You Are Mine, Viona : The Revenge

Xander\'s in Action



Xander\'s in Action

Setelah tuan Sergio Mendes datang Abby langsung menyambutnya dengan sopan, tak lama kemudian keduanya pun terlibat perbincangan serius selama hampir satu jam. Tak ada yang tahu apa yang kedua orang itu bicarakan, pasalnya para pengawal menunggu diluar termasuk Marco dan Jordan yang bergabung dengan anak buah tuan Sergio Mendes.     

"Masalah itu mudah bagiku, hanya saja aku mau pembayarannya harus 80% dimuka,"ucap Abby pelan saat mendengar tuan Sergio Mendes menyudahi ceritanya.      

"Tak masalah tuan Xander, asal masalah saya selesai saya akan membayar lunas pada anda saat ini juga bisa Tuan,"sahut tuan Sergio Mendes serius.     

"Tidak, jangan lakukan itu. Aku mau anda mengikuti prosedur yang sudah berjalan, jadi jangan rusak semuanya dengan itu,"jawab Abby tenang      

"Baiklah Tuan, asal putriku selamat saya akan membayar berapapun biayanya Tuan. Angeliq adalah putriku satu-satunya, tanpanya hidupku tak berarti. Karena itulah saat ini saya datang dan memohon pada anda tuan."     

Abby tersenyum mendengar perkataan rekan bisnis barunya itu, ia masih tak menyangka ternyata seorang Sergio Mendes yang terkenal memiliki banyak anak buah justru datang kepadanya untuk melindungi putri semata wayangnya dari incaran seorang Richard Gyle. Salah satu mafia yang hobby mengincar gadis-gadis muda untuk dijadikan pemuas nafsunya, Richard Gyle tak peduli gadis itu anak siapa atau istri siapa. Ketika ia tertarik maka ia akan mengincarnya sampai dapat, karena itulah Sergio Mendes sangat khawatir saat ini. Pasalnya salah satu bodyguard putrinya yang ia perintahkan untuk menjaga putrinya itu sudah dua kali diserang anak buah Richard Gyle di tempat umum, sampai membuat Angelic Mendes ketakutan dan mengalami trauma ketika berada di luar.      

"Richard Gyle, aku sudah sering mendengar sepak terjangnya yang memang sudah keterlaluan. Anda tak usah khawatir tuan, Richard Gyle tak akan mungkin lagi bisa memuaskan dirinya pada wanita-wanita lagi. Pegang kata-kataku,"ucap Abby serius tanpa mengalihkan pandangannya dari Sergio Mendes yang duduk di hadapannya.     

Sergio Mendes menelan ludahnya perlahan, melihat cara bicara seorang Xander membuatnya sedikit takut. "Saya percayakan keselamatan putri kecilku pada anda tuan Xander."      

Abby tersenyum mendengar perkataan Sergio Mendes, perlahan ia meraih gelas wine yang ada di hadapannya dan meneguknya sampai habis.      

"Berdoa lah pada Tuhan tuan, itu yang paling penting. Aku hanya melakukan kewajiban saja karena anda sudah membayarku, kalau begitu sekarang anda sudah bisa pulang dan tenang anak beserta istri anda supaya tidak takut lagi kepada teror yang diberikan oleh Richard Gyle. Malam ini juga aku akan mengurusnya secara langsung,"ucap Abby datar tanpa ekspresi.     

Kedua mata Sergio Mendes pun berbinar-binar mendengar perkataan Abby, ia kemudian meraih tangan Abby dan mencengkeramnya dengan kuat sebelum akhirnya ia pergi. Seperti yang Abby katakan Sergio Mendes pun memilih langsung pulang ke mansionnya untuk menenangkan anak dan istrinya yang resah karena ulah predator seks Richard Gyle.      

Setelah rombongan Sergio Mendes pergi Jordan dan Marco pun masuk ke ruangan tempat Abby berada.     

"Apa yang harus kami lakukan bos? Sepertinya Tuan Sergio Mendes punya masalah yang sangat berat,"ucap Marco pelan bertanya pada Abby.      

"Meskipun Sergio Mendes orang brengsek, akan tetapi ia seorang ayah. Seorang ayah akan melakukan apapun untuk putrinya dan itulah yang dilakukan Sergio Mendes,"jawab Abby tenang sambil tersenyum.     

Drrrtt     

Ponsel yang ada di saku baju Jordan bergetar, ia pun langsung meraih ponsel pintarnya itu seketika dan terkejut saat melihat pesan yang masuk di ponselnya.      

"Bos, ada uang yang masuk dan jumlahnya…"     

"Itu bayaran yang diberikan Sergio Mendes, tak apa simpan saja. Ia akan membayar sisanya setelah malam ini aku menyelesaikan masalahnya,"ucap Abby dengan cepat memotong perkataan Jordan.      

"Sebanyak ini masih ada sisanya? Wah luar biasa, Sergio Mendes benar-benar kaya,"celetuk Jordan tanpa sadar.     

Abby hanya tersenyum mendengar perkataan anak buahnya itu, ia kemudian menatap ponselnya melihat alamat rumah Richard Gyle yang diberikan Sergio Mendes. Kedua matanya menyipit saat melihat foto sang predator seks yang bersembunyi di balik topengnya yang mengaku sebagai seorang pengusaha yang sering beramal, selama ini aksi Richard Gyle tak pernah muncul kepermukaan. Pasalnya pria itu tak segan menyuap para korbannya dengan jumlah uang yang sangat banyak, sehingga tak ada satupun dari mereka yang berani melaporkan semua kejahatan yang dibuat Richard Gyle.      

"Apa yang harus kami persiapkan untuk aksi malam ini bos?"tanya Marco kepada Abby yang sedang tersenyum menatap ponselnya.      

"No, aku tak membutuhkan kalian. Aku akan melakukan semuanya sendiri, jangan khawatir ini hanya masalah kecil untukku,"jawab Abby dengan cepat menolak pengawalan yang ditawarkan Marco.     

"Tapi bos…"     

"Jangan lupa aku adalah Xander, apa kalian meragukanku?"tanya Abby dengan suara meninggi.     

Marco dan Jordan pun langsung terdiam seketika, mereka berdua tak berani lagi menjawab perkataan sang tuan. Tak lama kemudian datanglah beberapa pelayan membawakan makanan yang sudah Abby pesan sebelumnya, saat sedang meeting berdua dengan Sergio Mendes pria itu menolak untuk makan. Alhasil semua makanan yang dipesan oleh Abby tak jadi dikeluarkan dan karena tak mau makanan itu terbuang sia-sia Abby memerintahkan para pelayan datang menyajikan makanan-makanan itu untuk kedua anak buahnya, Abby sengaja membuat kedua anak buahnya malam karena ia ingin membaca keadaan sekitar rumah Richard Gyle.      

Seperti yang Abby perkirakan kedua orang kepercayaannya itu pun mulai sibuk dengan makanan yang baru saja disajikan para pelayan, mereka tak lagi mengganggu Abby yang sibuk bekerja dengan kedua ponsel pintarnya. Meskipun melalui ponsel namun Abby berhasil mencari letak kamera cctv yang tersebar di kediaman Richard Gyle, senyumnya pun mengembang lebar saat berhasil membaca denah kediaman seorang Richard Gyle.      

"Tunggu aku datang Gyle, aksi bejat mu itu akan selesai malam ini juga." Abby bicara dalam hati sambil menatap foto Richard Gyle yang tengah tersenyum lebar saat sedang memberikan bantuan pada orang-orang korban perang di daerah timur tengah.      

Setelah Marco dan Jordan selesai makan Abby lalu bergegas pergi dari tempat itu, selama hampir 2 jam di restoran Abby tak melepaskan topengnya sama sekali. Sehingga para staf restoran itu semakin penasaran padanya, nama seorang Xander bukanlah nama baru. Untuk orang-orang yang tinggal di Sisilia sangat familiar dengan nama itu, karena itulah para gadis yang bekerja di restoran itu saling berbisik membicarakan Abby. Mereka menebak-nebak setampan apa wajah dibalik topeng masquerade itu, para pegawai restoran itu baru berhenti menatap Abby setelah Abby masuk ke dalam mobilnya.      

Di dalam mobilnya Abby kembali mencari cara paling aman masuk ke rumah Richard Gyle, dengan menggunakan laptop Abby terus mencari kelemahan kemanan rumah Richard Gyle.      

"I got it!! Yes...ayo Marco, tambah kecepatan mobilmu. Aku harus melakukan banyak persiapan untuk nanti malam,"ucap Abby penuh semangat.     

"Siap Tuan, saya mengerti." Marco menjawab dengan patuh perintah yang diberikan tuannya untuk menambah kecepatan mobilnya.      

Melihat mobil yang membawa tuannya pergi dengan kecepatan tinggi, beberapa mobil lainnya pun langsung mengikuti dari belakang.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.