CINTA SEORANG PANGERAN

Mengapa Amar Ada Di Sini ?



Mengapa Amar Ada Di Sini ?

Entah kenapa perjalanan begitu lancar sampai ke pinggir kota. Seperti ada pengawalan yang tersembunyi dari pihak kepolisian. Jangankan Cynthia, orang - orang yang membawa mereka juga tampak keheranan.     

"Aku tidak melihat satu mobilpun mengejar kita. Ini mengherankan. Dan jalanan begitu lancar sampai - sampai Aku curiga ada pihak lain yang membantu kita."     

"Pihak mana yang bisa membuat jalanan begitu steril untuk kita kecuali pihak itu dari kepolisian " Kata orang yang menyetir sambil tetap waspada. Ia tidak ingin lengah sehingga Ia tidak mengetahui kalau ada hadangan di depan atau tiba - tiba ada yang memberondongi mobilnya oleh peluru.      

"Kepolisian ? Apa itu mungkin? Apa bos kita punya kendali juga atas kepolisian ?" kata orang itu sambil tetap memegang senjatanya. Tidak sedikitpun Ia menurunkan tingkat kewaspadaannya.     

"Akku juga tidak tahu. Tetapi memang bos kita ini sangat cerdas dan memiliki taktik yang luar biasa. Ia tidak menyuruh kita untuk bertindak dulu sampai jelas - jelas ada kerusuhan yang dibuat Mr. Anderson. Dan Mr. Anderson sendiri pasti tidak akan mengira kalau rencananya gagal total.      

Bos kita bilang kalau Mr. Anderson akan melakukan penyerangan ke rumah sakit lalu membunuh menantunya, mengambil cucunya kemudian akan menimpakan kesalahan kepada Pangeran Barry. Tetapi rencana itu gagal total. Karena kita sudah mendahului menyelamatkan ibu dan anak dan bonus ada Putri Cynthia juga dan Pangeran Thalal "     

"Apa kita tidak apa - apa membawa Putri Cynthia ke tempat bos kita ?"     

"Tentu saja tidak karena Aku sudah mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dia. Dia bilang kalau Putri Cynthia mau ikut menemani Nyonya Lila maka biarkan saja. Tapi kalau Putri Cynthia mau pulang juga tidak masalah. Makanya Aku tadi minta suaminya agar menunggunya di dekat pintu gerbang agar ketika kita lewat mereka segera mengikuti kita"     

"Sungguh gerakan yang sangat sempurna. Mr. Anderson terlalu bodoh karena menganggap sepele orang - orang dari Kerajaan Zamron terutama Bos kita yang begitu tampan. Andaikan dia perempuan. Aku pasti akan menikahinya" Kata orang itu tiba - tiba menerawang.      

Dua orang temannya termasuk sopir langsung menatap dengan pandangan heran tetapi mereka tidak menyalahkan keinginan temannya itu karena memang bos mereka memiliki ketampanan yang luar bisa unik dan memang membuat jatuh hati siapapun yang memandangnya. Untuk ukuran manusia dia seperti dewa yang turun dari langit.      

Setelah beberapa lama, mobil tampak memasuki sebuah kawasan yang tidak Cynthia kenali. Ada sebuah bangunan yang tersembunyi membuat Cynthia mengerutkan keningnya. Ternyata itu adalah Rumah sakit militer. Beberapa tentara dan polisi tampak berjaga dengan ketat. Ketika melihat iring - irangan kendaraan mereka yang langsung mengenalinya sehingga langsung membukakan pintu gerbang.     

Cynthia melihat Lila yang terpejam agaknya Lila pingsan karena keletihan. Untung obat biusnya masih ada efeknya sehingga Lila tidak terlalu merasa kesakitan. Cynthia segera turun ketika pintu mobil di buka.      

Ia mendekap bayinya Lila dengan erat dan bayi itu mulai bereaksi. Kelihatannya Ia lapar sehingga kemudian tangisannya terdengar melengking. Tidak banyak orang dirumah sakit jadi ketika bayi itu menangis maka suaranya menjadi pemecah keheningan.     

Seseorang tampak berjalan menghampiri Cynthia.     

"Assalamualaikum Yang Mulia" Kata orang itu sambil tersenyum dan membungkukkan badannya.     

Cynthia baru mau membuka mulut ketika orang yang ada dibelakangnya tiba - tiba mendahuluinya dan berkata, "AMAR !! mengapa kau ada disini?" Kata orang itu. Cynthia menoleh dan melihat suaminya, Andhara dan Ikbal. Dan yang bersuara jelas itu adalah Pangeran Thalal.     

" Hamba, Yang Mulia. Mari silahkan masuk karena Nyonya Lila tampak sangat membutuhkan perawatan. Dan biarkan perawat kami yang mengurus bayinya. Kelihatannya bayi itu lapar" Kata Amar sambil mengambil bayinya dari tangan Cynthia lalu memberikannya kepada perawat yang berdiri disampingnya.      

Perawat itu dengan sigap membawa bayinya dan segera membawanya masuk kedalam mengikuti Ibunya yang sudah dibawa masuk duluan. Cynthia dan Pangeran Thalalpun ikut masuk.     

"Apakah ini semua di atur oleh Pangeran Abbash ?" Tiba - tiba Cynthia mulai menemukan benang merahnya. Amar segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.     

"Tidak ada yang bisa mengalahkan kecerdasan Anda dan Yang Mulia Nizam " kata Amar sambil tersenyum.     

"Apa Yang Mulia Nizam terlibat juga?" Kata Cynthia dengan terkejut. Ia tadinya tidak mengira kalau Nizam akan berani terlibat dalam penyerangan kepada Mr. Anderson.     

"Tentu saja tidak terlibat langsung. Yang Mulia meminjam bantuan sahabatnya untuk meyakinkan keselamatan Nyonya Lila. Yang Mulia Putri Alena terus menerus meyakinkan Yang Mulia Pangeran Nizam agar bisa menyelamatkan Nyonya Lila. Karena ini berkaitan dengan anak yang dikandungnya.     

Dan Yang Mulia tentu tahu bagaimana keras kepalanya yang Mulia Putri Alena. Akhirnya Yang Mulia Pangeran meminta tolong kepada Chief Jeremy. Tetapi agaknya sekarang Chief Jeremy akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa karena membantu Yang Mulia Pangeran Nizam." Kata Amar sambil tersenyum.     

Cynthia menghentikan langkahnya membuat Amar dan Pangeran Thalal berhenti melangkah. Cynthia menatap tajam kepada Amar.     

"Akan ada bukti - bukti kejadian  dengan tiga kemungkinan. Tiga kemungkinan itu adalah : Jika ada bukti keterlibatan Mr. Anderson maka Mr.Anderson pasti akan mendekam dipenjara dengan sangat lama. Jika tidak ada bukti untuk Mr. Anderson maka akan ada bukti untuk Pangeran Barry sehingga kalaupun Mr. Anderson bebas maka Pangeran Barry yang akan terkena hukuman atau akan ada bukti bahwa kedua -duanya terlibat. Dan mereka berdua akan menerima hukuman"     

Mata Amar dan yang lain tampak melebar karena takjub dengan perkataan Cynthia, betapa pintarnya Cynthia. Apalagi kemudian Cynthia melanjutkan perkataannya.     

" Dan semua ini tidak akan berhasil jika tidak ada keterlibatan Pangeran Abbash. Dimana dia sekarang ? Aku ingin bertemu dengan pangeran licik itu" Kata Cynthia sambil menyeringai.      

Dan kemudian tampak sosok tubuh keluar dari sebuah ruangan. Orang itu tampak sangat luar biasa dengan pakaian ciri khas kerajaannya. Sebuah jubah berwarna putih dengan strip emas yang disebut dengan tsaub serta penutup kepala dengan corak merah dan putih serta penahan kepala berbentuk lingkaran yang berwarna hitam. Itu pakaian yang sering dipakai oleh orang - orang Azura juga termasuk suaminya dan Nizam.     

Cynthia terbiasa melihat orang memakai pakaian ini tetapi ketika yang memakainya orang yang ada didepannya sekarang efeknya malah membuat ketampanan orang itu semakin bersinar. Pangeran Thalal sampai berdiri mendekati Cynthia lalu tangannya mencubit tubuh bagian belakang istrinya dengan kesal. Ia kesal karena melihat Cynthia tampak begitu terpesona dengan orang itu.     

Cynthia menahan sakit akibat cubitan suaminya tetapi Ia masih sadar diri untuk tidak menjerit. Jadi Ia hanya geram karena suaminya terlihat mulai kumat cemburunya. Pangeran Thalal memepetkan tubuhnya ke tubuh istrinya. Bahkan ketika orang itu membungkukkan badannya memberikan hormat. Ia segera menarik tangan istrinya ke belakang tubuhnya dan mewakili istrinya membalas memberikan hormat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.