CINTA SEORANG PANGERAN

Diikuti Pangeran Thalal dan Cynthia



Diikuti Pangeran Thalal dan Cynthia

Tetapi sebagai politikus ulung, dia juga tidak mau kalah dengan menantunya. Dengan wajah yang ia buat setenang mungkin, Mr Anderson berkata,     

"Ada banyak yang tidak kau pahami, anakku. Jangan kau pikirkan masalah yang bukan urusanmu. Kau fokus saja untuk melahirkan cucuku " Kata Mr. Anderson.     

"Tentu saja itu bukan urusan Aku, jika suamiku tidak menjadi korban disini. Tetapi masalahnya adalah suamiku telah mati karena insiden itu "     

"Ini salah Pangeran Nizam.." Bisik Mr. Anderson. Ia waktu itu menerima kesalahannya tetapi setelah Ia bebas dari segala tuduhan karena alibinya. Mr Anderson kembali membenci Nizam     

"Nah.. jelas.. Pangeran Nizam yang salah jadi mengapa Pangeran Barry yang harus jadi korban penusukan. Kecuali memang benar kalau Pangeran Barry adalah dalang dibalik semua peristiwa ini"     

"Lila.. kau tidak usah khawatir, siapapun yang membunuh anakku maka Aku akan membalasnya berkali lipat. Sekarang bersiaplah untuk pergi ke dokter kandungan. Kita akan memeriksa kandunganmu " Kata Mr. Anderson.     

Lila menghela nafas panjang dan berkata dalam hatinya, ' dan itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun. Kau tidak bisa menuntut balas kepada Pangeran Barry karena semua rahasiamu ada ditangannya' kata Lila dalam hati.     

Lila menurut pergi bersama mertuanya ke dokter kandungan.     

Ketika kemudian mobil meluncur keluar dari apartemen Edward, tampak sebuah mobil berada tidak jauh dari mereka meluncur mengikuti arah mobil itu dengan diam – diam.     

"Yang Mulia.. Kau sungguh hebat memiliki ide seperti ini " Kata wanita di dalam mobil itu yang ternyata dia adalah Cynthia dan Pangeran Thalal. Mereka berdua dengan berani mengikuti mobil Lila dan Mr. Anderson. Mereka sengaja tidak membawa banyak pengawal. Hanya ada Andhara dan Iqbal yang mengikuti mereka. Itu juga menggunakan motor. Iqbal yang membonceng Andhara.     

"Ya.. karena kalau kita sengaja datang ke apartemen Lila akan membuat Mr. Anderson mencurigai kita. Inipun kita masih belum tahu kemana mereka pergi. Kesempatan kita untuk bertemu Lila adalah saat mereka pergi ke rumah sakit. Hanya itu satu – satunya kesempatan kita." Kata Pangeran Thalal sambil melajukan kendaraanya dengan hati – hati.     

Ia tahu pasti kalau Mr. Anderson juga tidak pernah pergi tanpa pengawalan. Sedikit saja Ia membuat hal yang mencurigakan maka Para pengawal profesional itu pasti akan mengetahuinya. Untungya apa yang diperkirakan oleh Pangeran Thalal adalah benar. Setelah berhari – hari mengintai, Lila dan Mr Anderson kali ini memang pergi ke rumah sakit kandungan.     

Jadi begitu mobil mereka masuk, Mobil pangeran Thalal mengikutinya. Para pengawal juga tidak mencurigai mereka. Karena siapapun berhak ke dokter kandungan.     

Mereka kemudian masuk dengan langkah tenang seakan mereka memang sengaja untuk pergi ke dokter kandungan. Jadi ketika mereka melihat Lila duduk sambil menunggu asisten mengkonfirmasi kedatangannya ke dokter spesialis langganannya. Cynthia lalu berkata.     

"Hallo Mr. Anderson dan Lila. Suatu kejutan sekali bertemu anda di sini " Kata Cynthia sambil mengulurkan tangannya ke Mr. Anderson dan Lila. Diikuti oleh Pangeran Thalal. Mr. Anderson tampak memandang Pangeran Thalal dengan sedikit curiga sedangkan Lila tersenyum senang bertemu Cynthia.     

"Waah senang sekali bertemu denganmu, Cynthia " Kata Lila sambil menggeser duduknya agar Cynthia bisa duduk disampingnya.     

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya Edward " Kata Pangeran Thalal dengan tulus kepada Mr. Anderson dan Lila.     

"Terima kasih " Kata Mr. Anderson dan Lila dengan wajah murung, membuat Pangeran Thalal dan Cynthia sedikit terdiam. Tetapi Lila segera mengalihkan pembicaraan.     

"Kalian datang kesini hendak memeriksa.. ah jangan katakan kalau Cynthia sedang mengandung lagi. Bukankah anak kalian baru berusia.. " Lila belum selesai berkata Cynthia sudah melambaikan tangannya memberikan isyarat bahwa itu tidak mungkin terjadi.     

"Ah.. ha.. ha.. ha.. tidak .. tidak bukan itu. Aku kesini mau konsultasi tentang ASI. Akhir – akhir ini produksi ASI ku menurun. Aku ingin menemui dokter kandungan untuk berkonsultasi tentang ASI " Kata Cynthia, tetapi diam – diam wajahnya pucat juga. Bagaimana kalau Ia benar – benar hamil lagi. Padahal umur Atha baru sebulanan lebih. Apa mungkin itu terjadi.     

Sementar itu Pangeran Thalal malah tersenyum bahagia, "Aku sangat berharap kalau Cynthia hamil lagi secepatnya, agar Atha memiliki teman"     

Cynthia langsung mendelik ke arah suaminya dengan kejam. " Kau begitu keterlaluan. Atha masih sangat kecil bagaimana mungkin Aku hamil lagi "     

Lila malah menatap dengan sedih. Tingkah laku pasangan di depannya itu jelas – jelas menunjukkan bahwa diantara mereka saling mencintai. Mengapa Ia tidak memiliki kesempatan untuk mempunyai pasangan yang saling mencintai.     

"Kalian sungguh pasangan yang berbahagia " Kata Lila dengan tulus.     

"Jangan Khawatir Lila, mungkin suatu hari nanti kaupun akan bertemu dengan pasangan yang akan mencintaimu dan kau mencintainya" Bisik Cynthia ke telinga Lila. Sambil berbisik ia melihat Mr. Anderson takut kalau suaranya terdengar oleh ayahnya Edward. Tetapi untungnya Mr. Anderson tampak sedang menelpon.     

"Aku tidak berharap akan jatuh cinta lagi. Bagiku jatuh cinta sangat menyakitkan dan membuatku trauma " Kata Lila dengan kesedihan yang mendalam.     

"Sesungguhnya orang yang mudah putus asa adalah sangat merugikan dirinya sendiri " Kata Cyntia lagi. Lila malah menggelengkan kepalanya.     

"Aku tidak ingin siapapun untuk menjadi pendampingku. Cukup anakkku saja yang akan ada disisiku bersama kenangan ayahnya " Kata Lila. Cynthia mau berkata lagi ketika tiba – tiba Mr. Anderson mendatanginya dengan tergesa – gesa.     

"Lila, Aku tidak bisa menemanimu di dalam. Istriku sedang kejang – kejang, jadi Aku harus segera ke sana ' Kata Mr. Anderson sambil segera pergi setelah memerintahkan pengawalnya untuk menjaga Lila.     

"Iya, Ayah. Kau tidak usah memperdulikan Aku . Mommy pasti sangat memerlukan bantuanmu" Kata Lila sambil menyuruh ayah mertuanya segera pergi. Cynthia malah menatapnya dengan lega. Tentu saja Ia bukan lega karena ibunya Edward kejang – kejang. Ia senang karena Lila ditinggalkan bersama dengan para pengawalnya.     

Setelah Mr Anderson pergi, Cynthia merapat duduknya pada Lila sedangkan Pangeran Thalal duduk agak menjauh. Ia tidak mengerti bagaimana meyakinkan hati seorang wanita yang sedang terluka.     

"Lila sebenarnya Aku ada yang hendak dibicarakan denganmu. Aku bukannya senang kalau Mrs. Anderson kejang – kejang tetapi Aku senang akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan mu" Kata Cynthia perlahan. Ia masih tidak ingin pengawal Lila curiga dengan mereka.     

Lila menatapnya dengan perasaan ingin tahu.     

"Kau tahu kalau Pangeran Barry memiliki adik ?" Kata Cynthia dengan penuh perhitungan dan strategi agar Lila terjerat oleh tipu dayanya. Lila tampak ragu – ragu.     

"Aku sepertinya tahu, bukankah waktu Putri Alena dicambuk Pangeran Nizam itu karena adiknya Pangeran Barry, bukan?" kata Lila sambil menatap Cynthia dengan pandangan masih tidak mengerti     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.