CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Tidak Mau Merayunya



Aku Tidak Mau Merayunya

Cynthia tampak mengerutkan keningnya. Ia berpikir beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Pangeran Abbash. Tetapi kemudian Cynthia tersenyum lebar penuh kemenangan.     

"Aku pikir kau akan lebih memilih menikahi Amrita " Kata Cynthia sambil mendelik.     

Pangeran Abbash tertawa kecil.     

"Kau memang wanita yang mengerikan. Sebenarnya jika Kau orang Asia maka Aku yakin kalau wanita yang dimaksud dalam ramalan nenek moyang kami itu adalah dirimu. Tetapi sayangnya ramalan itu mengatakan kalau wanita itu adalah orang Asia.     

Tapi bagaimana kau bisa menebak kalau Aku lebih memilih Amrita ? " Kata Pangeran Abbash sambil mengambil air minum dan meminumnya. Jarinya sangat lentik bagaikan jari perempuan. Dan kulitnya sangat putih seputih salju. Cynthia malah menatap Pangeran Abbash yang meminum air.     

Ketika air itu membasahi bibir Pangeran Abbash kemudian meluncur ketenggorokannya dan aliran air itu menggerakan jakun pangeran Abbash.     

Saking putihnya kulit Pangeran Abbash seakan air itu terbayang keluar. Kulit sangat putih itu sangat kontras dengan bibirnya yang merah basah dan rambutnya yang hitam pekat. Karena walaupun tertutup penutup kepala, rambut Pangeran Abbash masih terlihat. Dia begitu sempurna.     

Melihat Cynthia yang terdiam dan malah terpaku menatapnya, Pangeran Abbash malah menengok keluar. Ia takut tiba – tiba Pangeran Thalal menerjangnya dan memukulinya dengan alas kaki melihat istrinya yang menatap wajahnya seperti kucing yang hendak menerkam ikan goreng.     

"Jaga matamu, Putri Cynthia. Aku tidak ingin kena amukan suamimu yang posesif itu" Kata Pangeran Abbash sambil menyimpan gelasnya.     

"Mengapa Kau begitu tampan? Apa kau sebenarnya siluman rubah yang sedang menyamar ke alam manusia?" kata Cynthia sambil tetap menatap pria di depannya ini dengan takjub. Pangeran Abbash tentu saja tertawa terbahak – bahak lagi.     

"Mana ada siluman rubah di Amerika. Kau pikir ini cerita drama korea? " Kata Pangeran Abbash.     

"Mengapa kau begitu tampan ?"     

" Mana Aku tahu ? ini mungkin sudah takdir diriku. Aku juga sebenarnya lebih ingin berwajah biasa. Toh bagiku berwajah tampan atau biasa sebagai seorang pangeran Aku bisa meniduri siapa saja asalkan jangan istri orang lain"     

" Ih.. menjijikan. Kau seperti binatang " Kata Cynthia.     

"Mau bagaimana lagi. Itu adalah adat istiadat turun temurun dari kakek dan nenek moyang. Sebagai seorang pangeran Aku memiliki kesempatan dan fasilitas lebih untuk meniduri gadis manapun dari kerajaanku " Pangeran Abbash menyeringai licik membuat Cynthia mencibirkan bibirnya. Tapi Pangeran Abbash kemudian berkata lagi,     

" Oh ya Kau belum menjawab pertanyaanku. Jawablah ! Mengapa kau tahu kalau Aku akan memilih Amrita?"     

" Itu karena kau berulang kali mengatakan kalau Kau akan memegang kata – katamu. Kau akan menikahi Amrita karena berjanji akan menikahinya. Sedangkan pada Lila, kau belum memiliki ikatan batin di antara kalian karena kalian memang belum bertemu. Tetapi mengapa Kau menyelamatkannya ? Mengapa kau bersusah payah menyelamatkan nya padahal Kau belum mengenalnya " kata Cynthia lagi.     

"Karena dia adalah teman baik Putri Alena. Siapapun yang menjadi temannya akan menjadi temanku. Dan Siapapun yang menjadi musuhnya akan menjadi musuhku pula. Putri Alena juga pernah meminta Aku untuk melindunginya dan menolongnya.     

Dan itu sudah Aku lakukan sekarang. Jadi selanjutnya terserah dari Lila. Kalau memang Ia setuju menjadi istri keduaku maka Aku akan menikahinya dan menjaganya dengan baik" Kata Pangeran Abbash.     

"Aku sendiri menjadi tidak yakin. Apakah dia akan menerima tawaranmu atau tidak. Tetapi Aku pikir untuk menyelamatkan anaknya maka Ia pasti akan menerima keberadaan dirimu dia wanita yang sangat pintar. Dia akan mengorbankan perasaannya untuk keselamatan anaknya." Cynthia berkata untuk meyakinkan Pangeran Abbash kalau Lila pasti bersedia menikah dengan dia.     

Untuk pria seperti Pangeran Abbash jauh lebih mudah mencari istri yang segalanya lebih dari Lila dibandingkan Lila mencari suami dengan kualitas seperti Pangeran Abbash.     

Bukan hanya karena wajahnya yang sangat tampan tetapi kemampuan dia berstrategi dan memobilisasi orang lebih dari kakaknya. Bahkan kedudukannya sebagai pangeran biasa dan bukan sebagai putra mahkota membuat Ia lebih leluasa bergerak.     

Ia juga bukan tipe orang yang terlalu memperdulikan orang lain. Ia hanya perduli pada Alena dan orang-orang disekitar Alena. Pangeran Abbash sudah memutuskan tidak akan mengganggu kebahagiaan Alena. tetapi tetap akan jadi pelindungnya. Pengabdiannya akan berubah. Jika dulu Ia mengabdi kepada Kakaknya maka kali ini Ia akan mengabdi kepada Alena.     

pangeran Abbash kemudian berkata lagi,     

"Aku harap begitu karena Aku tidak bisa melindunginya dengan maksimal kalau Ia tidak menjadi istriku. Jika Ia bersedia menjadi istri ku maka Aku akan bisa melindunginya dengan maksimal"     

"Aku harap kau bisa meyakinkan nya untuk menjadi istri mu" Cynthia berharap Pangeran Abbash mau merayu Lila untuk menikahinya.     

Pangeran Abbash malah mengerutkan keningnya.     

"Mengapa harus Aku ? Seumur hidupku Aku tidak pernah merayu wanita. Mereka yang selalu merangkak dikakiku, meminta ku untuk menyentuhnya"      

"Hey.. kau ini sombongnya kelewatan" Cynthia mengomel - ngomel. Walaupun dalam hatinya Ia mengakui kebenarannya. Agaknya para wanita bersedia melakukan apa saja untuk Pangeran Abbash. Termasuk dirinya dan Alena. Kalau seandainya Ia dan Alena belum menikah mungkin mereka akan bersaing untuk menjadi istri pangeran Abbash.     

Lagi - lagi pangeran Abbash tertawa sebelum kemudian Pangeran Abbash menyudahi pembicaraannya. Dan segera keluar dari kamar setelah terlebih dahulu berpamitan kepada Pangeran Thalal.     

"Terimakasih kasih sudah memberikan Aku kesempatan berbincang dengan istri mu. Istrimu sangat luar biasa cerdasnya. Jagalah Ia baik - baik. Karena kalau sampai kau sakiti Aku bersedia menjadikannya salah satu istriku atau jika Ia menolak akan dijadikan Ia penasehat ku" kata Pangeran Abbash sambil terus tersenyum.     

"Kau memang pangeran setan. Awas kalau berani menemui istriku lagi. Aku akan mencingcangmu menjadi seribu potong" Kata Pangeran Thalal dengan muka merah padam karena sangat marah. Tetapi Pangeran Abbash malah tertawa.     

Pangeran Thalal hanya mendelik saja melihat tubuh tinggi ramping itu berjalan keluar dari ruangan tetapi rupanya Ia masih belum cukup menggoda Pangeran Thalal. Sehingga     

tiba-tiba badannya berbalik lagi lalu mendekatkan mukanya ke muka Pangeran Thalal. Pangeran Thalal menjadi terkejut. Sontak Ia memundurkan tubuhnya ke belakang. Ia takut tidak bisa menahan diri melihat bibir merah yang begitu ranum yang ada di depannya.     

Pangeran Thalal belum pernah melihat bibir seindah dan semenggoda bibir pria di depannya ini. Siaal.. mengapa ada laki - laki secantik Pangeran Abbash. Putri Rheina adalah wanita yang paling cantik yang ada di kerajaannya. Tetapi kalau seandainya pangeran Abbash disandingkan dengan Putri Rheina dalam dandanan yang sama maka Pangeran Thalal yakin kalau kecantikan Putri Rheina tidak ada apa - apanya.      

Melihat Pangeran Thalal memundurkan tubuhnya. Pangeran Abbash malah tersenyum semakin menggoda dan berkata lagi,     

"Oh ya, Kami sudah menyediakan berbagai macam hidangan untuk kalian berdua jadi kalian berdua bisa makan dulu sebelum pergi. Kau bisa meminta petunjuk jalan menuju ruang makan oleh perawat."     

Pangeran Abbash berkata lalu kembali berbalik dan pergi. Tetapi Cynthia yang baru keluar dari ruangan berteriak kepada pangeran itu.     

" Kapan Kau akan menemui Lila ?" Kata Cynthia setengah berteriak kepada Pangeran Abbash yang hampir pergi jauh.     

" Kau atur sajalah. Kapanpun Aku siap" Pangeran Abbash menjawab pendek.         


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.