CINTA SEORANG PANGERAN

Sudah Saatnya Aku Mencari Pendamping Yang Lain



Sudah Saatnya Aku Mencari Pendamping Yang Lain

Paageran Thalal menghela nafas mendengar perkataan dari istrinya, "Mengapa kau yang terlihat resah sementara dari Kakak Putri Alena terlihat lebih menguasai keadaan dan emosinya sekarang. Dulu sewaktu Kakak Putri Alena datang untuk pertama kalinya, Dia banyak membuat huru - hara di dalam harem.      

Bahkan Aku masih sangat ingat bagaimana Ia kabur dari Harem dan menerobos masuk ke dalam ruangan Kakakku. Kau tahu peristiwa itu sangat menggemparkan istana. Bagaimana mungkin ada wanita dari harem yang kabur hanya untuk melihat Pangeran itu sendiri.     

Tidak sembarangan wanita bisa keluar masuk ke dalam harem, Harus ada protokoler yang sangat ketat. Mengingat harem adalah tempat para istri raja. Mereka hanya boleh keluar untuk tidur bersama Raja atau keperluan lainnya yang sangat mendesak dan itu harus seizin Ratu Utama kerajaan dan disertai pengawalan yang sangat ketat.     

Kakak Putri juga orang yang berani menampar Calon Utama Ratu dan Putri dari Perdana Mentri. Kakak Putri juga membuat kegaduhan di malam pertama, Ia satu - satunya putri yang membuat hilang akal orang yang menyentuhnya sampai mengamuk.     

Kau tentu tahu bagaimana Kakakku mengamuk di ruangannya karena Ia merasa bersalah telah menyakiti tubuh istrinya. Mana ada seorang pangeran yang bertingkah seperti Kakakku. Dan hanya Kakak Putri Alena yang bisa merubah Kakakku Nizam yang sifatnya sedingin menjadi terbawa konyol seperti Kakak Putri" Kata Pangeran Thalal.     

Cynthia menjadi sedikit terhibur dengan cerita suaminya. ketika melihat putri Kumari entah mengapa Ia menjadi ketakutan kalau kedudukan Alena akan tergeser oleh putri yang lain. Sebagaimana Nizam tadinya Cynthia mengira kalau yang akan menyambut kedatangan Nizam adalah Putri Rheina tetapi ternyata Ia salah.     

Istri yang di bawa Ratu Sabrina untuk menyambut Nizam adalah Putri Kumari. Dan sekali pandang Cynthia sudah bisa menebak kalau putri ini bukanlah Putri biasa. Ia terlihat luar biasa sangat cantik. Dengan kulit hitam, Warna mata Hazel, hidung mancung, bibir penuh menantang siappun yang melihatnya untuk mengecupnya. Selain itu badan begitu indah sempurna, Cukup kekar untuk seorang wanita tetapi tetap tidak menghilangkan sisi feminimnya yang berdiri gemulai.     

Putri itu memiliki daya tarik yang sulit dihindari oleh siapapun laki - laki dan wanita. Bahkan Cynthia dapat melihat kalau Nizam dan suaminya sendiri terus menerus melirik kecantikan putri itu. Ia seperti bidadari yang tidak sengaja terjatuh di antara mereka.      

"Putri Kumari itu ? Apakah dia putri yang baik ?" kata Cynthia bertanya lagi kepada suaminya.     

"Aku tidak tahu. para putri calon istri putra mahkota biasanya disembunyikan oleh kerajaan agar tidak dapat dilihat oleh orang banyak. Mereka adalah para putri yang dimurnikan oleh kerajaan. Dimurnikan di sini adalah mereka tidak sembarang keluar masuk istana, dilarang menyebarkan foto pribadi terutama yang mempertontonkan kecantikan dan kemolekan tubuh mereka secara umum.     

Mereka kalau keluar negeri harus melakukan penyamaran. Mereka juga kebanyakan mendapatkan pedidikan secara privat dan mendatangkan guru ke istana langsung dan bukan mereka yang keluar.     

Sejak mendapatkan datang bulan yang pertama kali mereka juga sudah terlarang keluar dari dalam istananya. Tidak boleh ada satu priapun selain ayah dan saudara kandung yang bisa menemuinya. Mereka harus benar - benar suci untuk suami mereka. Ini namanya pemurnian ras dari Raja " Kata Pangeran Thalal kepada Cynthia.     

"Kau tahu Cynhtia. Aku beruntung tidak dilahirkan sebagai putra Mahkota, Aku bisa lebih bebas menjalani hidup dan bisa bertingkah sedikit diluar norma. Aku tidak ingin menjadi Raja yang hidup terkekang dan dikendalikan oleh sistem dan aturan" Kata Pangeran Thalal sambil merangkul Cynthia. Cynthia membenamkan wajahnya dada suaminya sambil menggendong Pangeran Atha di pelukannya.     

"Aku juga beruntung dengan menjadi istrimu. Aku tidak akan sanggup hidup seperti Alena. Aku takut dengan kucing, Aku takut dengan darah, Aku juga tidak tahan melihat kekerasan dan kemarahan. " Kata Cynthia sambil tengadah.     

"Aku tahu itu sayangku, Kau memang tidak tahan kalau melihat kekerasan" Kata Pangeran Thalal sambil mengelus bahu Cynthia. Tetapi Cynthia bukan Alena yang mesum tetapi polos. Ketika Ia mendengar suaminya berkata seperti itu tangan Cynthia bergerak cepat dan meremas tubuh suaminya. Pangeran Thalal langsung memekik kesakitan membuat pangeran Atha yang sedang terlelap langsung terbelalak dan menangis dengan keras.     

"Eh...sst..ssst.. maafkan Ibunda.. Ya Nak " Kata Cynthia sambil mengeluarkan dadanya dan memasukan ke mulut Pangeran Atha untuk menenangkannnya. dan Pangeran Atha langsung menghentikan tangisannya karena sekarang mulutnya penuh oleh dada ibunya. Air susu yang mengalir seketika meredam kekagetannya karena mendengar teriakan ayahnya.     

"Sshh.. tega kamu meremasnya. Sakit tahu tidak ? Itu benda berharga yang akan memberikan Pangeran Atha adik " Kata Pangeran Thalal sambil mengusap tubuhnya yang diremas oleh istrinya.     

Cynthia mencibirkan bibirnya, "Itulah upah dari tingkah menyebalkan Yang Mulia. Aku sedang serius tetapi Yang Mulia malahan main - main " Kata Cynthia.     

"Main - main darimana nya? Aku kan berkata dengan benar, Kau sendiri yang mengatakannya mengapa kau jadi marah kepadaku " Kata Pangeran Thalal.     

"Aku tidak bermaksud ke arah sana ketika mengatakan pernyataan itu?" kata Cynthia.     

"Lantas darimana kau menebak kalau aku mengarah ke sana ? Berarti pikiranmu itu mesum" kata Pangeran Thalal dan itu membuat Cynthia mengangkat tangannya hendak melakukannya lagi.     

Pangeran Thalal langsung menggeser tubuhnya dan menutupi tubuhnya yang hendak diincar oleh Cynthia.     

"Jangan Cynthia, itu sangat menyakitkan. Mual perutku " Kata Pangeran Thalal sambil mepet ke pojok mobil. Ia ngeri melihat telapak tangan istrinya sudah terbuka lebar akan melakukan sesuatu lagi.     

"Baiklah tapi tutup mulutmu! " kata Cynthia sambil menepuk - nepuk tubuh Pangeran Atha dengan penuh kasih sayang.     

Pangeran Thalal melihat betapa lahap anaknya meminum air susu ibunya, Ia menjadi iri. "Aku juga sakit dan kaget.. tetapi mengapa Kau bersikap tidak adil " kata Pangeran Thalal sambil terus menatap kegiatan anaknya.     

Pangeran Atha menyaksikan ayahnya yang menatapnya dengan air liur hampir menetes. Ia jadi ingin menawarinya yang satunya lagi. Tapi Ibunya malah menjauh dari ayahnya dan berkata, " Tidak !! Menjauhlah !! Ingat ini hanya untuk anakmu. Kau tidak boleh menikmatinya selama dua tahun" Kata Cynthia. pangeran Thalal langsung menghela nafas.     

"Mungkin sudah saatnya Aku mencari seseorang untuk membantumu. Jadi kalau Aku sedang kepengen Kau tidak perlu repot lagi melayaniku." Kata Pangeran Thalal sambil menyenderkan tubuhnya ke sandaran mobil. Mobil kerajaan itu hampir semuanya memiliki sekat antara penumpang depan dan penumpang belakang dan itu bisa diatur oleh sopir dan penumpang di belakang.      

Pangeran Thalal sudah menaikan sekat itu dari tadi sehingga pembicaraan mereka tidak terdengar oleh asisten dan sopir yang duduk di depan. Mata Cynthia hampir keluar mendengar perkataan Pangeran Thalal tetapi kemudian Ia tersenyum dan berkata,     

"Alhamdulillah.. Aku senang akhirnya Kau berkata seperti itu. Kau mau Putri yang mana ? Oh iya Aku lupa kalau Putri Lili sedang menunggumu" Kata Cynthia dengan manisnya.     

***     

Terima kasih sudah membuka novel ini dengan koin.. Satu koin dari Anda adalah motivasi bagi Author untuk tetap menulis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.