CINTA SEORANG PANGERAN

Saling Bercerita Pengalaman



Saling Bercerita Pengalaman

"Tentu saja, karena Aku memiliki ayah dan ibu yang terbilang sangat romantis. Ayah dan Ibuku adalah dua orang yang memiliki strata yang sama. Mungkin ini juga yang membuat mereka tidak terlalu kesulitan saling beradaptasi. Dan ini berbeda dengan kita yang menikah pangeran. Kita bertiga berasal dari rakyat dan menikah dengan pangeran sehingga perbedaan gaya hidup membuat kita sedikit sulit.     

Tetapi walaupun kita berbeda dengan mereka ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari kehidupan rumah tangga Ayah dan Ibuku. Yang sangat kuingat dari Ayah dan ibuku adalah mereka kalau bertengkar tidak pernah saling berteriak. Mereka hanya berdiskusi berjam - jam. Ayahku adalah orang yang sangat sabar sementara ibuku sedikit cerewet sehingga mereka saling melengkapi.     

Dan kalau kau bertanya tentang Pangeran Abbash maka Aku berpedapat kalau Menurutku Pangeran Abbash adalah orang yang bebas merdeka dan tidak ingin di kekang. Dia memiliki banyak wanita diluar tetapi menurutku orang seperti Pangeran Abbash bertingkah seperti itu Ia mungkin sedang berpetualang mencari wanita yang layak untuk dijadikannya istri.     

Jadi menurut Lila, Aku tidak mau berbohong kalau mengatakan bahwa Pangeran Abbash memiliki aura senang berselingkuh kalau dia tidak mendapakan kepuasan darimu. Jadi Kau harus pandai – pandai merangkul hati Pangeran Abbash. Mungkin saja dia sudah tobat kalau dia sudah menemukan apa yang dia cari selama ini.     

Aku tidak terlalu mengenal dia tetapi pada dasarnya Ia adalah orang yang baik. Aku yakin dia itu seperti kuda liar yang sukanya berlari kesana kemari. Kalau kau bisa menungganginya dengan baik dan berlari bersama maka itu adalah suatu prestasi. Taklukan pangeran liar itu seperti saat kau menaklukannya di atas tempat tidur" Kata Alena sambil mengepalkan tangannya dan mengangkatnya di hadapan Lila.     

Cynthia tertawa terbahak – bahak melihat Alena yang begitu semangat. " Ha..ha..ha.. Kau pikir siapa yang menaklukan dan siapa yang ditaklukan ? Kau tidak melihat Lila begitu babak belur. Dia sudah ditaklukan oleh Pangeran Abbash" Kata Cynthia sambil tetap tertawa.     

Tetapi Alena malah menggoyang kan telunjuknya di depan mukanya sambil menggelengkan kepalanya,     

"O..ow tidak seperti itu. Secara fisik memang Lila kalah oleh pangeran Abbash tetapi secara mental Pangeran abbash sudah kalah oleh Lila. Pangeran Tampan itu banyak digilai oleh para wanita. Apa kau pikir selama ini setiap Pangeran Abbash bercinta. Dia yang menginginkannya. Tidak !! Para wanita itu yang tergila - gila kepadanya. Dan Pangeran Abbash hanya memanfaatkan kelemahan mereka.     

Tetapi terhadap Lila, Pangeran Abbash langsung melakukan aksinya padahal Aku yakin Lila dengan sifatnya yang begitu pemalu tidak mungkin dia menawarkan tubuhnya duluan. Pangeran Abbash pasti sudah tergila - gila kepadanya. Perasaan pangeran Abbash sekarang pasti sedang penuh oleh Lila.     

Bukankah kemarin Lila mengatakan kalau dia tidak yakin apakah Pangeran Abbash akan menyentuhnya atau tidak. Sampai – sampai Aku membuat taruhan dengan Lila dan nyatanya Aku menang. Ternyata pangeran Abbash benar – benar menyentuhnya jadi sekarang ceritakan kepada kami bagaimana kejadian tadi malam?" Alena langsung menagih janji Lila.     

"Yang Mulia yang berjanji bukannya Aku. Aku tidak mau bercerita. Ini sangat memalukan " kata Lila sambil berusaha mengelak.     

"Apakah Pangeran Abbash sangat berbeda dengan Edward ?" Alena kembali kumat lagi konyolnya.     

"Pasti sangat besar yah," kata Alena semakin konyol. Lila semakin pucat pasi karena malu.     

"Alena sudahlah ! Jangan menggodanya. Dia sangat malu, lihat pipinya sudah begitu merah" Kata Cynthia.     

"Kau pasti shock melihatnya " Kata Alena terus bersikeras.     

"Tidak seperti itu Yang Mulia " Kata Lila sambil meminum air putih mengusir gugup.     

"Dia pasti membuatmu semaput. Apa kau pingsan ? Apa yang dia lakukan setelah menyiksamu semalaman" kata Alena     

"Tidak semaput, padahal Aku sangat ingin pingsan tetapi setiap kali Aku hampir pingsan malah Aku tersadar lagi dan tanpa berprikemanusian dia melakukannya lagi padahal Aku sudah berteriak – teriak minta ampun" Lila akhirnya malah kelepasan berbicara membuat Alena tertawa hampir terjungkal dari tempat duduknya.     

Cynthia tadinya tidak ingin tertawa tetapi melihat Alena tertawa begitu nikmatnya akhirnya Cynthia ikut tertawa terbahak – bahak. Jadilah dua orang sahabat itu tertawa mentertawakan penderitaan Lila. Sungguh sangat tidak manusiawi. Lila yang kelepasan bicara Ia menutup mukanya menahan malu.     

"Jangan tertawa seperti itu, Aku menjadi malu. Seumur hidupku Aku belum pernah mengalami kejadian sangat memalukan seperti ini. Bercinta ditungguin banyak orang diluar kamar. Mereka pasti mendengar bagaimana kejadian di dalam kamar.     

Padahal Aku berteriak – teriak semalaman. Aku benar – benar sangat malu. Dan yang lebih gila lagi adalah begitu penyiksaan itu berhenti, pelayan Yang Mulia, Bastnah masuk dengan beberapa pelayan, dokter dan perawat memeriksa keadaanku. Aku sungguh sangat malu " Kata Lila kepada Alena tetapi Alena malah semakin keras lagi tertawanya. Dan dengan jahat Ia berkata,     

"Aku bersyukur ada orang yang senasib denganku. Kau tahu waktu pertama kali Aku bersama Nizam. Aku baru tahu kalau ada malam kesucian dan bercinta ditungguin orang banyak. Waktu itu Aku bahkan lebih banyak lagi yang menunggunya. Selain Ratu Sabrina ada istri para tetua dan para asisten.     

Sungguh mengerikan, bahkan Aku tidak tahu pembukaannya seperti apa karena malam itu Aku masuk kamar pengantin dalam keadaan tertidur. Ha..ha..ha... Aku masih ingat ketika Aku tiba – tiba terbangun karena ada rasa sakit yang menyengat pada tubuhku. Dan begitu mataku terbuka ada wajah Nizam yang sedang shock. Dia terlihat sangat bodoh, ah.. ha... ha.. ha.. kalau ingat waktu itu Aku jadi ingin ngakak guling – guling. Kami sungguh pasangan yang bodoh."     

Lila ikut tertawa mendengar cerita Alena yang konyol dan Ia jadi membayangkan rasa sakit yang Alena terima pasti jauh lebih sakit darinya. Apalagi mengingat bagaimana tubuh Nizam yang gagah dan tinggi besar. Dari semua pangeran di negara Aliansi, Nizam memiliki tubuh yang paling tinggi, tegap dan gagah. Sedangkan Alena masih gadis dan bertubuh cukup mungil. Tidak terbayang sakitnya seperti apa.     

"Yah.. Dan Kau tidak tahu bagaimana waktu Nizam keluar dari kamarmu setelah melaksanakan tugas sucinya. Wajahnya pucat pasi dan benar – benar sangat shock. Ia bahkan meminta maaf kepadaku karena telah menyakitiku. Yang kudengar Ia juga mengamuk di kamarnya " Kata Cynthia mengenang kejadian itu.     

"Oh.. ya benarkah Yang Mulia ? Ini sangat lucu " Kata Lila seraya tertawa terbahak – bahak.     

"Lucu kau bilang ? Aku seperti orang gila menahan rasa sakit waktu itu. Nyawaku seperti melayang. Bahkan Aku ingin mati saja rasanya ketika Aku sangat kesakitan Ia malah bergerak – gerak. Jadi wajar ketika pagi hari saat Aku pertama kali bertemu dengannya Aku menampar wajahnya. Tetapi Ia malah berkata jangan menampar wajahnya karena khawatir di ketahui orang lain sehingga Aku akan kena masalah.     

Karena dia berkata seperti itu maka Aku langsung menendang selangkangannya hingga Nizam langsung roboh berlutut" Kata Alena sambil lagi – lagi tertawa.     

"Anda Yang Mulia memang anti mainstream.. Ha.. ha...ha.. Ini benar – benar cerita lucu yang menghibur " Kata Lila terpingkal – pingkal. Seumur hidupnya Ia belum pernah sebahagia ini     

" Lalu bagaimana dengan Yang Mulia putri Chynthia ? " Tiba - tiba Lila bertanya. Cynthia menjawab sambil tersenyum.     

"Ah aku tidak merasa ada yang istimewa. Semua berjalan lancar " Kata Cynthia dengan santai.     

"Tidak istimewa ?? Lalu siapa yang seminggu jalannya masih tertatih – tatih bagaikan bayi baru belajar jalan ?" Kata Alena sambil melotot. Cynthia menyeringai,     

"Ah.. iya. Aku lupa. " Cynthia pura – pura bodoh.     

"Aku tahulah.. Kau memang sengaja tidak mau cerita. Kau ini licik sendiri " Kata Alena sambil cemberut.     

"Ok baiklah.. baiklah.. Aku dulu merasa kalau Aku sudah tidak suci lagi karena pernah mabuk berdua bersama teman laki – lakiku. Tetapi kemudian Aku terkejut kalau Aku ternyata masih suci. Ketika mengalami rasa sakti yang tidak tertahankan Aku sampai berharap tidak pernah dilahirkan ke dunia ini. Pangeran Thalal bahkan melakukannya sambil tersenyum penuh kepuasan.     

Aku sempat mengumpat habis – habisan. Bagaimana bisa Ia berlaku lebih kejam dari kakaknya. Wajahnya yang begitu manis tetapi menyentuhku dengan tanpa belas kasihan" Kata Cynthia berterus terang. Mereka jadi tertawa kembali. Suasana riuh oleh gelak tawa     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.