CINTA SEORANG PANGERAN

Bodohnya Sekutu Putri Rheina



Bodohnya Sekutu Putri Rheina

"Kalau seperti itu yang Aku dengar dari Putri Kumari berarti memang benar Aku telah mengguna - gunai Pangeran Thalal" Kata Cynthia sambil mengangkat alis matanya.     

"Nah.. benarkan yang Aku katakan. Kau memang telah mengguna - guna pangeran Thalal Kami. Dasar wanita tidak tahu malu. Kau ini tidak cantik seperti kami tetapi Pangeran Thalal yang begitu tampan dan manis sampai tergila - gila kepadamu " Kata putri Faiza sambil kemudian maju dan hendak mendorong Putri Cynthia. Tetapi tangan Putri Kumari terlebih dahulu sudah mendorong dada putri Faiza.     

"Berani menyentuh Yang Mulia Putri Cynthia maka jemari tanganmu akan Aku patahkan " Kata Putri Kumari dengan buas membuat Putri Faiza jadi mundur kembali.     

"Biarkan saja Putri Kumari. Aku akan katakan kenyataannya. Aku memang mengguna - gunai Pangeran Thalal tetapi bukan oleh ilmu hitam seperti yang kalian tuduhkan. Aku memang tidak secantik kalian tetapi hatiku tidak busuk. Dan Pangeran Thalal tahu tentang itu.     

Pangeran Thalal selain tampan adalah orang yang sangat baik dan terhormat jadi Ia akan memilih istri yang sesuai dengan sifatnya " Kata Cynthia membuat ketiga putri itu merah padam saking marahnya. Tangan Putri Rheina sampai terkepal saking kesalnya.     

Dua orang saja waktu itu, Putri Rheina tidak dapat mengalahkannya sekarang ditambah dengan putri Kumari. Bagaimana bisa putri yang baru datang sebulan lalu itu sudah begitu mencengkram kekuatannya. Andaikan Putri Kumari ada dipihaknya dan bukan di pihak Alena, Ia pasti sudah dapat menendang Alena dari dalam harem secepatnya.     

Putri Rheina sudah banyak rencana untuk membuat Alena tidak akan nyaman tinggal di dalam harem dan akhirnya akan menyerah untuk tinggal di dalam harem kemudian Alena akan pergi meninggalkan Azura selamanya. Putri Rheina jadi menyesal kenapa tidak dari awal yang menyadari kekuatan Putri Kumari dan kemudian menariknya menjadi sekutunya.      

Putri Rheina sangat menyesal mengapa Ia malah menarik dua orang putri bodoh untuk menjadi sekutunya. Dan sekarang agaknya Ia sudah terlambat untuk bisa menarik Putri Kumari ada disisinya. Dia terlihat sudah sangat membela Alena dan Cynthia.     

Putri Rheina menjadi sangat heran mengapa Putri Kumari begitu membela Alena padahal Alena sama sekali tidak memiliki sekutu di Istana bahkan di kerajaan Azura. Dia hanya orang Indonesia yang sangat jauh dan dia juga tidak memiliki kekuasaan apapun.      

"Mengapa Kau begitu membelanya ? " Kata Putri Rheina sambil menatap ke arah putri Kumari. Putri Kumari tersenyum sambil memiringkan kepalanya dengan lucu membuat Alena berdesis dalam hatinya. Kecantikan putri ini sangat memabukkan. Ia saja sebagai perempuan merasa sangat kagum dengan kecantikan putri Kumari apalagi para pria     

"Aku adalah istri dari Pangeran Nizam. Dan Pangeran Nizam sangat mencintai Putri Alena. Jadi apa Aku salah jika Aku membela wanita yang dicintai suamiku ?" Kata Putri Kumari. Sungguh pernyataan yang sangat menakjubkan.     

Putri Rheina sampai mengangkat tangannya dan menudingkan telunjuknya yang runcing kepada Putri Kumari.     

"KAU !!! " Katanya sambil menatap sangat tajam kepada Putri Kumari. Putri Rheina merasa terpukul oleh pernyataan Putri Kumari yang seperti pisau dengan dua bilahnya yang sangat tajam. Jika Ia setuju dengan pernyataan Putri Kumari berarti dia harus mengakui kalau Putri Kumari benar dan Ia salah karena seharusnya sebagai seorang istri, Putri Rheina juga berarti harus membela Alena.     

Tetapi sebaliknya Jika Ia tidak setuju dengan pernyataan Putri Kumari berarti dia harus mengakui kalau Putri Kumari salah yang berarti dia bukan istri Nizam karena Ia tidak membela Alena. Ini adalah pernyataan bolak - balik yang membuat pusing orang yang memikirkannya.      

Ini seperti pernyataan biimplikasi dalam matematika yang mengatakan bahwa seseorang bisa disebut istri Nizam jika dan hanya jika Ia membela Alena jadi jika seseorang tidak membela Alena maka dia bukanlah istri Nizam.     

"Aargh.... " Putri Rheina mengeram seperti harimau mengerami mangsanya. Telunjuknya yang menuding wajah Putri Kumari jadi terkepal dengan penuh rasa geram. Ia sangat ingin mencakar wajah cantik di hadapannya itu tetapi Putri Rheina tidak memiliki keberanian sebesar itu. Ia masih ingat bagaimana rasanya ditampar oleh Putri Kumari.     

Putri Kumari malah mengangkat mukanya dan tersenyum menghadapi kegeraman Putri Rheina sementara itu kedua teman Putri Rheina termasuk Alena tidak mengerti mengapa Putri Rheina begitu marah dengan pernyataan Putri Kumari. Putri Rheina secara logika sangatlah pintar Ia memiliki pemikiran logika yang baik tetapi Ia tidak bisa mengendalikan sifat emosionalnya dan itu adalah kelemahan terbesarnya.      

Melihat Putri Rheina tidak dapat berkata apa - apalagi, Putri Kumari kemudian berkata kepada Alena.     

"Mari Yang Mulia Putri Alena, Kita ke kamar untuk beristirahat. Saya tahu kalau Yang Mulia pasti sangat lelah. Para pelayan sudah menyiapkan kolam mandi bertaburkan bunga untuk mereleksasi Yang Mulia. Yang Mulia dapat berendam dengan Putri Cynthia sebelum nanti malam menghadiri jamuan makan malam dengan Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Putri Kumari sambil mempersilahkan Alena dan Cynthia.     

Sungguh Alena sangat kagum kepada putri ini. Selama ini Alena selalu mengira kalau sahabatnya Cynthia adalah wanita terpintar di jagat raya ini tetapi sekarang Ia melihat ada tandingan Cynthia di sisinya. Ini sangat menyenangkan. Jadi sambil tersenyum lebar Alena kemudian melangkah hendak pergi.     

Tetapi kemudian Alena tidak tahu kalau Putri Keysa menjulurkan kaki kirinya untuk menjegal langkah Alena. Dengan harapan kalaupun Alena tidak jatuh minimal dia akan terhuyung ke depan. Dan itu pasti akan menjadi tontonan menarik di hadapan para wanita Nizam yang sedang berdiri berjajar untuk menyambut kedatangan Alena.     

Dan Putri Keysa sangat malang, karena gerakan kakinya itu lagi - lagi terlihat oleh Putri Kumari dan itu membuat kaki Putri Kumari bergerak lebih cepat dari gerakan Alena yang akan melangkah dan hampir tersandung kaki Putri Keysa yang menjulur.      

Dengan gerakan yang sangat indah, Putri Kumari melayangkan kaki Kirinya dan mensliding kaki kanan Putri Keysa sehingga tanpa ampun Putri Keysa langsung terjatuh terduduk dan hampir jatuh terjengkang ke belakang. Putri Keysa menjerit kesakitan karena Ia terjatuh dengan keras ke lantai. Suaranya juga begitu keras sampai membuat kaget semua orang.     

Sontak para putri itu memandang Putri Keysa yang terjatuh sambil duduk dan mereka langsung cekikikan sambil menutup mulutnya menyaksikan kejadian lucu. Putri Rheina sendiri melihat sekutunya terjatuh dengan keras karena tindakan bodohnya itu tambah geram.     

Sehingga alih - alih Ia menolong temannya yang terjatuh. Putri Rheina malah membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Putri Keysa yang mengaduh - ngaduh karena tubuh bagian belakangnya sangat sakit. Putri Faiza segera menolong temannya dan memapahnya berdiri dan kemudian berjalan mengikuti Putri Rheina diiringi cemoohon putri yang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.