You Are Mine, Viona : The Revenge

Fernando game\'s



Fernando game\'s

Viona yang belum mahir membuat kissmark nampak kesulitan, ia justru terlihat kehabisan nafas. Akhirnya Viona pun menyudahi aktivitasnya itu dengan kecewa karena tanda yang ia buat di leher Fernando tak seperti yang dibuat Fernando pada dirinya.      

"Sudahkah?" tanya Fernando setengah berbisik pada Viona.     

"Aku tak mau bicara denganmu," jawab Viona ketus sambil menjauh dari Fernando, Viona terlihat berusaha naik dari kolam air hangat dan berjalan menuju ke kursi untuk meraih handuk bersih.     

Melihat apa yang dilakukan oleh Viona membuat Fernando bingung, karena belum mau menyudahi permainan mereka di ruangan khusus ini Fernando kemudian juga ikut keluar dari kolam air hangat. Ia mendekati Viona yang sudah membalut tubuhnya dengan handuk.     

"Apa yang akan kau lakukan babe?" tanya Fernando bingung.     

"Bilas, aku tak mau ada orang yang melihat kita seperti tadi. Mau ditaro dimana mukaku," jawab Viona dengan cepat sambil berjalan menuju ke ruang sauna, biasanya sebelum mandi dan berbilas semua orang akan ke sauna terlebih dahulu beberapa menit untuk membuka pori-pori kulit.     

Senyum Fernando tersungging mendengar jawaban Viona, ia lupa memberitahukan pada istrinya bahwa tempat spa yang sedang mereka pakai ini sudah dia amankan selama beberapa jam kedepan sehingga tak akan ada orang yang bisa memakainya sebelum mereka selesai. Pada saat Fernando akan mengatakan itu pada Viona tiba-tiba sebuah ide nakal terlintas di otaknya, dengan cepat Fernando melangkahkan kakinya menuju ruangan sauna yang sama dengan Viona.     

"K-kenapa kau disini? ini ruang khusus wanita!! bagaimana kalau ada pengunjung lain yang datang, mereka pasti akan kaget saat melihatmu disini Fernando," tanya Viona kaget saat melihat suaminya mengikuti dirinya masuk ke ruang sauna yang terbuat dari kayu itu.     

"Aku bisa datang kemanapun aku mau babe, jangan lupa aku siapa," jawab Fernando menyombongkan dirinya.     

"Aku serius Fernando, cepat keluar nanti akan ada yang melihatmu disini. Mereka pasti akan kaget," ucap Viona dengan suara meninggi mengusir Fernando.     

"Tak akan ada yang datang babe,percaya padaku. Ya sudah ayo duduk manis, kita nikmati uap panas ini bersama-sama," sahut Fernando dengan cepat sambil mengelar salah satu handuk yang ia bawa di tempat yang akan ia duduki.     

Kedua mata Viona nampak menyipit melihat apa yang dilakukan oleh Fernando, ia benar-benar tak menyangka kalau suaminya itu semenyebalkan ini. Dengan penuh emosi Viona mendekati Fernando, ia ingin memaksa suaminya itu pergi dengan cara kasar. Viona lupa bahwa tenaganya tak ada apa-apanya dibanding dengan tenaga Fernando, dengan penuh percaya diri Viona meraih tangan Fernando dan langsung menariknya sekuat tenaga. Alih-alih bergerak Fernando hanya tersenyum saat tangannya ditarik oleh Viona, karena sudah gak mau bermain-main lagi Fernando akhirnya menggunakan satu tangannya yang lain untuk menarik Viona. Dalam satu tarikan saja Viona sudah jatuh dalam pangkuannya.      

"Lepas..lepaskan aku Fernando, nanti ada yang melihatmu disini Fernando," pinta Viona terbata dengan nafas naik turun karena kelelahan pasca mencoba menarik paksa Fernando keluar dari ruang sauna.     

"Dengarkan aku dulu, kau tak perlu takut ada orang masuk. Karena apa, karena aku sudah membuat tempat ini khusus untuk kita berdua saja. Selama kita masih ada di ruangan ini maka tak ada orang yang bisa menggunakannya jadi kau tak perlu takut kalau ada orang datang," ucap Fernando pelan sambil meraih salah satu tali celana dalam Viona yang sedang duduk dipangkuannya.     

"J-jadi maksudnya kau sudah…"     

"Yes, aku sudah menyewa tempat ini secara khusus untuk kita berdua sepuasnya hari ini," jawab Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona.     

Deg     

Deg     

Jantung Viona berdetak cepat saat akhirnya ia menyadari satu hal bahwa sejak tadi saat Fernando masuk ke kolam air hangat pun sudah tak ada orang yang ada di ruangan khusus ini, wajahnya yang sudah memerah karena udara panas di dalam sauna semakin memerah saat mendengar perkataan Fernando.     

"Jadi aku, akh maksudnya kita bisa melakukan apapun disini seperti ini contohnya babe," bisik Fernando lirih ke telinga Viona sambil mengangkat bra yang dipakai Viona ke atas dengan paksa sehingga membuat kedua payudara Viona tergantung bebas tanpa penutup apapun, setelah melihat kedua bukit indah kesukaannya terbentang di depan mata Fernando lalu melahap salah satu payudara Viona dan menghisapnya dengan keras sehingga membuat Viona menggelinjang.     

"Akhh sakit…"protes Viona lirih mencoba mengingatkan Fernando agar tak menghisap terlalu keras puting payudaranya.     

"Fernando akhhhh…"     

Viona tak bisa bergerak bebas dalam posisi seperti ini, dipangku Fernando di dalam sauna yang mengeluarkan uap panas membuatnya semakin panas. Viona terlihat menjambak rambut Fernando beberapa kali saat suaminya itu terlalu keras memainkan puting payudaranya di dalam mulutnya, Fernando terlihat seperti seorang bayi yang kehausan saat ini. Ia benar-benar tak melepaskan mulutnya dari kedua payudara istrinya, ia bergantian menikmati kedua benda sintal itu dengan rakus. Sementara itu tangan kanannya nampak sibuk dengan kegiatan lain di bagian bawah tubuh Viona, beberapa kali Fernando berusaha melakukan fingering di vagina Viona namun istrinya itu menolak. Viona terlihat mengeliat-liat saat Fernando berusaha memasukkan kedua jarinya ke dalam liang kewanitaan Viona yang sudah basah, mendapat perlakuan seperti itu membuat Viona terangsang.     

Suara desahan dan erangan dari bibir tipis Viona tak Fernando hiraukan, ia benar-benar sedang ingin mencoba suasana baru.     

"Stopp akhhh stop kita kekamar sajaaa akhh…" ucap Viona terbata-bata menahan rangsangan yang luar biasa dari Fernando.     

"Babe akhhh sakittt…" imbuh Viona setengah berteriak saat Fernando menggigit puting sebelah kirinya dengan keras.      

Fernando menghentikan kegiatannya di kedua payudara istrinya yang sudah membengkak karena ia hisap dengan kuat, senyum kepuasan tersungging di wajah Fernando saat melihat Viona kepayahan. Dengan perlahan ia menurunkan Viona dari pangkuannya dan mendudukkan Viona di tempatnya duduk semula, setelah Viona duduk bersandar dengan nyaman tanpa menunggu lama Fernando kemudian membuka lebar kedua paha Viona. Ia langsung menjulurkan lidahnya menjilati vagina Viona yang sudah basah karena rangsangan yang ia berikan sebelumnya, Viona terlihat menggigit bibir bawahnya saat Fernando memainkan lidahnya di area sensitifnya.     

"Akhhh…" suara desahan panjang Viona terdengar cukup keras saat ia mencapai puncak kenikmatan pertama kalinya, Viona selalu kalah jika Fernando melakukan eating pussy padanya.     

Melihat ada cairan cinta keluar dari dalam liang vagina sang istri Fernando dengan cepat membersihkannya tanpa sisa menggunakan lidahnya, Fernando yang sudah sangat ahli selalu tau cara membuat Viona kalah. Klitoris adalah area paling sensitif bagi setiap wanita, oleh karena itu Fernando selalu suka bermain-main di area itu yang akhirnya membuat istrinya itu mencapai orgasme. Saat Viona sedang kelelahan Fernando mengeluarkan kejantanannya dari dalam celana renangnya, bukannya langsung dimasukkan ke tempat seharusnya Fernando justru menggesek-gesekkannya di belahan vagina Viona sehingga membuat Viona menggila dan hampir frustasi dibuatnya.     

"Masukkan Fernando, jangan siksa akuuuuu.." ucap Viona lirih sambil mencengkram pundak Fernando.     

"Not yet babe, this is just the beginning dear. Just enjoy it," bisik Fernando pelan ketelinga Viona sambil terus menggesek-gesekkan kejantanannya yang sudah mengeras membelah labia mayora Viona.     

"Fernando do it...jangan siksa aku pleaseee…"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.