You Are Mine, Viona : The Revenge

Natasya\'s first murder



Natasya\'s first murder

Sementara itu Natasya yang disiram dengan air selama hampir dua puluh menit oleh Brandon kesadarannya mulai kembali, ia terlihat sudah bisa menguasai dirinya dan sudah mengenali Brandon sang tangan kanan kepercayaan Andy Kwan yang sedang memegang shower dan terus menembakkan air ke arah dirinya yang bersimpuh di lantai kamar mandi.      

"Stop Brandon!!!apa yang kau lakukan!!!"pekik Natasya jengkel.     

"Aku sedang mencoba membuatmu sadar dari pengaruh alkohol yang kau minum tadi Natasya," jawab Brandon dengan tersenyum sinis sambil terus menembakkan air ke arah wajah Natasya yang terlihat sudah kepayahan.      

"Stop it!!!aku sudah sadar Brandon, kau jangan gila. Kau mau membunuhku dengan air itu kah?!"hardik Natasya sembari menyapu wajahnya berkali-kali menggunakan kedua tangannya.     

"Benarkah kau sudah sadar, aku baru memandikanmu selama dua puluh menit Natasya. Menurut buku yang aku baca untuk menyadarkan seseorang dari pengaruh alkohol memerlukan waktu lebih dari satu jam jika menggunakan cara seperti ini," jawab Brandon dengan cepat.     

"Fuckkk!!!stop it Brandon, jangan gila kau ya. Aku sudah sadar dan cepat matikan shower itu atau aku akan melemparmu dengan botol wiski ini hah!!"ancam Natasya dengan suara meninggi sambil meraih botol wiski yang cukup besar dari tas pinggiran bathup.     

Mendengar perkataan Natasya yang sudah berani mengancamnya membuat Brandon akhirnya percaya kalau wanita yang sudah basah kuyup itu sudah sadar sepenuhnya dari pengaruh alkohol, dengan cepat ia mematikan shower dan meletakkannya kembali di tempatnya. Tanpa bicara ia lalu meninggalkan Natasya yang menggigil di lantai kamar mandi.      

"Brandon brengsek, kau adalah orang pertama yang akan kubunuh setelah tua bangka itu."ucap Natasya pelan dengan bibir gemetar karena menggigil kedinginan.     

Karena tak ada siapapun dilantai satu, Natasya lalu keluar dari kamar mandi dengan perlahan. Beruntung di kamar mandi ada satu piyama mandi yang bersih, ia lalu menggunakan piyama itu untuk menutupi tubuhnya yang basah kuyup. Dengan langkah tertatih Natasya berjalan menuju ke lantai dua di kamarnya kamarnya berada, saat sudah sampai di lantai dua Natasya samar-samar mendengar suara dengan Andy Kwan yang seperti sedang bercinta. Ia sangat hafal dengan suara itu, pasalnya selama beberapa minggu ini ia adalah orang yang melayani nafsu biologis pria tua yang sudah resmi menjadi suaminya.      

"Akh perduli setan dengan pria tua itu, biarkan saja ia mau bercinta dengan siapa. Aku tak mau tau, yang penting bukan aku yang harus melayaninya." ucap Natasya lirih, ia lalu meneruskan langkahnya menuju kamar. Disiram air selama itu oleh Brandon membuatnya menggigil kedinginan.      

Dengan santai Natasya masuk ke dalam kamarnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membilas tubuhnya yang sudah basah kuyup itu, ia ingin berendam sebentar di dalam bathup menggunakan air hangat. Natasya menikmati air hangat untuk membuatnya lebih baik, ia tak menyadari sama sekali kalau adik sepupu dan temannya saat ini sedang menangis tak berdaya dibawah Kungkungan Andy Kwan.     

Barulah setelah Natasya memanggil-manggil Nessie tak ada jawaban ia mulai curiga, pasalnya biasanya ketika ia sudah berteriak dua kali maka adik sepupunya itu akan langsung mendatanginya. Namun kali ini ia sudah berteriak lebih dari lima kali sang adik tak kunjung datang.     

"Kemana kau Nessie, kau tak sedang menonton film bukan bersama Ammy."gerutu Natasya jengkel sambil bangun dari bathup dan meraih piyama mandinya yang masih bersih setelah berendam selama hampir lima belas menit di dalam bathup.     

Sembari menggulung rambut basahnya Natasya berjalan menuju kamar sang adik sepupu yang ada didepan kamarnya, Natasya sudah siap meledak ketika berhasil masuk ke kamar sang adik. Kedua matanya menyipit saat menyadari kamar dua ranjang cukup besar itu kosong tanpa penghuni, bahkan ranjang di kamar itu sangat rapi yang menunjukkan tak ada tanda-tanda keberadaan mereka berdua. Karena jengkel Natasya lalu masuk kembali ke kamarnya untuk memakai baju, ia ingin mencari dua orang gadis yang ia gunakan sebagai alat untuk mendapatkan Fernando itu.     

"Kalian tak bisa pergi begitu saja, kalian belum membantuku mendapatkan Fernando."ucap Natasya jengkel sambil memakai celana jeans-nya dengan cepat.     

Setelah selesai memakai baju seadanya Natasya lalu keluar dari kamar sambil meraih tas selempang yang ada di atas meja riasnya, saat ia berjalan menuju tangga Natasya kembali mendengar erangan panjang dari Andy Kwan di kamar yang biasa ia pakai saat sedang melayani birahi pria tua itu. Samar-samar ia mendengar suara isak tangis dari kamar itu, karena penasaran Natasya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar yang ia sebut dengan kamar neraka itu. Saat hampir sampai tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan keluarlah Andy Kwan dengan peluh yang membanjiri wajahnya, bercinta sekaligus dengan dua wanita membuatnya kelelahan. Andy Kwan lalu berjalan menuju kamar pribadinya yang tak jauh dari kamar favoritnya itu, ia membiarkan pintu kamar yang baru saja ia tinggalkan itu terbuka begitu saja. Andy Kwan berniat ingin istirahat sebentar sebelum kembali melanjutkan permainannya dengan Nessie dan Ammy yang terborgol diatas ranjang, tubuh mereka berdua sudah berceceran sperma Andy Kwan.     

Nessie dan Ammy nampak berkali-kali bergerak, mereka berdua berharap ada ada orang di depan pintu yang menyadari keberadaan mereka di dalam kamar dan berbaik hati melepaskan borgol yang mengikat kedua tangan dan kaki mereka. Natasya yang sedang bersembunyi di balik dinding menangkap suara aneh dari kamar neraka itu, karena penasaran ia langsung menyelinap masuk. Kedua kakinya langsung terasa lemas saat melihat pemandangan yang ada didepan matanya, dimana saat ini Nessie dan Ammy tengah terborgol satu sama lain diatas tempat tidur dengan kedua paha yang terbuka lebar. Vagina Nessie dan Ammy nampak memerah dan bengkak menunjukkan kalau Andy Kwan tadi bermain dengan sangat kasar, air mata kedua gadis itu sudah menganak sungai diwajahnya masing-masing.     

Begitu melihat kehadiran Natasya ditempat itu Ammy dan Nessie kembali bergerak-gerak, mereka memohon pada Natasya untuk dilepaskan. Darah Natasya mendidih melihat Ammy dan adik sepupunya diperlakukan seperti boneka seks oleh Andy Kwan, ia lalu berjalan cepat mendekati ranjang dan menyeka wajah Ammy dan Nessie secara bergantian.     

"Kalian tenang, jangan berteriak. Sebentar lagi pria gila itu pasti akan datang lagi ke tempat ini untuk meneruskan hasratnya kembali, karena aku yakin ia belum puas bercinta dengan kalian berdua. Tenang saja aku akan membunuh pria itu dengan obat-obatan yang ia miliki itu."bisik Natasya pelan sambil melirik ke arah lemari penyimpanan obat-obat kuat penambah vitalitas pria milik Andy Kwan yang jumlahnya tak terhitung.     

Seperti dugaan Natasya tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki Andy Kwan hampir sampai ke dalam kamar itu kembali, dengan cepat Natasya bersembunyi di salah satu sudut kosong di antara lemari penyimpanan obat kuat milik Andy Kwan.     

"Ayo gadis-gadis manisku kita lanjutkan lagi pemain kita," ucap Andy Kwan penuh semangat sembari meletakkan gelas berisi air putih diatas meja, begitu melihat kesempatan Natasya lalu membuka sepuluh kapsul berisi obat kuat asal Jepang ke dalam gelas yang baru saja di letakkan Andy Kwan diatas meja.      

Karena obat kuat itu tak berwarna dan berbau alhasil tak ada perubahan yang berarti dengan warna air di gelas yang Andy Kwan bawa, tepat setelah Natasya memasukkan kapsul terakhir kedalam gelas Andy Kwan berbalik dan meraih gelasnya itu lalu menenggak airnya sampai habis. Andy Kwan yang tak kuat dengan panas langsung menghabiskan air yang ia bawa itu, pasalnya tadi Natasya sudah mengatur AC ruangan itu ke suhu yang paling panas sehingga ruangan itu menjadi panas dan membuat Andy Kwan kehausan.     

Setelah menenggak air minum yang berisi obat kuat dalam jumlah banyak itu Andy Kwan lalu berjalan kembali menuju ranjang, ia lalu melepaskan borgol yang mengikat kaki Nessie dan Ammy. Pria itu berniat ingin melakukan doggy style pada kedua gadis cantik itu, namun tiba-tiba setelah Andy Kwan melepas borgol yang mengikat kaki Nessie dan Ammy pria itu terlihat memegangi bagian dadanya. Rupanya obat kuat itu mulai bekerja, tak lama kemudian Andy Kwan terjatuh ke lantai dengan mulut yang berbusa. Melihat suaminya overdosis membuat Natasya keluar dari tempat persembunyiannya, ia lalu mendekati suaminya yang sedang sekarat itu.     

"Terima kasih Andy, aku akan memakai harta kekayaanmu ini mencapai mimpiku. Kini kau harus tenang membusuk di neraka pria tua cabul,"ucap Natasya pelan sambil tersenyum jahat kearah Andy Kwan yang terlihat kesulitan bernafas.      

Andy Kwan yang masih bisa mendengar perkataan Natasya nampak terlihat sangat marah, kedua matanya terbelalak lebar menatap Natasya penuh kebencian. Namun karena ia tak bisa bernafas dengan baik Andy Kwan hanya membuka mulutnya lebar-lebar seperti ikan yang membutuhkan air. Natasya hanya berdiri diam di tempatnya melihat Andy meregang nyawa, setelah memastikan Andy Kwan tak akan selamat Natasya lalu berteriak dengan keras.     

"Help...somebody help my husband!!!"jerit Natasya pura-pura panik sambil menggoyang-goyangkan tubuh Andy Kwan yang sudah tak bernyawa dengan air mata palsu.     

"Somebody please helppp…"      

Suara teriakan Natasya yang sangat keras itu membuat para bodyguard Andy Kwan langsung berlari menuju ke kamar fantasi sang Tuan, mereka sangat terkejut ketika melihat Andy Kwan terbaring di lantai dengan mulut mengeluarkan banyak busa dan kejantanan yang yang berdiri tegak.      

"Kalian...apa yang kalian berikan pada suamiku, kenapa kalian ijinkan suamiku bercinta dengan kedua adikku itu sekaligus!!!ini pasti ide kalian bukan, kalian sudah  memberikan banyak obat kuat pada suamiku bukan!!!"jerit Natasya histeris.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.