CINTA SEORANG PANGERAN

Saatnya Show Up



Saatnya Show Up

Putri Kumari dan Putri Alicya menganggukan kepalanya mendengar perkataan Ratu Sabrina. Memang benar, bagi pemimpin yang bijaksana kepentingan rakyat banyak haruslah mendapat prioritas utama karena ini menyangkut nasib ribuan bahkan jutaan orang.     

Dua Putri cantik itu juga kemudian menyadari kalau Ratu Sabrina memang lebih layak menjadi Ratu dibandingkan suaminya yang begitu lemah. Ratu Sabrina sangat bertanggung jawab walaupun kelemahannya adalah Ia bergantung kepada Perdana Menteri Salman untuk melaksanakan semua kebijaksanaannya. Ini karena Ia sendiri tidak bisa meninggalkan suaminya dalam keadaan sakit.     

Walaupun istrinya banyak tetapi Ratu Sabrina tidak mengizinkan istri yang lain ikut mengurus terlalu dalam karena ada kekhawatiran suaminya yang lemah itu akan dipengaruhi istri yang lain untuk memindahkan posisi pangeran putra mahkota ke pangeran yang lain. Apalagi Nizam putranya yang selalu tidak ada di Azura. Ini adalah kelemahan terbesar dari dirinya. Para tetua sudah banyak yang mendesak agar Nizam segera pulang ke Azura agar urusan negara segera dapat ditangani oleh Nizam. Dan akhirnya Ratu Sabrina bisa menarik nafas lega karena akhirnya dalam minggu ini Nizam akan segera kembali ke Azura bersama Alena dan dua cucunya. Ia sudah sangat merindukan mereka.     

"Aku sangat bahagia mereka akan segara datang ke Azura. Aku sangat berharap ketenangan kerajaan kita akan kembali setelah Pangeran Nizam memegang kekuasaan. Dan urusan di dalam harem akan dapat ditangani oleh Putri Alena dengan baik " Kata Ratu Sabrina sambil mengenang menantunya yang polos dan lucu itu.     

Walaupun dalam hatinya Ia terkadang ragu apakah Putri Alena akan dapat menangani urusan Harem dengan baik karena di dalamnya banyak putri yang sulit di atur. Terutama Putri Rheina. Keponakannya itu tadinya harapan dia satu – satunya untuk melanggengkan dinasti keluarganya berkuasa di kerajaan Azura.     

Setelah sepupunya menjadi perdana menteri lalu putri dari perdana menteri salman yaitu putri Rheina menjadi istri anaknya maka hal ini akan semakin memperkokoh dinasti keluarganya berada di istana. Siapa sangka putri Rheina yang mendapatkan pendidikan sebagai ratu malah semakin parah tingkahnya. Ia semakin tidak terkendali berada di dalam harem. Semua strategi dan trik yang Ia keluarkan untuk menjadi yang terkuat tidak licin tetapi malah terlihat kasar sehingga membuat orang – orang malah kehilangan simpati kepadanya.     

Kedatangan Putri Kumari malah menggeser kedudukannya di tempat putri favorit di dalam harem. Bahkan sekarang Ia akan memberikan tugas kepada putri itu untuk mengatur pesta penyambutan Nizam.     

"Kau tahu, kalau istri yang dinikahi anakku secara agama hanyalah Putri Rheina dan Alena. Sebenarnya ada dua orang lagi yang aku harapkan akan dinikahi secara agama olehnya yaitu Putri Mira dan Putri Alicya. Tetapi Aku lihat Putri Mira secara mental sangat tidak memungkinkan menduduki salah satu ratu utama haruslah siap mental secara fisik dan mental. Aku tidak ingin anakku yang seharusnya disuport oleh para ratunya malah harus mengurusi istrinya yang gila " Kata Ratu Sabrina dengan tajam.     

Putri Alicya dan Putri Kumari terdiam. Kelemahan lainnya dari Ratu Sabrina adalah dia sangat dingin, tegas, kejam dan tidak mengenal ampun. Kalau ada yang tidak Ia sukai maka Ia akan mengatakannya terus terang.     

"Melihat Kau begitu tenang menerima hukumanku maka Aku bisa melihat kalau kau putri yang dapat Aku andalkan. Saatnya sekarang kau tunjukan keterampilanmu dalam mengurus pesta penyambutan dari anakku dan Aku akan merekomendasikanmu dan Putri Aliya segera untuk menjadi istrinya yang sah secara agama dan bukan hanya sah secara adat dan kerajaan." Kata Ratu Sabrina sambil menatap ke arah putri Kumari.     

Mata Putri Kumari dan Putri Alicya membesar, wajah mereka berdua langsung berseri – seri. Siapa yang tidak ingin menjadi salah satu dari empat Ratu besar yang akan menguasai istana dari empat penjuru mata angin. Menjadi Ratu yang sah dan memiliki anak tidak akan tinggal di dalam harem lagi tetapi akan mendiami istana di empat penjuru mata angin menggantikan para ratu yang harus meninggalkan istana begitu raja digantikan oleh raja yang baru mengikuti para pangeran yang juga akan ikut keluar kecuali pangeran itu menduduki jabatan di kerajaan.     

Dan satu – satunya ratu yang masih boleh tinggal di istana utama adalah ratu yang menjadi ibu suri. Ibu suri ini adalah ibunya raja yang sekarang bertahta. Itulah sebabnya para istri raja atau selir berusaha keras untuk menjadi ibu dari seorang raja agar mereka tidak tersingkir dari istana.     

"Kami siap untuk bekerja keras " Kata Putri Kumari dengan berapi – api sementara itu Putri Alicya hanya menganggukkan kepalanya ragu – ragu. Putri Alicya memang sangat ingin menjadi salah satu dari ratu yang mendiami empat istana di penjuru mata angin tetapi Ia tidak berani menghadapi beratnya tanggung jawab menjadi seorang Ratu. Apalagi menjadi ratunya Nizam dan bersaing dengan Putri Alena.     

Putri Kumari tidak tahu bagaimana Putri Alena, sosoknya yang lain daripada yang lain dan tidak bisa disaingin dari sisi manapun dan Putri Kumari tidak tahu bagaimana Nizam yang begitu sempurna itu sangat mencintai putri dari Indonsia itu. Ia seperti mengejar bayang – bayang yang hanya bisa dilihat tetapi tidak bisa dirasakan apalagi di sentuh.     

Putri Kumari hanya tahu dari cerita saja makanya dia penuh percaya diri sedangkan Putri Alicya yang sudah tahu bagaimana Pangeran Nizam dan Putri Alena tidak berharap banyak. Tidak di usir dari harem saja sudah suatu keberuntungan. Daripada pulang ke rumah dalam keadaan tidak tersentuh Pangeran Nizam. Bisa hilang harga diri seumur hidup dan jadi tertawaan orang – orang sekerajaan Azura. Ia akan dicap sebagai putri yang tidak diinginkan suaminya.     

"Putri Alicya terlihat tidak antusias.. kau tidak boleh membiarkan Putri Kumari untuk bekerja sendiri. Dia masih baru di sini. Pesta penyambutan ini akan menjadi pesta terbesar setelah pesta pernikahan Pangeran Nizam dan Putri Alena. Pesta ini sangat penting karena akan melibatkan undangan dari seluruh kerajaan Aliansi dan seluruh rakyat Azura. Rakyat Azura sudah harus diperkenalkan kepada pewaris tahta selanjutnya yaitu Pangeran Axel " Kata Ratu Sabrina sambil melihat kepada Putri Alicya yang tampak kebingungan dan ragu – ragu.     

Putri Kumari melirik ke arah Putri Alicya yang terdiam. Ia menjadi heran dengan putri yang berambut pirang itu. Mengapa dia terlihat tidak antusias. Ini saatnya untuk tampil dan menonjolkan diri. Ini saatnya show up kepada Ratu Sabrina dan Pangeran Nizam tentang eksistensi mereka.     

"Aku hanya ikut saja Yang Mulia. Kalau memang Yang Mulia memerintahkan Aku untuk membantu Putri Kumari maka akan Aku lakukan " Kata Putri Alicya sambil memberikan hormat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.