You Are Mine, Viona : The Revenge

He\'s my son



He\'s my son

Aaric terdiam saat mendengar penjelasan Justin mengenai Endurance Sky Building, komplek gedung baru dalam naungan Endurance Corporation.      

"Salah satu gedung itu adalah milikmu, sedang yang lain adalah milik kakak mu yang saat ini sudah kembali ke Ottawa. Daddy datang menjemputmu untuk pulang dan mengurus perusahaan yang sudah disiapkan untuk kalian berdua selama 2 tahun terakhir ini,"ucap Fernando pelan memberikan penjelasan akhir kepada sang putra kedua.      

"Aku sudah punya Ailex Entertainment dan perusahaan ku saat ini ini sudah sangat berkembang pesat dan menjadi salah satu agensi idol yang diperhitungkan di Korea Selatan, jadi mana mungkin aku meninggalkan perusahaan yang aku bangun selama 2 tahun lebih ini Daddy,"sahut Aaric dengan cepat, ia menolak dengan cepat permintaan Fernando untuk kembali ke Ottawa.     

Fernando tersenyum. "Dengan atau tidak suka kau tetap harus kembali ke Ottawa, karena disanalah tempatmu yang sebenarnya bukan di sini."     

"Dad…"     

"Tenang saja, masalah Ailex Entertainment akan diurus oleh orang yang sudah Daddy tunjuk, orang itu pasti akan bisa membawa perusahaanmu ini menjadi lebih besar dari sebelumnya. Namun yang pasti saat ini kau harus tetap pulang ke Kanada untuk meneruskan bisnis yang sudah Daddy mulai."Fernando langsung memotong perkataan Aaric dengan cepat.      

Aaric menatap ayahnya dengan penuh kemarahan. "Aku berhak menentukan jalan hidupku seperti apa Daddy, lagipula bukankah apa yang aku lakukan ini karena Daddy yang dulu memintaku untuk menguasai Asia. Lalu kenapa sekarang tiba-tiba Daddy mengajakku untuk pulang ke Kanada di saat aku belum berhasil mewujudkan hal itu, bukankah sama saja ini namanya aku tidak mematuhi perintah yang sudah Daddy diberikan dulu?"     

Fernando tersenyum. "Kau sudah melakukan apa yang Daddy inginkan, bahkan apa yang sudah kau lakukan ini melampaui bayangan Daddy selama ini. Jadi kau tak perlu lagi meneruskannya karena semua yang kau lakukan ini sudah lebih dari cukup, sekarang sudah saatnya kau kembali ke Ottawa meneruskan perusahaan keluarga yang sudah Daddy bangun dan persiapkan bertahun-tahun sebelum kehadiran kalian dalam kehidupan kami."     

"Tapi Dad…"     

"Tidak ada kata tapi Aaric, kakakmu saat ini sudah ada di Kanada. Dia sudah menunggu kepulanganmu begitu pula dengan Mommy yang sudah sangat merindukanmu, untuk Keyla kau tak usah khawatir. Di Ottawa kau bisa mencari 100 gadis yang mirip dengannya atau bahkan lebih cantik darinya, saat ini yang harus kau lakukan adalah fokus pada perusahaan kita agar apa yang sudah Daddy persiapkan untuk kalian tidak sia-sia. Karena percayalah apa ya g Daddy lakukan ini adalah salah satu hal yang sangat Mommy kalian inginkan,"ucap Fernando kembali.      

Sama seperti saat merayu Abby kali ini Fernando kembali menjual nama Viona agar anaknya luluh. Fernando tahu anak-anaknya itu tak bisa menolak permintaan ibunya dan sepertinya cara yang Fernando lakukan saat ini tepat karena Aaric langsung diam dan tak bisa bicara banyak, bahkan ia terlihat berpikir keras saat ini .      

"Percayalah Son, Mommy kalian sangat ingin kita berkumpul lagi seperti dulu,"imbuh Fernando kembali.      

"Tapi aku sudah nyaman tinggal disini, aku juga sudah terbiasa dengan pekerjaanku disini. Rasanya sangat tidak mudah meninggalkan apa yang sudah aku bangun sejak dua tahun yang lalu Dad,"ucap Aaric lirih.      

Fernando tersenyum, ia kemudian berpindah tempat duduk disamping Aaric. "Kau pasti bisa, percayalah dunia yang lebih besar akan segera kau pegang saat berada di Ottawa. Industri Entertainment ini bukan jiwa seorang Willan, dunia seorang Willan jauh lebih besar dari ini nak. Karena itulah kau harus kembali ke Ottawa, saat ini Daddy sudah berhasil menguasai Amerika Utara dan sebagian kecil Eropa dan Asia. Dengan kehadiranmu dan kakakmu pasti kita bisa menguasai dunia ini, nama Willan akan terdengar dimana-mana nak."      

Aaric kembali terdiam mendengar perkataan sang ayah, ia terlihat berpikir keras saat ini dan terlihat mulai ragu. Apalagi saat sudah tahu kalau sang kakak sudah pulang terlebih dahulu darinya, semuanya terasa sangat cepat untuknya. Aaric tahu Fernando pasti tak mengijinkan dirinya kembali ke Kanada bersama Keyla, apalagi saat ini mereka tidak terlibat hubungan yang cukup serius dan Aaric sangat tahu sekali selera wanita seperti apa yang diinginkan oleh sang ayah untuk menjadi pasangannya. Apalagi saat ini usianya masih sangat muda untuk menjalin sebuah hubungan yang serius, karena itulah saat ini Aaric sangat bingung. Dia tak mungkin meninggalkan Keyla begitu saja apalagi mengingat upaya Keyla kemarin hampir melukai dirinya sendiri ketika ia mempersilahkan Kayla untuk meninggalkan dirinya, Aaric juga hukum seorang pria brengsek yang akan membuang wanita begitu saja ketika ia puas menikmati tubuhnya.      

Melihat sang putra kebanggaannya terlihat bingung Fernando kemudian menepuk pundaknya kembali. "Daddy akan memberikan waktu untuk berbicara dengan Keyla, kalau dia mencintaimu dia pasti akan merelakan mu kembali pada keluarganya. Lain halnya jika dia hanya mencintai uangmu saja dia pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk menahanmu di sisinya."     

Tanpa Fernando dan Aaric sadari rupanya Keyla mendengar semua hal yang mereka bicarakan sejak awal sampai akhir, Keyla tak benar-benar mengunci pintu kamarnya. Ia berdiri dibalik pintu dan menangis sejadi-jadinya saat mendengar perkataan Fernando yang memerintahkan Aaric untuk meninggalkan dirinya, tiba-tiba saja kepala Keyla pusing. Dengan cepat Keyla berjalan menuju ranjang dan langsung membanting tubuhnya di atas ranjang empuk itu, Keyla menyembunyikan wajahnya di bantal dan kembali menangis tanpa suara. Ternyata perasaannya benar, orang yang mengikutinya dari Rusia ternyata adalah orang suruhan Fernando yang diminta untuk memata-matai dirinya dan Aaric. Seketika dunia langsung runtuh di atas kepala Keyla, ia benar-benar hancur saat ini. Langsung ditolak mentah-mentah oleh orang tua kekasih membuat Keyla tak bisa berpikir jernih, ia akhirnya tertidur dalam tangisnya.      

Setelah berbincang cukup lama Fernando akhirnya meninggalkan apartemen Aaric, ia ingin kembali ke hotel untuk beristirahat. Aaric hanya diberi waktu berpikir sampai besok pagi karena malamnya mereka akan kembali ke Ottawa.      

"Bicaralah baik-baik dengan gadis itu, ingat satu hal tadi Son. Kalau dia benar-benar mencintaimu dia pasti akan membiarkanmu mengejar mimpi-mimpimu, kalau memang dia mencintaimu setulus itu mungkin suatu saat nanti Daddy akan mempertimbangkannya untuk menjadi calon istrimu. Tapi tidak untuk sekarang, kau harus tahu itu. Dulu Daddy menikah dengan mommy saat usia Daddy sudah sangat matang, Daddy harap kau melakukan hal yang sama. Karena menikah adalah sebuah ikatan suci yang berlaku seumur hidup, Daddy tak mau kau gagal dalam pernikahan,"ucap Fernando pelan saat akan pergi dari apartemen Aaric.      

"Iya Dad, aku paham,"jawab Aaric pelan.      

"Ini baru putraku, ya sudah kau istirahat. Daddy yakin kau lelah setelah menempuh perjalanan panjang, Daddy menginap tak jauh dari apartemenmu. Jadi kau jangan khawatir."      

Aaric menganggukkan kepalanya merespon perkataan sang ayah, tak lama kemudian Fernando pun akhirnya pergi meninggalkan apartemen Aaric untuk kembali ke hotel bersama Justin dan para bodyguardnya yang berjumlah delapan orang.      

"Apa anda yakin Tuan muda akan pergi bersama kita Tuan?"tanya Justin pelan saat sudah berada di lift.     

Fernando menipiskan bibirnya. "Dia titisan ku Justin, semua sifatku ada padanya. Kau tenang saja, Alarick Alexander Willan pasti akan kembali bersama kita dan meninggalkan kekasihnya itu."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.