CINTA SEORANG PANGERAN

Cambukan Mahendri



Cambukan Mahendri

Putri Rheina semakin menjadi – jadi kesalnya. Ia tidak pernah merasa terhina seperti ini. Selama ini Ia selalu menjadi superior di dalam harem ini semenjak Alena tidak ada. Tidak ada seorangpun yang berani menentangnya termasuk Putri Mira dan Putri Alicya. Tetapi kedatangan Putri Kumari telah merubah suasana hatinya.     

Putri cantik itu sangat menyebalkan dan memuakan. Ia tidak pandai menari tetapi mahir ilmu bela diri. Ia tidak pandai bernyanyi tetapi suaranya malah tajam dan menyakitkan. Ia juga tidak pandai memainkah jarum tetapi Ia malah ahli memainkan senjata tajam seperti pedang dan busur panah. Putri Kumari juga tidak pandai mengendalikan peralatan dapur tetapi Ia malah ahli mengendalikan kuda.     

Kulitnya yang hitam tidak membuatnya takut untuk terkena sinar matahari. Tubuhnya yang tinggi semampai dan sedikit kekar membuat Ia lebih mirip Arani tetapi yang ini terlihat lebih feminim karena Putri Kumari sangat suka berdandan dan memiliki rambut yang panjang, hitam dan lurus. Mata Putri Kumari juga tidak berwarna coklat tetapi hazel. Itu yang menjadikan Putri Kumari terlihat sangat cantik, eksotis, seksi dan menarik perhatian.     

Hanya Putri Kumari yang berani berkata keras kepadanya dan puncaknya adalah hari ini. Putri Rheina mengira kalau Putri Kumari hanya berani berkata keras kepadanya dan tidak akan sampai berani menamparnya. Putri Rheina tadinya hanya akan memberi Putri Kumari pelajaran. Putri Rheina hanya ingin Putri kumari tahu siapa yang menjadi penguasa di harem sebenarnya.     

Ratu Sabrina memandang Putri Kumari yang saat ini mengenakan pakaian berwarna merah dengan belahan dada rendah berbentuk V yang memperlihatkan sembulan dadanya yang begitu indah. Putri Kumari juga mengenakan hiasan rambut seperti para wanita india. Hiasan itu di sebut dengan tikka. Hiasan berwarna emas yang memang terbuat dari emas tampak melingkari kepalanya dan bandulnya yang seperti tetesan air mata berwarna merah dan dikelilingi lagi oleh hiasan emas. Bandul itu menggantung tepat di keningnya.     

Ratu Sabrina mulai paham kalau Putri Rheina tampak sangat iri dengan kecantikan dan keberanian dari Putri Kumari. Putri Rheina sangat tidak ingin kecantikannya disaingi jadi ketika ada wanita dalam harem yang tampil cantik melebihi dirinya maka Ia menjadi sangat tidak suka. Ratu Sabrina sudah mencium kalau yang mencari gara – gara pasti saudaranya yaitu Putri Rheina. Putri Kumari sepintas terlihat mirip dengan model Mahlagha Jaberi hanya berkulit lebih gelap.     

"Dia menyenggolku. Hingga Aku terjatuh dan dia menamparku lalu aku balas menamparnya dua kali. Aku memang salah. Seharusnya Aku tidak melayani tingkahnya yang menyebalkan " Kata Putri Kumari membuat Ratu Sabrina terhenyak kaget.     

Ia tahu kalau Putri Kumari sedikit keras tetapi siapa sangka kalau Putri cantik ini bisa sekeras ini. Ini sangat membuat Ratu Sabrina mengerutkan keningnya. Selama ini Haremnya Nizam berada dalam situasi aman – aman saja. Tidak ada keributan yang terjadi semenjak Alena dan Nizam pergi. Ratu Sabrina kini mengerti kalau sebenarnya selama ini Haremnya Nizam seperti gunung berapi yang diluarnya terlihat tenang tetapi sesungguhnya di dalamnya bergejolak.     

Ketenangan itu agaknya dibangun oleh rasa ketakutan karena kekuasaan Putri Rheina. Tetapi sekarang Putri Rheina kena batunya. Jika para putri lain hanya terlihat sangat takut dengan Putri Rheina. Sekarang ternyata Putri Rheina ada lawannya sehingga terjadilah keributan ini.     

Para putri lainnya yang sudah selesai dengan pelajarannya kini mulai tampak mengintip dari balik dinding atau tiang hanya ingin tahu ada kejadian apa. Mulut mereka kini tampak saling berbisik dan memuji keberanian Putri Kumari. Mereka malah terlihat senang dengan adanya kejadian ini. Selama ini mereka ditindas oleh putri Rheina.     

Setiap bulan selalu ada pemberian pakaian baru yang bisa dipilih dari katalog para perancang kelas dunia. Dan setiap pakaian adalah limited edition sehingga setiap model hanya dibuat satu. Setiap Putri bisa memilih sampai tiga pakaian setiap bulan termasuk asesori seperti sepatu, tas, dompet atau alas kaki lainnya. Kecuali perhiasan. Perhiasan biasanya diberikan pada saat mereka datang ke dalam harem lalu secara bertahap akan diberikan lagi sesuai dengan kejadian tertentu seperti misalnya pada saat ulang tahun masing – masing putri atau pada saat mereka melakukan kebaikan atau memang hadiah yang diberikan oleh para ratu kepada mereka.     

Setiap katalog datang maka Putri Rheina harus memilih terlebih dahulu setelah Ia memilih apa yang paling disukainya maka yang lain baru boleh memilih. Demikian juga dengan perhiasan. Jika perhiasan yang diberikan kepada salah satu putri itu terlihat sangat indah dan mahal maka tak segan – segan Putri Rheina akan merampasnya dan jika mereka menolak maka jangan harap bisa selamat dari kekejaman Putri cantik itu.     

"Berani benar Kau berkata bohong seperti itu ? Sudah jelas – jelas kalau kau menamparku terlebih dahulu" Kata Putri Rheina menatap Putri Kumari dengan pandangan penuh amarah.     

"Aku tidak takut dengan apapun yang kau katakan. Aku sangat percaya kalau Ratu Sabrina adalah seorang Ratu yang sangat bijaksana. Yang Mulia tahu mana yang benar dan mana yang salah"     

Putri Rheina langsung mendelik mendengar jawaban balasan dari Putri Kumari. Putri itu benar – benar bermulut pedas.     

"Aku tidak akan membela siapapun. Kau tahu kalau Aku sedang sangat sibuk. Suami kalian seharusnya sudah kembali ke Azura dan mengurus kalian dengan baik dan benar. Kalian tahu kalau Yang Mulia Baginda Raja Al – walid sedang sakit dan tidak berdaya. Aku harus pontang – panting menyelesaikan semua urusan.     

Apalagi sebentar lagi akan ada musin hujan yang biasanya akan datang di bulan Februari. Hujan tahunan ini akan selalu mendatangkan banjir di daerah yang berada di tepian sungai akibat meluapnya aliran sungai. Aku harus memikirkan cara untuk menanggulanginya sebelum banjir benar – benar terjadi. Tetapi kalian malah berkelahi. Apa tidak ada hal lain yang bisa kalian lakukan selain membuatku pusing?     

Putri Rheina, Kau adalah istri pertama. Harusnya kau memberikan contoh yang baik untuk mereka bukannya malah berkelahi. "     

"Tapi.." Putri Rheina mau kembali berkata tetapi Ratu Sabrina melotot sambil menghardik.     

"Sst.. sudah diam. Kali ini Aku tidak mau tahu kalian akan kukenakan hukuman yang sama yaitu cambukan di kaki masing – masing tiga kali " Kata Ratu Sabrina sambil menyuruh Hatice untuk menyerahkan cambuknya ke tangan Mahendri. Mahendri yang baru datang dari luar segera mengambil cambuk itu.     

Putri Rheina mau melarikan diri tetapi Hatice dan Sanita sudah mencekalnya dan cambuk dari rotan itu lalu berayun dan mulai beraksi mencambuk kaki Putri Rheina. Seseorang dari kejauhan terlihat memotret ketika Putri Rheina dicambuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.