You Are Mine, Viona : The Revenge

Viona\'s message



Viona\'s message

Karena dipaksa akhirnya Adam dan Steffi tak bisa menolak, mereka akhirnya menerima hadiah yang diberikan Fernando. Belum hilang keterkejutannya Adam dan Steffi kembali mendapatkan kejutan lagi karena mereka harus berangkat sore itu juga menuju Santorini menggunakan pesawat jet milik Fernando, bukan hanya Adam dan Steffi saja yang terkejut. Viona pun sama terkejutnya, ia tak menyangka kalau harus berpisah lagi dengan kakaknya. Namun karena Viona tahu Adam dan Steffi akan pergi berbulan madu akhirnya Viona merelakan kakaknya pergi.      

"Enjoy,"ucap Fernando pelan pada Adam yang akan berangkat. "Semoga setelah pulang bulan madu kalian mendapatkan bayi-bayi yang lucu seperti anak-anakku yang tampan itu."     

Adam tersenyum tipis mendengar perkataan Fernando. "Anak-anakku tak akan mungkin menyaingi anak-anakmu Fernando, karena anak-anakku nanti adalah perempuan. Abby dan Aaric yang akan menjaga mereka nanti."     

"Hahahaha...baguslah kalau begitu, memang itu lebih baik,"sahut Fernando sambil tertawa lebar.      

Viona dan Steffi yang mendengar percakapan kedua pria itu hanya tersenyum, tak lama kemudian mereka pun berpisah karena pesawat jet akan segera take off dari bandara Ottawa menuju Santorini. Penerbangan mereka akan menempuh perjalanan selama 18 jam 20 menit tanpa transit, setelah pesawat jet miliknya yang membawa Adam dan Steffi take off Fernando kemudian mengajak Viona untuk pulang. Ini adalah kali pertama Fernando dan Viona keluar dari rumah setelah ia melahirkan, karena itu saat ini mereka mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari para bodyguard. Bahkan saat kedua suami istri itu akan masuk ke bandara beberapa bodyguard langsung mensterilkan tempat itu dari para pengunjung yang lain supaya tak ada yang tahu kalau seorang Fernando Grey Willan dan istrinya datang berkunjung ke bandara.      

"Terima kasih Fernando,"ucap Viona pelan saat sedang berjalan menuju lobby bandara melalui jalur khusus.     

"Terima kasih untuk apa?"tanya Fernando bingung.      

"Karena ini, kau memberikan hadiah yang luar biasa ini untuk kak Adam dan istrinya. Aku yakin mereka pasti sangat bahagia sekali karena ini,"jawab Viona dengan cepat.      

Fernando menghentikan langkahnya seketika mendengar perkataan sang istri. "Adam adalah kakakmu, yang artinya dia juga menjadi kakakku juga. Dan sebenarnya liburan ini bukanlah hal besar, apalagi mereka adalah pengantin baru."     

"Untuk kak Adam dan Steffi ini pasti sangat luar biasa sekali Fernando, aku tahu betul mereka seperti apa,"ucap Viona lirih mengingat kehidupan sederhana Adam dan Steffi di desa Elora yang selalu mementingkan para penduduk desa itu terlebih dahulu.      

"Baguslah, jadi hadiah ini pasti akan sangat berarti untuk mereka. Jadi aku tak salah memilihkan hadiah bulan madu ini untuk Adam dan istrinya,"sahut Fernando kembali.      

"Iya kau benar, ya sudah ayo pulang. Aku sudah tak tenang meninggalkan Abby dan Aaric dirumah."     

"Sudah ingin pulang?"tanya Fernando bingung.      

"Iya, aku tak tenang meninggalkan anak-anak di rumah. Bagaimana kalau mereka mencari ku nanti,"jawab Viona dengan raut khawatir, pertama kali berpisah dengan kedua anaknya membuat Viona benar-benar tak tenang.      

Fernando meraih wajah Viona dan menatapnya dalam dengan penuh kasih. "Anak-anak dijaga para pengasuhnya, kau tenang saja. Lagipula kita sudah lama tak menikmati waktu berdua, jadi kita manfaatkan waktu ini untuk berdua sebentar."     

"Tapi…"     

"Sttt, percaya padaku. Anak-anak pasti akan baik-baik saja dirumah, stok ASI mereka juga berlimpah jadi tak usah khawatir."Fernando langsung memotong perkataan Viona dengan cepat.      

"Akh itu dia, bagaimana dengan ASI ku? Aku harus memompa ASI untuk anak-anak, kau tahu sendiri kan kalau aku harus…"     

Justin yang berdiri dibelakang Fernando langsung mengangkat tangannya ke udara menunjukkan alat pompa ASInya yang berada di dalam box.      

"Nah, Justin sudah menyiapkan semuanya. Jadi kau jangan khawatir lagi dan tak usah banyak alasan lagi,"ucap Fernando pelan dengan senyum penuh kemenangan saat melihat Viona yang sangat terkejut ketika melihat alat pompa ASInya sudah dibawa Justin, setelah berkata seperti itu Fernando lalu mengajak Viona pergi menuju ke mobil mereka melalui jalan yang sudah disterilkan oleh anak buah Fernando yang lain.      

Fernando yang sangat senang sekali bisa mengajak Viona pergi jalan-jalan nampak sangat bersemangat sekali, ia bahkan menyebutkan banyak sekali tempat menyenangkan mulai dari mall serta restoran mewah. Namun Viona yang memikirkan anak-anaknya tak mendengar perkataan suaminya, meskipun ada para pengasuh di rumah namun tetap saja ia tak tenang.      

Kedatangan Fernando dan Viona direstoran membuat kehebohan, mereka tak menyangka pasangan suami istri itu datang. Pasalnya selama hampir satu tahun pasangan suami istri itu tak terlihat di publik, karenanya hari ini hampir semua orang yang ada di mall itu sangat histeris.     

"Babe…"     

"Tak apa, semuanya aman,"ucap Fernando dengan cepat memotong perkataan istrinya.     

"Tapi, bukankah kau bilang aku tak boleh muncul di publik?"tanya Viona dengan cepat.     

"Iya, tapi itu pada saat kau sedang hamil. Sekarang kan keadaannya berbeda, tubuhmu kembali langsing dan tak terlibat seperti baru melahirkan. Jadi kau tak perlu takut, tak akan ada yang tahu keberadaan Abby dan Aaric,"jawab Fernando penuh semangat.      

Bug, Viona memukul dada Fernando dengan kesal.     

"Dasar, pantas saja kau setenang ini. Ternyata kau sudah berpikir sejauh ini,"sahut Viona kesal.     

Fernando tertawa geli melihat istrinya marah, begitu pula dengan para bodyguard dan Justin yang berjalan di belakang Fernando. Hanya Viona saja satu-satunya orang yang nampak kesal, alhasil sepanjang jalan menuju restoran Viona hanya diam dan tak merespon perkataan Fernando yang menawarkan dirinya berbagai macam tas-tas mewah beraneka merk. Sampai akhirnya langkah mereka terhenti saat tiba di restoran yang sudah di booking oleh Justin sebelumnya untuk acara makan malam mereka hari ini, ketika semua orang masuk kedalam restoran Viona tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang berjalan tak jauh dari tempatnya berada saat ini.      

"Ayo masuk babe,"ajak Fernando lembut pada Viona.      

"Lihat itu, itu Natasya kan."     

Kedua mata Fernando langsung membelalak lebar saat mendengar perkataan istrinya, ia pun langsung melihat sekeliling untuk mencari sosok Natasya yang disebut oleh Viona. Tak lama kemudian senyum Fernando mengembang saat melihat sosok yang ia cari sedang berjalan bersama suaminya mendekat ke tempatnya berada saat ini, ketika menyadari Natasya semakin berjalan mendekat Viona merasa tak tenang. Meski sudah berlalu berbulan-bulan yang lalu akan tetapi Viona masih merasa terintimidasi oleh Natasya.     

"I'm here, don't worry,"bisik Fernando pelan saat menyadari Viona mencengkram kuat lengannya.      

"Iya,"jawab Viona singkat, ia pun berusaha berdiri dengan tegak untuk menyambut Natasya dan Derek yang sudah melihatnya.      

Saat Natasya mulai dekat, kedua mata Viona menyipit saat melihat perubahan bentuk tubuh Natasya. Ia bahkan juga sempat melihat ada susu ibu hamil yang disembunyikan Natasya kedalam tas.     

"Halo Tuan Alfonso Derek, senang bertemu dengan anda,"sapa Fernando pelan sambil mengulurkan tangannya kepada derek.     

"Hallo Tuan Willan, saya juga tak menyangka bisa bertemu dengan anda di tempat ini bersama Nyonya,"jawab Derek penuh percaya diri, sebagai pengacara kepercayaan dirinya sangat tinggi. Sehingga saat bertemu dengan Fernando ia tak merasa sungkan sama sekali.      

"Iya kami sedang menikmati quality time berdua, jarang-jarang kami memiliki waktu kosong bersama seperti ini. Oleh karena itu kami ingin sekali menikmati waktu seperti ini, oh ya kalau anda bersedia kami dengan senang hati meminta anda berdoa untuk bergabung dengan kami,"sahut Fernando kembali.     

"Akh terima kasih undangannya, akan tetapi saat ini kami memiliki urusan lain. Jadi kami tak bisa bergabung, mungkin dilain kesempatan kita bisa makan malam bersama anda tuan." Derek langsung menolak ajakan Fernando dengan cepat, pasalnya saat Fernando bicara Natasya langsung mencubit lengan Derek dari belakang. Ia memberikan kode pada suaminya itu untuk menolak ajakan Fernando.      

"Wah begitu rupanya, sayang sekali. Baiklah saya tak bisa memaksa, mungkin di lain waktu kita bisa makan malam bersama lagi,"ucap Fernando kembali.      

"Baiklah kalau begitu kami permisi,"pamit Derek sopan.      

Fernando pun menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan Derek, ia tersenyum saat melihat mantan sekretaris yang juga menjadi kekasihnya itu pergi bersama suaminya dan pada saat akan berjalan masuk kedalam restoran tiba-tiba Fernando dikagetkan oleh Viona yang tiba-tiba berlari menghampiri Natasya.      

Belum hilang keterkejutannya Fernando kembali di kagetkan oleh Viona yang sudah berjalan mendekatinya lagi dengan tersenyum lebar.      

"Apa yang kau lakukan babe?"tanya Fernando panik pada Viona yang sudah berdiri di sampingnya.     

"Rahasia,"jawab Viona singkat sambil tersenyum penuh arti.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.