk melampiaskan kekesalannya, melihat sang bos pergi ke 4 mahasiswa yang menjadi anak buah Michael pun mengikutinya dari belakang sambil berlari karena angka Michael yang sangat cepat.      

Sementara itu Aaric yang sudah sampai di kantin dampak membawa sebotol soft drink dan duduk tak jauh dari tempat Elsa yang sedang menikmati hot dog, Aaric menatap Elsa dari tempat duduknya sambil tersenyum. Ia tak menyangka akan melihat seorang wanita tangguh seperti Elsa di Paris, karena biasanya wanita di Paris adalah wanita-wanita yang lembut. Maka dari itu ia cukup terkejut ketika melihat Elsa berani mengambil tindakan seperti tadi, melawan lima orang pria sendirian.      

"Aku yakin dia pasti memiliki kemampuan bela diri yang cukup mumpuni,"ucap Aaric dalam hati tanpa mengalihkan pandangannya dari Elsa yang sangat lahap itu.      

Elsa yang tak tahu sedang diperhatikan oleh Aaric dan mahasiswa yang lain memilih untuk terus menghabiskan hot dog yang ada di tangannya, Elsa tak memperdulikan beberapa mahasiswa yang sedang berbisik-bisik di belakang kursinya. Rasa lapar membuatnya tak perduli pada keadaan disekitarnya, saat ini di kampus berita tentang jatuhnya Michael oleh Elsa sudah tersebar. Beberapa mahasiswa yang penasaran pada sosok Elsa nampak mencari tahu dengan mendatangi kelas Elsa, padahal saat ini perkuliahan akan dilanjutkan kembali. Kerumunan di depan kelas pun akhirnya bubar saat seorang profesor berjalan mendekati ruangan kelas Aaric dan Elsa, para mahasiswa itu pun kembali ke kelasnya masing-masing.      

Saat profesor masuk ke ruang kelas ia nampak terkejut saat melihat ada lima kursi kosong, dimana kursi itu adalah milik Michael dan anak buahnya. Karena tak mau menunggu waktu lama akhirnya perkuliahan pun dimulai, para mahasiswa yang ada dikelas itu sangat serius menerima pelajaran. Sampai akhirnya tiba-tiba pintu diketuk dari luar dan muncullah Michael bersama anak buahnya dengan penuh keringat, karena pelajaran belum berlangsung lama mereka akhirnya diperbolehkan untuk duduk oleh sang profesor. Saat Michael duduk di kursinya ia menatap Elsa penuh kebencian dan secara hati-hati seorang anak buah Michael berhasil mengambil foto Elsa.      

"Berhasil bos,"bisiknya pelan saat berhasil mendapatkan foto wajah Elsa dengan jelas.     

"Bagus, kirimkan pada yang lain. Gadis itu harus mendapatkan pelajaran secepatnya, supaya ia tahu dengan siapa ia berurusan saat ini,"ucap Michael lirih sambil tersenyum licik.      

Aaric yang duduk tak jauh dari Michael dan anak buahnya bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang dibicarakan oleh teman-temannya yang baru dipermalukan oleh Elsa itu, ia yakin sekali kalau Elsa akan mendapatkan masalah yang lebih besar sekarang. Perlahan Aaric mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan pada para bodyguard yang masih berada di luar kampus, meskipun tadi pagi ia berangkat sendiri namun saat ini para bodyguard suruhan sang ayah sudah berjaga di depan kampus. Setelah berhasil mengirimkan pesan kepada para bodyguard, Aaric lalu kembali fokus pada pelajaran yang sedang berlangsung.     

Dua jam kemudian pelajaran pun usai, satu-persatu mahasiswa merapikan laptopnya dengan masukkan ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Begitu pula dengan Aaric dan Elsa beserta Michael dan ke-4 anak buahnya yang masih menetap Elsa tanpa berkedip, karena tak mau mencolok Aaric pun memilih untuk keluar dari ruang kelas terlebih dahulu meninggalkan Elsa yang masih memeriksa ponselnya. Tak lama kemudian Elsa pun bergegas keluar dari ruang kelas untuk mengejar bus supaya bisa pulang tepat waktu ke apartemen, ia baru saja mendapatkan pesan baru dari sang paman yang memberikannya tugas baru. Sebuah tugas yang cukup membahayakan untuk seorang wanita, ketika berjalan menuju ke jalan utama tiba-tiba langkah Elsa terhenti ketika dihadang oleh sekitar sepuluh orang mahasiswa tingkat atas.      

"Jadi gadis kecil ini yang berani merusak citra bos kita? Benar-benar bernyali besar rupanya,"ucap seorang pria berambut mohawk membuka pembicaraan.     

"Maaf, kalian siapa? Saya tak punya urusan dengan kalian, saya harus pergi sekarang karena ada urusan penting. Apakah kalian bisa memberikan aku jalan,"jawab Elsa sopan.      

"Hahahaha si jalang ini berani bicara juga rupanya,"sahut seorang pria lainnya.      

"Betul sekali, lebih baik kita selesaikan sekarang juga dan bawa ke bos supaya bos sendiri yang memberikan pelajaran,"imbuh yang lain lagi.     

Deg     

Elsa terdiam, ia kini tahu apa maksud dan tujuan para pria yang ada di hadapannya itu. Saat kesepuluh orang itu mendekat tiba-tiba Elsa langsung berjongkok dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, tak lama kemudian terdengar suara tangis dari Elsa.      

"Apa yang kalian lakukan!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.