CINTA SEORANG PANGERAN

Tes untuk Menjadi Pemimpin Harem



Tes untuk Menjadi Pemimpin Harem

"Maksud Ibunda adalah apabila mereka kembali atas keinginganannya sendiri maka itu bukan suatu penghinaan bagi mereka?" Kata Alena dengan hati - hati kepada Ratu Sabrina. Ratu Sabrina menganggukkan kepalanya,     

"Benar.. jika mereka kembali karena kerelaan mereka sendiri tanpa ada tekanan atau paksaan dan atas kerelaan kedua belah pihak maka itu lebih memungkinkan akan ada kedamaiman dibandingkan dengan dikembalikan oleh kita keorang tua mereka' Kata Ratu Sabrina dengan wajah resah.     

Mata Alena sedikit berputar dan otaknya berpikir keras, berada di dalam harem otaknya harus berpikir dengan keras, Ia tidak bisa bertingkah seenaknya. Dan yang tersulit adalah Ia harus selalu waspada. Ini yang Alena tidak mengerti, Nizam dan Cynthia selalu memandang orang dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.     

Nizam dan Cynthia mengupamakan kehidupan ini seperti medan perang, sedikit bicara banyak bertindak. Melihat orang lain siapapun itu harus selalu berhati - hati, ketemu musuh segera bunuh sebelum di bunuh duluan. Sedangkan Alena memandang dunia ini Ibarat sebuah sistem peradilan. Prinsipnya adala azas praduga tidak bersalah. Siapapun itu kalau memang belum ketahuan salah mengapa harus diwaspadai. Kalaupun salah mengapa kita tidak memaafkan. Kalau memang masih bisa diluruskan kenapa harus di bunuh.     

Jika Nizam dan Cynthia berpandangan bahwa musuh jangan di cari tetapi jika ada musuh tidak akan lari. Alena ini berprinsip musuh jangan di cari tetapi jika ada musuh luruskan dengan hati.      

"Yang Mulia Ibunda Ratu, sesugguh Hamba..eh Ananda.. " Alena tampak sering bingung antara menyebut hamba atau Ananda.      

"Ananda saja, anakku" Kata Ratu Sabrina sambil mengusap kepala Alena dengan penuh kasih sayang.      

"Eh Iya Ananda tidak pernah menginginkan Yang Mulia pangeran Nizam untuk ananda sendiri walaupun Ananda tidak munafik kalau terkadang hati ini tidak rela. Hamba tidak pernah memandang bahwa semua putri yang ada di dalam harem ini adalah musuh Teman. Tetapi lebih memandang mereka sebagai teman Ananda. Jikalau Ibunda mengizinkan, Bolehkah Ananda menyusun program kegiatan untuk para putri ini agar kita lebih dekat satu sama lain. " Kata Alena dengan otak yang penuh rencana agar Ia dapat menyelamatkan kehidupan para putri itu dari kesia - siaan apabila suaminya yang keras kepala itu benar - benar tidak akan menyentuh para putri itu.     

Ada banyak putri cantik, pintar dan berbakat di dalam harem kalau mereka menua di dalam harem tanpa menghasilkan apa - apa bukankah itu kesia -siaan yang sangat bodoh. Mereka semua layak untuk hidup berbahagia dengan keluarga masing - masing.     

Ratu Sabrina memegang bahu Alena dengan lembut, matanya bersinar menatap Alena. Kalau seandainya Alena meminta ini kepadanya sebelum ada kematian Putri Kumari dan Alena mengorbankan dirinya sendiri untuk menggantikan Putri Rheina, Ratu Sabrina pasti sudah menolak mentah - mentah usulan dari Alena.      

Urusan mengatur kegiatan dari pagi sampai malam adalah urusannya dan kalaupun ada perubahan harus diatur oleh pemimpin harem tetapi sekarang Ia sangat percaya dengan Alena. Putri yang baik hati itu pasti bisa menangani para putri yang beragam budaya, adat, karakter dan pendidikan itu.     

Hanya sebagian besar dari mereka pasti memiliki harga diri dan kehormatan yang tinggi mengingat kalau mereka semua adalah putri bangsawan dari keluarga kerajaan atau penjabat tinggi. Mereka semua sangat cantik dan kaya, Mengatur mereka tentu saja tidak mudah. Tetapi yang jelas dari segi pendidikan formal Alena ini pasti menang. Dia adalah sarjana Ekonomi dari Amerika. Dan itu adalah modal kedua setelah modal yang pertama yaitu karakternya yang begitu baik hati.     

"Anakku.. mulai hari ini Aku serahkan kepengurusan harem ke tanganmu. Aku tidak memiliki siapapun lagi yang bisa diandalkan sekarang. Kau sudah banyak mengalami kejadian yang mengerikan dan Kau selalu mampu mengatasinya. Bahkan pangeran Abbash yang sangat terkenal karena tidak pernah tersentuh oleh apapun, kau berhasil menariknya ke sisi kita. Kau juga berhasil membuat para utusan pulang dengan kerelaan walaupun dengan tangan hampa. Apalagi yang bisa Aku harapkan dari ini.      

Aku percayakan kepadamu para putri itu. Tetapi Aku akan tetap mengawasi harem dan akan meluruskan jika ada yang menyimpang" Kata Ratu Sabrina. Ia sudah pasrah sekarang.     

Tetapi kemudian Ratu Sabrina terkejut mendengar Alena berkata seperti ini,     

"Maafkan Ananda Ibunda tetapi bukannya Ananda menolak anugrah ini tetapi Ananda tidak ingin para putri menganggap ada ketidak adilan dan kemudian malah meremehkan Ananda. Ibunda tahu kalau Ananda bukanlah putri dari Kerajaan Aliansi. Bagaimana bisa orang luar memimpin harem. " Kata Alena sambil tersenyum.     

Ratu Sabrina menjadi pucat Ia tidak mengira Alena akan menjawab seperti itu. Saat ini Ia sedang gelap mata dan gundah. Apa yang dikatakan Alena sangat masuk di akal dan bahkan tidak terpikirkan olehnya. Pengangkatan kepala harem selalu berdasarkan kepada aturan bahwa siapapun yang menjadi kepala harem haruslah permasyuri utama, seorang ibu suri atau ibu dari pangeran putra mahkota.     

Seharusnya ketika Alena melahirkan Axel secara otomatis dialah pemimpin harem tetapi karena dia orang luarlah dan sikapnya yang terlalu poloslah yang meragukan Ratu Sabrina tetapi ketika pikirannya sudah terbuka dan akan mengangkat Alena menjadi pemimpin Harem Alena malah menyadarkannya kembali tetang keraguan itu.     

Ia akan menciptakan masalah baru jika sampai menjadi Alena pemimpin harem secara langsung. Ia harus mencari cara bagaimana agar Alena menjadi pemimpin harem dengan persetujuan semua pihak.     

"Mendengar perkataanmu iut, Ibunda merasa kau memang sangat benar. Lal bagaimana sekarang. Putri Kumari sudah meninggal dan kita membutuhkna penggantinya secepatnya. Andaikan Putri Rhei.." belum selesai Ratu Sabrina berbicara, Alena langsung berteriak tanpa sadar.     

"TIDAk!! jangan putri Rheina" Alena sangat tidak setuju putri sialan itu menjadi pemimpin harem. Bisa - bisa ia ditindas terus terusan. Ratu Sabrina sampai melotot kaget karena dihentikan tiba - tiba membuat Alena jadi tersipu - sipu malu.     

"Eum..maksud Ananda.. Putri Rheina tidak buruk, siapapun bisa menjadi pemimpin harem asalkan memiliki kemampuan di pengakuan orang lain." Kata Alena.      

"Bagaimana caranya agar kepala Harem memiliki pengakuan dari semua orang?' Kata Ratu Sabrina sedikit kebingungan.     

Nih Ratu pasti seumur hidupnya belum pernah testing untuk mendapatkan sesuatu. Di Indonesia sejak zaman SD sampai mau kuliah dan kerja penuh dengan ujian dan tes. Pemilihan pemimpin harem agar mendapatkan pengakuan dari semua orang dapat melalui tes yang diselenggarakan oleh pihak istana di bawah wewenang Ratu.     

"Kita bisa mengadakan tes untuk semua putri. Siapa yang berhasil melalui tes tersebut maka Ia akan menduduki menjadi pemimpin harem " Kata Alena sambil menampilkan wajah yang paling bijaksana sekali. Membuat Ratu Sabrina ternganga. Mengapa itu tidak terpikirkan olehnya. Ternyata menantunya adalah orang yang paling jenius di dunia. Mendadak Ratu Sabrina menjadi bersemangat.      

"Kau benar - benar sangat jenius Anakku.. Ayo kita membuat sistem tesnya seperti apa?" Kata Ratu Sabrina.     

"Sebaiknya Ibunda meminta bantuan Cynthia untuk mengatur tesnya "Kata Alena lagi.     

"Tetapi mengapa ? " Kata Ratu sabrina mengerutkan keningnya, Ia tadinya berencana akan mengurus tes ini bersama para ratu lainnya tetapi Alena mengusulkan Cynthia agar ikut mengatur tesnya.     

"Agar adil Ibunda, Jadi dari pihak Azura ada ibunda dan di pihak luar ada Cynthia " Kata Alena sambil tersenyum. Kalau hanya pihak dari Ratu Sabrina maka Alena khawatir tes nya tidak berjalan dengan adil untuk pihak luar tetapi jika Cynthia dilibatkan maka tes akan berjalan adil untuknya dan pihak luar juga. Karena Cynthia dapat dianggap sebagai orang dari pihak luar.     

Ratu Sabrina langsung mengangguk menyetujuinya. Dari sejak kematian Putri Kumari Ia kebingungan untuk mengangkat harem tetapi Alena memberikan pencerahan kepadanya agar Ia mengadakan suatu tes atau ujian untuk memilih pemimpin harem. Dengan adanya tes maka pemilihan ini menjadi bersifat adil dan siapapun yang menjadi pemimpin harem maka mendapat pengakuan dari semua penghuni harem dan bahkan di luar kerajaan Azura.     

"Dan satu lagi ibunda.. tentang waktunya. Ananda berharap tes ini akan diadakan setelah Putri Rheina terbebas dari hukumannya. Agar Ia juga bisa ikut ke dalam tes ini" Kata Alena.     

Lagi - lagi Ratu Sabrina menyetujuinya. memang benar agar tes berjalan adil maka Putri Rheina juga harus ikut agar ketika siapapun yang menjadi pemimpin harem maka Ia akan menghormatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.