CINTA SEORANG PANGERAN

Menikahlah Dengan Pangeran Abbash



Menikahlah Dengan Pangeran Abbash

Tangan Lila gemetar ketika memegang tablet ditangannya. Berita online yang baru Ia baca begitu mengagetkannya. Bahkan bayinya yang menangis minta susu tidak Ia hiraukan. Air mata Lila tanpa sadar langsung menetes deras.... Membasahi pipinya dan jatuh berderai di pipinya yang kuning langsat itu.     

Seorang pelayan yang berdiri di sampingnya langsung kaget dan segera berkata,     

"Nyonya Lila.. Apakah anda baik - baik saja ? Mengapa Anda tiba - tiba menangis ?" Pelayan itu berkata sambil membawakan segelas air.     

Lila malah terduduk di tepi ranjang dan semakin keras menangis. Para pelayan semakin kebingungan. Ia tahu kalau Lila selalu murung dan berwajah alum. Ia bahkan tidak banyak bicara apalagi tertawa. Mukanya selalu muram dan bersedih tetapi kalau sampai menangis seperti ini mereka cukup kaget juga. Para pelayan itu bingung tetapi mereka tidak berani berkata lagi ketika setiap mereka bertanya Lila mengangkat tangannya dan memberikan isyarat menyuruh mereka diam.     

Seorang pelayan kemudian memberanikan diri mengambil bayi yang tebaring di sisi Lila yang sedang menangsi kelaparan. Pelayan itu merengkuh bayi mungil itu dan mendekapnya. Seorang pelayan lainnya dengan sigap membuatkan susu untuk bayinya Lila. Selama ini kebutuhan susu anaknya Lila dibantu oleh susu formula. Ini karena Air susu Lila tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya.     

Rasa sedih yang berkepanjangan membuat air susu Lila kurang lancar sehingga harus dibantu oleh susu formula. Nafsu makan Lila juga kurang bagus, hal ini juga menyebabkan pasokan air susu Lila tidak dapat memenuhi kebutuhan bayinya Lila. Lila sangat bersedih sehingga saking sedihnya Ia masih belum mampu memberikan nama untuk bayinya. Bayinya hanya dipanggil dengan sebutan Edbert yang artinya beruntung dan cerah ceria.     

Edbert adalah bayi yang murah senyum dan jarang menangis kecuali kalau ia sangat kelaparan. Nizam memberikan nama itu karena Lila hanya menggelengkan kepalanya setiap kali ditanya kalau bayinya akan diberi nama siapa. Bahkan Lila tidak ingin memberikan nama yang sudah dipersiapkan oleh Edward. Lila ingin menghapus semua kenangan buruk bersama Edward termasuk nama anaknya.     

Dan Lila tidak menolak ketika Nizam memberikan nama kepada anaknya. Nizam selalu menekankan kepada Lila bahwa bayinya lahir dengan memberikan keberuntungan dan akan membawa kebahagiaan kepada dia. Dan Lila biasanya hanya terdiam. Lila terlihat masih trauma dengan penderitaan yang Ia alami bertubi - tubi.      

Ketika Lila diaman kan di rumah sakit bersama Pangeran Abbash. Belum pernah sekalipun mereka bertemu karena Lila tidak bersedia bertemu Pangeran Abbash. Ia masih berkabung untuk masa yang tidak dapat Ia tentukan. dan pangeran Abbash sendiri tidak memaksa. Ia cukup memahami penderitaan Lila. Jadilah mereka tidak pernah saling bertemu. Hanya saja pangeran Abbash tentu saja sering melihat wajah Lila secara sembunyi - sembunyi dan menatapnya dari kejauhan sedangkan Lila sendiri belum pernah bertemu dengan pangeran Abbash sekalipun.     

Ketika suasana sudah lebih aman maka Nizam segera membawa Lila ke rumahnya. Diam - diam Nizam takut pangeran Abbash berbuat yang tidak - tidak kepada Lila. Maklum Pangeran Abbash itu tipe orang yang sangat menakutkan. Dia seperti setan yang bisa menyelinap kapanpun dia mau.     

Bahkan di rumah ini Nizam akhirnya meminta Zarina membentengi rumahnya agar Pangeran Abbash tidak menyelinap masuk secara tiba - tiba ke dalam rumahnya. Untungnya sekarang Zarina sudah lebih mahir menggunakan ilmunya dan Ia mulai melindungi keluarga Nizam dari kekuatan ghaib yang jahat.     

Nizam sangat protektif terhadap wanita yang ada disekelilingnya. Menurutnya sangat tidak pantas Lila berada dalam tempat yang sama dengan Pangeran Abbash mengingat mereka belum menikah. Selain itu Ia memboyong Lila ke rumahnya karena tidak bisa membiarkan Cynthia terus menerus menjaga Lila dirumah sakit itu. Kalau Lila ada dirumahnya maka kedudukannnya akan lebih aman dan ditemani banyak pelayan.      

Bahkan ada Alena, Cynthia dan Zarina yang bergantian menemani Lila dan bayinya. Seperti juga pagi ini. Kebetulan kali ini Alena dan Cynthia datang bersamaan dan ketika mendengar suara Lila yang menangis meraung - raung membuat mereka terkejut.      

Alena segera masuk ke dalam dan langsung memeluk Lila yang sedang menangis. Lila memeluk Alena dengan erat dan Mengusap kepalanya. Bahkan Lila nyerocos kepada Alena menggunakan bahasa Indonesia membuat Cynthia hanya terdiam tidak mengerti pembicaraan Lila.     

"Dia mati.. Putri.. mati.. Aku memang membencinya tetapi walau bagaimanapun Dia adalah kakek anakku. Dia adalah mertuaku. Aku tidak menginginkan kematiannya. Aku hanya menginginka dia dipenjara, menyadari kesalahannya dan bertaubat. Tetapi mengapa dia harus bunuh diri seperti itu? " Lila menangis terisak - isak.      

Mendengar perkataan Lila, Alena menjadi sangat terkejut. Ia lalu menatap Cynthia yang sedang menatapnya kebingungan karena tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Lila. Alena kemudian berkata,     

"Buka handphone mu dan baca berita online hari ini.." kata Alena malah menyuruh Cynthia membuka handphonenya dan Cynthia dengan sigap segera mengambil handphonenya lalu mulai membuka berita online.     

Sesaat kemudian tangannya menjadi gemetar dan mukanya puncat pasi. Bagaimana Ia tidak terkejut ketika membaca judul beritanya saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri. " Mr. Anderson ditemukan mati bunuh diri oleh Pengacaranya"     

Cynthia tidak melanjutkan membacanya, Ia menyimpan handphonenya dan ikut memeluk Lila. "Aku turut berduka cita Lila, semoga kau diberi ketabahan" Kata Cynthia. Lila hanya menangis secara terus menerus.     

"Lila mungkin ini yang terbaik untuk mertuamu. Walaupun membunuh diri sendiri sangat dilarang tetapi mungkin mertuamu menilai bahwa kematian adalah satu - satunya jalan untuk melepaskan semua masalahnya di dunia " Kata Cynthia sambil mengelus bahu Lila.     

"Aku merasa sangat bersalah karena semua ini gara - gara Aku. Seharusnya Aku bisa mengalihkan rasa cinta Edward kepadaku. Tetapi ternyata aku tidak mampu. Aku wanita yang tidak berharga. Aku wanita yang tidak mampu mendapatkan cinta suaminya sendiri. seharusnya Akulah yang mati" Kata Lila sambil terisak - isak.     

"Kata siapa kau wanita yang tidak berharga. Setiap wanita adalah berharga. Dan Kau harus belajar untuk menghargai dirimu sendiri sebelum kemudian orang akan menghargaimu. Tolonglah Lila berhentilah untuk menjadi wanita yang lemah selalu merasa tidak berdaya. Kau adalah seorang wanita yang kuat. Cobaan hidup yang sedang kau jalani ini harus kau hadapi dengan gagah berani.     

Lila, masih ada banyak waktu untuk memulai hidup baru. Kau memiliki anak yang berhak mendapatkan kebagaian. Dia tidak berdosa, dia tidak layak menanggung kesedihan ibunya secara terus menerus. Hiduplah dengan kuat setidaknya untuk anakmu" Kata Alena dengan berapi - api. Cynthia sampai ternganga mendengarnya. Sahabatnya ini benar - benar akan waras kalau sedang serius.     

Lila tampak menghembuskan nafasnya dan berkata dengan sedikit tegar. Kata - kata Alena memberikan semangat kepadanya.     

"Lalu apa yang harus ku lakukan untuk memulai hidup baru?" Kata Lila bertanya kepada Alena.     

"Menikahlah dengan Pangeran Abbash. Kau dan anakmu akan memilki pelindung yang kuat" Kata Alena dan Lila hanya tercengang menatap Alena.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.