CINTA SEORANG PANGERAN

Mati Mengenaskan Sebelum Di sentuh Nizam



Mati Mengenaskan Sebelum Di sentuh Nizam

Pangeran Thalal melihat Nizam dan segera menghampirinya serta memberinya hormat walaupun masih duduk dikursi roda. Nizam hanya menarik bibirnya ke atas seakan hendak mengatakan sesuatu tetapi ternyata tidak. Dia berdiri kaku di depan adiknya yang menatap keheranan. Kakaknya memakai pakaian kebesarannya sebagai putra mahkota dan memakai hiasan kepala yang menutupi rambutnya yang tebal dan coklat itu. Matanya keruh dan mukanya mengeras. Suasana dingin dan kelam seketika menyelimuti ruangan di istana Nizam.      

Pangeran Thalal juga melihat bagaimana istrinya tampak lelah dan lesu. Mukanya sama muramnya dengan Nizam. Hanya Alena yang sedikit dapat mengendalikan suasana hatinya. Walaupun mukanya sembab seperti habis menangis tetapi matanya hanya menampakkan kesediahan yang mendala. Wajahnya tetap terlihat cantik bagaikan mentari yang muncul setelah hujan lebat.     

Kalau saja tidak tiba - tiba Axel terbangun dan kemudian menangis keras mungkin mereka berempat hanya akan berdiam diri dan saling membisu serta saling menatap. Alena segera berlari menuju tempat tidur Axel dan segera meraihnya. Menimangnya lalu mendekapnya di dadanya.     

Dan Alena baru tersadar kalau pakaiannya sedikit terbuka. Ia segera mengambil selimut Axel dan menyelimuti tubuhnya. Ia lupa kalau ada Pangeran Thalal di ruangan itu. Bahkan Nizam juga lupa kalau Istrinya sedang mengenakan pakaian yang jelas - jelas merupakan pakaian khusus dalam harem.     

Axel masih terus merengek, Ia mungkin lapar dan mencium kantung susunya tetapi Ia masih belum mendapatkan apapun di mulutnya sehingga dengan kesal Ia menatap muka ibunya yang cantik itu sambil berurai air mata. Alexa yang mendengar saudaranya menangis tiba - tiba Ia juga tidak bisa menahan tangisannya sehingga Ia juga kemudian ingin minta perhatian juga dan kali ini Nizam segera bergerak untuk meraih anaknya.     

Sebenarnya Pangeran Atha tidak ingin menangis tetapi dua tangisan terdengar di telinganya seperti ajakan untuk menangis berjamaah kepadanya sehingga kemudian tidak lama kemudian tangisan Pangeran Atha juga terdengar.     

Matanya yang biru itu tampak penuh air mata. Mukanya yang tampan seperti ayahnya itu tampak sangat memelas. Ia merindukan belaian ibunya yang penuh kelembutan. Tangisan para bayi itu seakan menyadarkan Nizam, Alena dan Cynthia bahwa kejadian apapun harus mereka hadapi dengan kuat karena mereka memiliki harta yang harus dijaga.     

Anak - anak mereka adalah harta yang tidak bernilai dan apapun yang terjadi mereka harus tetap ada untuk anak - anak mereka. Hanya Pangeran Thalal yang kebingungan tidak mengerti melihat wajah - wajah mereka. Bukankah mereka baru selesai menghadiri perjamuan makan.     

Apakah para istri Nizam sudah mulai bertingkah dan mengeluarkan taringnya sehingga mereka bertiga tampak kusut seperti itu. Ini seperti suasana ketegangan dalam pesawat saat Imran berkhianat. Dan Pangeran Thalal jadi tidak tahan. Mulutnya yang sangat bagus itu langsung terasa gatal.     

"Sebenarnya ada kejadian apa? Mengapa wajah kalian begitu tegang. Aku seperti berada di pemakaman." Kata Pangeran Thalal sambil menghela nafas.     

"Nyawa Alena hampir saja melayang tadi.." kata Cynthia membuat pangeran Thalal langsung berdiri tegak saking kagetnya. Tetapi kemudian Ia terduduk kembali sambil meringis. Ia sangat kesakitan karena luka ditubuhnya.     

"Hati - hati Yang Mulia "Kata Cynthia sambil memburu suaminya dan mengelus bahunya dengan lembut.     

"Ba..bagaimana bisa? Itu harem.. tempat paling aman seharusnya " Kata Pangeran Thalal sambil kemudian menatap Nizam yang masih termangu. Agaknya semua nyali Nizam masih belum terkumpul saking shocknya. Ia mendekap Alexa dengan erat ke dadanya sambil membatin ditatapnya mata coklat. " Alexa, putriku. Hampir saja kau kehilangan ibumu " Kata Nizam dalam hati sambil kemudian menicumi pipi gembil Alexa.     

"Harem bukan tempat yang paling aman. tempat itu tempat terkutuk" Kata Cynthia dengan ketus. Tetapi kemudian Pangeran Thalal membentaknya, "Cynthia !! Hati - hati dengan lidahmu. ' Pangeran Thalal sangat marah karena Cynthia mengutuk harem sebagai tempat terkutuk.     

Harem adalah tempat sakral di mana istri Raja berkumpul sejak Raja itu masih menjadi putra mahkota.. Tempat itu adalah salah satu tempat paling penting di dalam istrana karena berisi para istri raja sebagai pusat regenerasi dari Raja. Tempat seluruh bibit unggul dari Raja tersimpan dan akan menggantikan Raja dikemudian hari.      

Harem adalah tempat berkumpulnya para wanita terhormat dari seluruh kerajaan aliansi yang keberadaan mereka menjadi penyangga dari kekuatan kepemerintahan sang raja.      

Cynthia malah mendelik dibentak suaminya, "Mengapa Yang Mulia malah membentakku ? Apa Yang Mulia tidak tahu apa yang terjadi di dalam harem tadi ?" Kata Cynthia sambil kemudian menceritakan semua kejadiannya. Sementara itu Alena malah menyelinap masuk ke dalam tempat tidur Nizam yang terletak di dekat ruangan bayi dan terhalang pintu dari kayu yang terukir indah. Pintu itu adalah pintu kuno terbuat dari jenis kayu yang sangat langka dan berusia ratusan tahun.      

Pintu itu hanya pembatas antara tempat tidur Nizam dengan ruangan tempat Nizam menerima tamu pribadi. Alena tidak ingin tahu pembicaraan mereka. Ia hanya ingin berbaring dan menyusui Axel dengan nyaman. Para pelayan pribadi Nizam tampak berjaga di depan pintu karena Alena tidak bersedia di temani. Ketika Axel dengan lahap menghisap put*ng dada ibunya. Pangeran Thalal tampak gemetar mendengar cerita istrinya.     

Sedangkan Nizam hanya mendengarkan sambil duduk di atas sofa. Untungnya Alexa tidak rewel. Ia tidak serakus suadara laki - lakinya. Ia sudah cukup puas dengan sebotol susu ASI Alena yang memang selalu ada untuk mereka jika Alena tidak sempat menyusui para bayinya.     

Jadi Alexa sudah cukup puas dengan mencium bau tubuh Buya-nya. Ia lalu mulai kembali memejamkan matanya dan terlelap dipelukan Nizam. Pangeran Thalal memajukan kursi rodanya dan menghampiri kakaknya setelah Ia menyuruh Cynthia untuk pergi ke ruangan lain agar Ia dapat menyusui Pangeran Atha. Cynthia membungkukkan badannya memberikan hormat kepada Pangeran Thalal sebelum Ia kemudian pergi keruangan baca Nizam untuk menyusui Pangeran Atha. Pengasuh pangeran Atha segera mengikuti Cynthia masuk ke dalam.     

Pangeran Thalal menyentuh lutut kakaknya dengan lembut. " Apakah Aku bisa mendapatkan penjelasan dari Kakak ?" Kata Pangeran Thalal dengan hati - hati. Nizam hanya termangu sambil membaringkan Alexa di depannya. Ia menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa dan berkata dengan suara yang rendah.     

"Aku takut ada orang Pangeran Barry yang sudah menyusup ke sini" Kata Nizam dengan pelan. Pangeran Thalal terkejut bagaikan disambar petir. Ada mata - mata di sini ? Di istana ini? Istana Azura adalah istana yang sangat ketat keamanannya. Bahkan saking ketatnya sampai ada anekdot kalau semut bisa masuk ke istana Azura berarti semut itu adalah semut sakti.\     

Dan tempat yang paling aman dari semua tempat adalah Harem. karena tempat itu lah tempat yang paling terlarang untuk dimasuki oleh siapapun. Kalaupun ada pertikaian di dalamnya tetapi tidak pernah sampai melibatkan pihak luar. Pertengkaran yang terjadi di dalamnya hanyalah pertingkaran antar wanita dan sejak zaman Raja Al- Walid, jarang terjadi pertengkaran itu karena Raja Al-Walid memperlakukan mereka dengan perlakukan yang adil dan sama.     

Pembunuhan memang pernah terjadi di dalam harem tetapi semua terencana dengan baik oleh mereka sehingga tidak pernah ada yang mencuat keluar dan tidak pernah ada yang curiga pembunuhan itu terjadi karena sangat rapih. Dan kejadian itu sudah lama berlalu. Ratu Sabrina sangat menguasai Harem suaminya. Ia bertangan dingin di dalam mengatur semua istri dari suaminya sehingga tidak ada satupun dari mereka yang merasa diperlakukan tidak adil. Semua hidup damai dan sejahtera.     

"Bagaimana bisa Kakak ? Sebenarnya siapa yang meracuni Putri Kumari? Apakah pelayan ? "     

" Tentu saja Pelayan.. tetapi siapa dalang dibalik peracunan ini? Racun yang digunakan untuk meracuni Alena sangat kuat dan mengerikan. Kau tentu dapat membayangkan bagaimana ketakutannya Aku. Sungguh antara hidup dan mati itu sangat tipis.     

Aku tadinya tidak mengira kalau tingkat kewaspadaanku akan berhasil. Sungguh Aku tadinya hanya iseng saja menyuruh orang untuk mencicipi makanan Alena. Dan Aku juga tidak mengira kalau Putri Kumari akan bersedia mencicipi makanan untuk Alena. " Nizam terdiam. Ia jadi mengingat bagaimana Putri Kumari memandangnya dengan tatapan mata sedih dan tidak percaya. Bagaimana bisa Ia mati mengenaskan sebelum Nizam menyentuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.