CINTA SEORANG PANGERAN

Kekaguman kepada Putri Kumari



Kekaguman kepada Putri Kumari

Alena memandang Putri Kumari dengan penuh kekaguman. Putri Kumari ternyata lebih hebat dari Cynthia. Cynthia memang pintar tetapi dia penakut dan tidak pandai berkelahi. Cynthia juga lebih menghindari konfrontasi dan mengalah dibandingkan melawan seperti Putri Kumari. Alena menemukan idola baru. Ini sangat luar biasa.     

Tadinya Alena merasa sedikit ketakutan untuk kembali ke dalam harem apalagi setelah tahu kalau Cynthia tidak bisa menemaninya di dalam harem. Walaupun Nizam menjanjikan Cynthia untuk menjadi guru bahasa inggris bagi para istrinya agar Cynthia bisa masuk sesekali ke dalam harem untuk bertemu dengan Alena.     

Bertemu dengan Putri Kumari yang jelas - jelas berada di sisinya merupakan suatu berkah bagi Alena. Ia seperti mendapat pegangan baru disaat pegangan yang lama tidak dapat Ia pegang setiap saat. Alena menjadi sangat bahagia dan Alena yang memang tidak dapat berpura - pura sangat memperlihatkan rasa bahagianya.      

Matanya berbinar - binar dengan wajah sumringah. berulang kali Alena melirik ke arah Putri Kumari dan Putri Kumari selalu menanggapinya dengan senyum manis. Setelah sampai di ruangan yang sangat besar. Putri Kumari memerintahkan dua orang penjaga wanita untuk membukakan pintu bagi mereka.     

Dua orang penjaga itu dengan patuh segera membukakan pintu dan Alena serta Cynthia langsung masuk ke dalamnya setelah dipersilahkan masuk oleh Putri Kumari. Alena dan Cynthia langsung melongo melihat ruangan besar yang begitu indah. Ada karpet yang terhampar di tengah ruangan dengan bantal - bantal lembut untuk bercengkrama sambil lesehan, ada ranjang besar walaupun kuno tapi sungguh sangat indah karena hiasan kain kelambu yang menjela - jela berwarna cerah. Ada dua ranjang bayi disamping Ranjang besar itu. Kemudian ada pintu - pintu lain yang menghubungkan ruangan itu dengan ruangan lain.     

"Silahkan Yang Mulia untuk melihat ruangan yang sudah saya siapkan untuk Yang Mulia. Putri Alycia membantu saya untuk menyiapkan semuanya. " Kata Putri Kumari dengan hormat.     

"Putri Alycia ?? " Alena mencoba mengingat putri Alycia. Ia seperti pernah mendengar nama itu.      

"Dia Putri yang bersama Putri Mira. Ingat tidak waktu itu ? Dia yang seharusnya menari bersama mu waktu di malam kesucian" Kata Cynthia mengingatkan Alena.     

Alena berpikir, " Ya...ya.. Aku tahu. Dia yang berambut pirang dan berkulit putih. Dia anaknya Jendral Al- Ghozali" Kata Alena sambil mengingat - ngingat.     

"Benar Yang Mulia. Putri Mira kondisinya semakin mengkhawatirkan. Seharusnya dia ikut menyambut kedatangan Yang Mulia, tetapi kelihatannya dia tidak bisa. Dia tidak mau makan dan badannya menjadi lemas" Kata Putri Kumari dengan nada prihatin.     

"Bagaimana kalau kita menengoknya ?" Kata Alena kepada Cynthia dan Putri Kumari.     

"Kau memang sangat baik hati Alena, tetapi apa tidak sebaiknya kau mandi dulu. Dan kita sudah sangat letih selama di kapal. Mumpung bayi - bayi kita sedang ditangani oleh Ratu Sabrina. Ayo kita mandi dulu sambil beristirahat" Kata Cynthia kepada Alena. Cynthia berkata sambil menghela nafasnya, sahabatnya ini sangat baik hati dan polos.      

Putri Mira adalah saingannya dan seharusnya Alena berjaga sikap tetapi dengan polosnya Alena malah hendak menengoknya. Entah terbuat dari apa hatinya. Seandainya Nizam hendak membagi cintanya dengan yang lain maka Alena mungkin akan menerimanya dan itu bukan karena Ia tidak mencintai Nizam tetapi karena Alena kasihan dengan istri Nizam yang lain.      

Cynthia hanya berharap Alena tidak akan menjadi lilin yang rela dirinya meleleh hanya untuk menerangi orang lain. Alena tampak merengut karena Cynthia melarangnya. Tetapi kemudian putri Kumari berkata,     

"Putri Cynthia benar Yang Mulia. Yang Mulia adalah pahlawan hari ini dan itu pasti sangat melelahkan untuk menjadi seorang pahlawan karena pahlawan adalah orang yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi keselamatan orang lain. Jadi sebaiknya Yang Mulia beristirahat dulu sambil membersihkan diri.      

Saya sudah siapkan para pelayan yang ahli dalam memanjakan tubuh wanita. Saya yakin Yang Mulia akan merasa puas dengan pelayanan ini" Kata Putri Kumari sambil menunjuk para pelayan wanita yang berderet dengan beberapa perlengkapan perawatan tubuh.     

Alena mengarahkan pandangan matanya ke arah para pelayan itu dan mengalah. Rasanya Ia menjadi tidak tega membantah orang sehebat putri Kumari. Jadi Alena kemudian menganggukkan kepalanya.     

"Terima kasih Putri Kumari. Kau memang sangat hebat dan luar biasa. Kau adalah hadiah terbaik yang kumiliki saat Aku pulang ke Azura. Semoga kita akan menjadi teman selamanya. Apalagi sahabatku Cynthia ini karena dia bukan istri Nizam maka Ia tidak boleh tinggal di sini.     

Kau tahu ? Aku sangat sedih dengan kenyataan ini. Dan kesedihanku langsung hilang mengetahui kalau Kau, Putri yang sangat hebat itu menjadi temanku. Dan ikut melawan Putri Rheina yang menyebalkan itu. Dulu putri itu tidak ada temannya dan hanya ditemani pelayan tetapi kini Ia malah ditemani dua putri yang sama jahatnya " Kata Alena sedikit mengeluh dan itu membuat Cynthia menjadi melengos mendengar Alena begitu mengagumi teman barunya.     

Cynthia diam - diam merasa tersisih dan sedih karena Alena yang biasanya mengagumi dirinya kini memiliki teman yang jauh lebih hebat dari dirinya. Putri Kumari melihat perubahan wajah Cynthia dan Ia segera tahu perasaan Cynthia sehingga kemudian Ia berkata,     

"Yang Mulia jangan terlalu menyanjung Saya. Sehebat apapun saya, rasanya tidak akan mungkin bisa mengalahkan kehebatan Putri Cynthia. Putri Cynthia sangat terkenal di kerajaan Aliansi." Kata Putri Kumari. Dan mendengar perkataan Putri Kumari, Cynthia menjadi sedikit menatap putri itu. Ia tidak tahu apakah Ia harus senang, curiga atau apa ? Sebelum kemudian Ia mendengar Alena berkata,     

" Waah benarkah Cynthia sangat terkenal di Azura ?" Kata Alena sambil merangkul bahu sahabatnya seakan menenangkan Cynthia kalau Perkataan putri kumari adalah benar. Tidak akan ada yang mengalahkan kedudukan Cynthia di hati Alena.     

"Tentu saja benar. Apakah Anda tahu kalau Pangeran Thalal adalah pangeran yang paling tampan, baik, ramah dan sangat modis. Banyak para putri yang bermimpi untuk menjadi istrinya. baik dari kerajaan Azura maupun dari kerajaan lain.     

Di kerajaan Rajna pun Pangeran Thalal menjadi idola bersama. Dan ketika Yang Mulia Pangeran Thalal menikah maka padamlah semua harapan para putri. Hari pernikahan Yang Mulia Pangeran Thalal diringi tangisan ribuan wanita di kerajaan Aliansi bahkan ada yang sampai bunuh diri karena frustasi." Kata Putri Kumari     

"Wuaaa.. hebat benar, bahkan Aku sendiri tidak sehebat dirimu Cynthia " Kata Alena sambil bertepuk tangan.     

"Hebat apanya ? Para gadis itu tidak pernah bertemu Pangeran Abbash sehingga mereka menganggap kalau suamiku paling tampan. Coba mereka melihat pangeran Abbash maka hilanglah Pangeran Thalal dalam otak mereka " Kata Cynthia kepada Alena dan Putri Kumari.     

"Pangeran Abbash ? Adiknya Pangeran Barry ? Saya belum pernah melihat wajahnya" Kata Putri kumari     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.