CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Akan Menikahi Keduanya



Aku Akan Menikahi Keduanya

"Mengapa Kau berkata seperti itu kepada almarhum Edward ?" Kata Pangeran Abbash.     

"Aku menghargainya sebagai seorang teman tetapi sebagai seorang suami bagi Lila dia sama sekali bukanlah suami yang harus dijadikan teladan. Ketika seorang wanita menikah maka dia akan menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk suaminya jadi tidak sepantasnya suaminya itu masih mengingat wanita lain ketika dia sudah menikahi wanita lain. " Cynthia terlihat masih belum menerima karena Edward meninggalkan Lila dengan cara mengorbankan dirinya sendiri.     

"Ada beberapa perasaan laki - laki yang tidak akan diketahui oleh seorang wanita. Ketika Aku ada dalam posisi Edward mungkin Aku akan melakukan hal yang sama." Kata Pangeran Abbash.      

"Apakah kau merasakan bagaimana hancurnya perasaan wanita ketika pria yang menjadi suaminya malah menyimpan perasaan terhadap wanita lain" Cynthia tiba - tiba meradang kepada Pangeran Abbash. Egonya sebagai perempuan langsung muncul.     

Pangeran Abbash lagi - lagi tersenyum memamerkan lesung pipit dan giginya yang berderet putih.     

"Aku adalah laki - laki. Sekeras - kerasnya laki - laki biasanya akan luluh jika hatinya tersentuh oleh sikap wanita. Tetapi cinta tidak bisa dipaksakan. Itu butuh proses, dan seorang wanita yang menikah dengan seorang pria tanpa di dasari oleh cinta harus memiliki sikap seluas samudra.     

Kau kan sudah tahu, Aku bukan seorang laki - laki yang baik dan suci. Aku sudah pernah tidur dengan banyak wanita. Aku bahkan tidak bisa berhitung berapa banyak dan Aku juga tidak bisa mengingat siapa saja. Yang pasti Aku selalu berusaha untuk tidak memiliki anak.     

Dan Aku juga membuat perjanjian dengan para wanita yang tidur denganku. Jika mereka hamil maka mereka harus menggugurkannya. Jika ketahuan mereka memiliki anak dariku di luar sepengetahuanku maka Aku akan membunuhnya.     

Kau benar, kalau Aku memang banyak dosa. Aku bukan pria yang baik.     

Tetapi bukankah manusia bisa bertobat. Mencintai Putri Alena banyak membukakan tentang mata hatiku. Mencintai tidak harus memiliki. Cinta yang tidak terbalas tidak boleh diungkit lagi tetapi harus dikubur jauh dilubuk hati yang terdalam.     

Setiap orang berhak memiliki kebahagiaan tersendiri. Putri Alena memintaku untuk menikahi Lila. Aku belum mengiyakan karena Aku juga masih memiliki janji kepada seorang wanita lain.     

Dia wanita satu - satunya yang selalu ada disisiku dan mendampingiku. Dia tidak pernah menuntutku untuk menikahinya tetapi Aku dari awal berniat akan menikahinya. Dia adalah anak perdana menteri kerajaanku. Jadi Aku tidak ingin menjanjikan apapun kepada Lila.     

Ini bukan tentang perasaan egois seorang laki - laki yang serakah karena memiliki istri lebih dari satu. Ini adalah tentang janji yang sudah Aku ucapkan. "     

Cynthia langsung terdiam. Ia bukanlah wanita penentang poligami dari seorang laki - laki. Apalagi dalam sistem kerajaan di Asia dimana poligami menjadi suatu hal yang biasa.      

"Apakah kalau seandainya kau jadi menikahi Alena kau juga akan menjadikannya istri yang kedua "     

Pangeran Abbash lagi - lagi tersenyum menawan.     

"Janji adalah janji.. "     

"Tetapi Pangeran Nizam tidak menduakan Alena dengan wanita lain" Cynthia berkata seakan membandingkan Pangeran Abbash dengan Alena.     

"Karena semua istri - istri Pangeran Nizam didatangkan oleh pihak kerajaan. Aku berani bertaruh. Pangeran Nizam tidak pernah menjanjikan apapun kepada para wanita itu. Bahkan seluruh orang di 20 negara aliansi sepakat kalau Pangeran Nizam adalah salah satu orang yang tidak memiliki emosi dan nafsu. Sampai kemudian anggapan itu berubah sejak menikahi Putri Alena. "     

"Aku bersyukur bukan kau yang menikahi Alena, " Cynthia tampak merengut. Pangeran Abbash malah tertawa terbahak - bahak membuat Pangeran Thalal manyun. Mengapa orang itu terlihat senang sekali berbincang dengan Cynthia, istrinya yang cantik dan cerdas itu.     

"Aku agaknya sudah menyerah mengejar Putri Alena. Ada Kau dan Pangeran Nizam yang menjadi tamengnya di depan dan belakang, agaknya mustahil Putri cantik itu berlabuh dipelukanku. Tapi walaupun demikian, Aku akan tetap berada di belakangnya untuk melakukan perlindungan. Hanya saja ini bukan cinta tetapi hanya rasa sayang yang muncul dari dalam. Sama seperti Kau menyayanginya "     

Cynthia jadi berseri - seri memandang Pangeran Abbash.     

"Aku senang sekali mendengarnya. Jadi bagaimana rencanamu selanjutnya. Beri Aku kepastian lagi bahwa Kau akan melamarnya."     

" Sebenarnya siapa sih yang lebih membutuhkan. Dia atau Aku ?" Pangeran Abbash muncul lagi sikap pongahnya.     

"Kalian berdua saling membutuhkan. Kau membutuhkan seorang istri dan anak untuk meredam emosimu. Aku perhatikan kau menyukai anak kecil. Oh.. ya hampir Aku lupa. Terima kasih atas pertolonganmu pada anak - anak kami. Atha, Axel dan Alexa. Tanpa bantuanmu entah apa jadinya dengan anak - anak kami" Kata Cynthia.     

"Itu karena Aku merasa berdosa atas perbuatanku terhadap para wanita yang kusentuh. Sebenarnya muncul ketakutan kalau - kalau diantara mereka benar - benar ada yang hamil dan malah menggugurkan kandungan mereka. Ya Tuhan.. berarti Aku sudah membunuh anak - anakku sendiri" Pangeran Abbash tampak tertunduk lesu. Membuat Cynthia jadi ingin memeluknya.     

"Setiap orang berhak memiliki kesempatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya sebelum nyawa keluar dari tenggorokannya. Kau bisa bertaubat dengan mengurus dan melindungi Lila dan anaknya. Dan satu lagi.. siapa wanita yang akan kau nikahi itu ?" Kata Cynthia kepada Pangeran Abbash.     

"Amrita, Ia sudah banyak mengorbankan segalanya untukku. Dia membantuku untuk melancarkan semua aksi - aksiku di dalam melaksanakan perintah Kakaku. Ia sekarang ada dikerajaan Zamron. Dan Ia dilarang keluar oleh ayahnya. Ia akan dinikahkan secara paksa tetapi Amrita tetap menolaknya. Ia mengancam akan bunuh diri jika sampai Ia menikahi pria lain.     

Hingga orang tuanya kemudian menyerah dan berjanji akan menungguku melamar anaknya. Aku bukan laki - laki biadab yang tidak menepati janji yang ku ucapkan. Aku harap Lila kalau seandainya memang bersedia menjadi istriku. Ia bersedia juga menerima Amrita sebagai madunya. Aku tidak berjanji akan bersikap adil dalam cinta dan kasih sayang.     

Karena keadilan berupa perasaanku nanti akan bergantung kepada usaha mereka. Sejauh mana mereka dapat merebut rasa simpatiku. Tetapi Aku berjanji dalam harta aku akan berusaha seadil mungkin.     

Tetapi itu juga tidak kumaksudkan mereka akan benar – benar mendapatkan bagian yang sama. Dalam sistem kerajaanku biasanya istri pertama akan mendapat bagian yang lebih dari istri berikutnya. Seorang ratu akan mendapatkan harta yang lebih dibandingkan istri yang lain dan para istri akan mendapatkan harta yang lebih dari para selir. Itu adalah tingkatan jenjang yang sudah ada peraturannya sejak dulu " Kata Pangeran Abbash     

Cynthia mengerutkan keningnya. Ia berpikir keras. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikirannya. Apakah Alena akan menerima kalau Lila di duakan ? Apakah Lila juga bersedia jadi istri kedua Pangeran Abbash. Hingga kemudian Cynthia menjadi tidak tahan dan mengajukan pertanyaan kepada Pangeran Abbash     

"Kalau disuruh memilih antara Amrita dan Lila mana yang akan kau pilih ?" Cyntia bertanya kepada Pangeran Abbash.     

"Mengapa Kau tanyakan pertanyaan yang bisa kau jawab sendiri ?" kata pangeran Abbash sambil mentertawakan Cynthia. Dengan kecerdasan Cynthia. Pangeran Abbash yakin siapa yang akan dia pilih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.