CINTA SEORANG PANGERAN

Sepatah Kata Dari Ratu Sabrina



Sepatah Kata Dari Ratu Sabrina

"Hamba sangat merindukan Yang Mulia tetapi Yang Mulia agaknya sudah lupa kalau di Harem ini banyak wanita yang sedang menunggu Yang Mulia" Kata Putri Rheina sambil mengerling ke arah Alena. dan Alena menatapnya dengan tatapan buas. Ia masin bisa menerima kalau putri Kumari bersama Nizam tetapi Ia sangat tidak suka melihat Putri Rheina merayu suaminya. Putri setan itu harus tahu kalau dia tidak pantas untuk Nizam.     

Cynthia mencekal tangan Alena dan menggelengkan kepalanya agar Alena menahan diri karena ada Ratu Sabrina yang sedang mengawasi mereka. Ia takut Alena lepas kendali lagi dengan berteriak kepada Putri Rheina yang sedang mencoba merayu Nizam.     

Nizam tersenyum dengan manis mendengar kata - kata Putri Rheina. Ia tahu kalau dosanya kepada Putri Rheina sangat banyak dan Nizam tidak ingin membuatnya lebih banyak sakit hati sehingga Ia memegang kepala Putri Rheina dan berkata dengan lembut,     

"Maafkan Aku Putri Rheina. Aku bukannya melupakan semua yang ada disini. Aku hanya sedang menyelesaikan kuliah saja di Amerika dan kalaupun Putri Alena ada bersamaku itu karena dia sama halnya dengan diriku. Kamikan kuliah bersama. Jadi jangan pernah merasa tidak adil. Kalaupun ada masalah yang belum selesai di masa lalu, Aku berjanji akan secepatnya menyeselesaikannya" Selesai berkata seperti itu kemudian Nizam berkata kepada semua istrinya dengan suara berwibawa.     

Jadi untuk semuanya, jangan berprasangka yang tidak - tidak. Aku akan mencoba bersikap adil kepada semuanya. Tetapi karena begitu banyak urusan yang harus Aku selesaikan termasuk menyelesaikan semua permasalahan pengkhiantan Imran. Aku meminta kebesaran hati semuanya untuk bersabar menunggu " Kata Nizam sambil membungkukkan badannya.      

Para Putri tampak senang mendengar kata - kata Nizam yang menyejukan. Semua kemarahan yang tertahan di dada mereka karena merasa disisihkan selama tinggal di dalam Harem mulai menguap ke udara. Mereka akan segera lapor ke orang tua masing -masing kalau Nizam ternyata tidak benar - benar melupakan mereka.     

Putri Rheina tampak sangat senang. Ia tahu persis kalau yang dimaksud Nizam dengan masalah yang belum selesai adalah Nizam belum menyentuhnya. Berarti dengan janji Nizam seperti itu, Putri Rheina akan segera dapat memiliki Nizam seutuhnya. Ia memegang kedua tangan Nizam lalu menyentuhkannya ke matanya sambil berkata,     

"Semoga Alloh selalu memberkahi Yang Mulia. Dan memberikan kita keturunan yang banyak. Semoga urusan yang Mulia dapat berjalan dengan lancar"     

Semua segera menjawab Aamiin. Nizam kemudian meminta Ibunya untuk berbicara di depan para putri yang sedari tadi menatap Nizam dengan pandangan berbinar - binar.     

Setelah mengucapkan salam dan berbicara basa - basi kemudian Ratu Sabrina memberikan nasihatnnya kepada seluruh putri itu.     

" Kalian adalah istri dari Pangeran Putra Mahkota yang nantinya secara bergilir akan melayani anakku. Tugas kalian hanyalah bersikap yang menyenangkan hati Pangeran Nizam dan melahirkan keturunan yang baik.      

Kalian juga secara bergilir akan keluar dari harem untuk ikut mendampingi Pangeran Nizam didalam kunjungan kenegaraan. Pangeran akan membawa dua atau tiga orang istri setiap akan melakuka kunjungan kenegaraannya. Dari tiga istri itu akan ada satu istri yang dipilih oleh Pangeran dan sisanya adalah bergiliran.     

Tidak ada keributan, tidak ada permusuhan, tidak ada persaingan yang tidak sehat untuk mendapat kasih sayang dari pangeran Nizam karena anakku nanti akan bersikap seadil mungkin sesuai dengan aturan yang berlaku.     

Dalam satu minggu akan ada satu hari untuk istri yang dipilih oleh Pangeran Nizam. Istri ini bisa siapa saja yang menyenangkan hati Pangeran Nizam. Kemudian ada waktu dua hari untuk empat istri yang akan menjadi ratu pendamping dan utama. lalu empat hari untuk para selir yang akan digilir secara adil.     

Selama di dalam harem kalian harus mengikuti kegiatan wajib setiap padi mencakup pengajian, menari, menyulam, memasak, kenegaraan, sosial dan apapun yang kalian sukai. Kalian akan bergabung dengan kelompok sesuai dengan minat kalian. Kecuali untuk mengaji, semua harus ikut.     

Pada malam hari setiap malam minggu kalian akan mempertunjukkan nyanyian, tarian. membaca puisi dan apapun yang bersifat seni untuk menyenangkan hati Pangeran Nizam dan mempererat ikatan batin antara kalian dan pangeran Nizam." Kata Ratu Sabrina dengan panjang lebar kepada mereka     

 Alena tampak terkejut mendengar perkataan Ratu Sabrina karena dulu Ia belum sempat sampai ke tahap ini. Bukan hanya Alena yang ternganga, Cynthia juga ikut terbengong - bengong dan Ia sampai mengumpat di sisi Alena, " What the hell is this.." Katanya kepada Alena. Alena mengangguk setuju. Memang what the hell is this banget.     

Alena kemudian melirik ke arah Nizam dan Nizam juga melirik ke arahnya. Ia melihat Alena melotot dengan muka merah dan Nizam membalasnya dengan mengangkat alisnya dengan lucu. Ia senang melihat Alena yang tampak sangat marah itu. Semakin marah Alena tampak semakin cantik dan menggemaskan.     

Tetapi kemudian ratu Sabrina kembali berbicara, " Apakah ada yang hendak bertanya.. silahkan dikemukakan" Kata Ratu Sabrina.     

Seorang putri yang berpakaian merah muda tampak mengacungkan tangannya. Semua mata segera melirik ke arahnya. Putri cantik itu tampak sangat imut - imut dan berkata dengan mimik yang sangat lucu menggemaskan semua yang melihatnya. Sungguh Alena dan Cynthia sampai kesulitan mencari wajah wanita yang biasa - biasa saja karena semua tampak terlihat sangat cantik, lucu, seksi dan menggemaskan.     

Nizam ikut memandang si putri yang bertanya itu. Dan dia tahu kalau Nizam sedang memandangnya maka Ia segera tersenyum ke arah Nizam mencoba memprovokasi Nizam. Nizam bukannya tidak tahu kalau putri itu sedang mencoba merayunya dengan gesture tubuhnya maka Nizam kemudian membalasnya dengan tersenyum. Dada sang putri langsung berdebar hebat. Ingin rasanya Ia pingsan karena senyum Nizam yang tampak sangat memabukkan dirinya. Ini sangat indah.      

Putri itu jadi bingung mau bicara apa. karena senyum Nizam yang memabukkan. Ia jadi ingin berbaring di bawah tubuh Nizam yang tertutup jubahnya. Pasti rasanya sangat membahagiakan.      

Melihat Putri itu malah menatap Nizam tidak berkedip Ratu Sabrina jadi berdehem, " Putri Nisrina.. Apa yang hendak kau katakan ?" Katanya terlihat tidak sabar karena beberapa putri tampak ikut mengacungkan tangan ingin bertanya juga.     

Putri yang dipanggil Putri Nisrina itu segera bersuara walaupun agak tergagap.     

"Ba.. bagaimana kalau seandainya ketika giliran kita menemani Yang Mulia Pangeran Nizam, kita sedang kedatangan bulan" Kata Putri itu membuat Nizam langsung terbatuk - batuk kecil. Ia mendehem perlahan dan segera mengambil gelas yang ada di depannya dan meminum isinya hingga setengahnya. Sungguh pertanyaan yang luar biasa.      

Pertanyaan itu menunjukkan kalau Nizam berarti harus bercinta setiap malam bersama para istrinya. Pengdzoliman macam apa ini. Mereka pikir apa para raja itu sekuat macan yang bisa bertempur setiap malam. Nizam jadi menyesal mengapa Ia harus lahir jadi pangeran Azura mengapa Ia tidak seperti Pangeran William yang hanya punya satu istri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.