CINTA SEORANG PANGERAN

Cinta Seperti Lingkaran Setan



Cinta Seperti Lingkaran Setan

"Apapun yang akan dikatakan oleh Yang mulia kepada Nona Amrita pasti akan membuat Nona Amrita menyadari bahwa sangat sia - sia mengharapkan burung yang sudah terbang dari tangan. Jadi katakanlah daripada mengharapkan burung yang sudah terbang tinggi lebih baik memelihara burung yang sudah jelas - jelas berada di tangannya " Kata Maya     

"Burung apa maksudmu ?" kata Pangeran Husen dengan pura - pura polosnya. Ia malah merapatkan pahanya dengan refleks.     

"Astaghfirulloh.. Yang Mulia sungguh keterlaluan.. ini adalah suatu peribahasa bukan burung seperti itu" Kata Maya sambil berdiri dan pergi meninggalkan Pangeran Husen sambil cemberut. Pangeran Husen tertawa terbahak - bahak. Ia merasa puas sudah membalas Maya yang menyebalkan itu.     

Tetapi apa yang dikatakan asistennya itu memang benar. Ia harus memberikan pengertian seperti itu kepada Amrita sehingga Amrita akan segera lari ke dalam pelukannya.     

Pangeran Husen memandang Maya yang pergi masuk ke dalam kamarnya. Ia sebenarnya sangat menyayangi Maya yang menyebalkan itu. Maya lebih seperti kakaknya sendiri dibandingkan asistennya. Pangeran Husen tidak memiliki kakak perempuan dari pihak manapun. Ia hanya memiliki dua kakak laki - laki yaitu Pangeran Nizam dan Pangeran Thalal. Pangeran Husen lebih manja dari Pangeran Thalal dan tidak pernah melakukan perjalanan jauh ke luar negeri kecuali untuk pergi bertamasya.     

Pekerjaannya lebih suka berhura - hura dan berpesta bersama pangeran lainnya yang tidak tinggal di istana. Pangeran Husen kadang suka nakal dengan para pangeran lainnya walaupun Ia masih dalam batas kontrol seperti menghindari menyentuh wanita yang bukan mahramnya dan minum minuman keras yang terkadang suka beredar di kalangan pesta para pangeran. Bahkan para penari perut juga suka diundang untuk memeriahkan pesta.     

Seperti para pemuda dikalangan masyarakat manapun terkadang ada beberapa yang memang tidak bisa menahan gejolak hawa mudanya. Darah muda yang memang terkadang lebih cepat mengalir dan memompakan rasa keingin tahuan mereka. Terkadang aliran darah muda mereka lebih deras dari aliran tentang rasa kepatuhan mereka terhadap agama, norma dan dogma.     

Pangeran Husen adalah pangeran yang tidak memiliki tanggung jawab dan cita - cita tentang masa depannya. Ia hanya hidup bagaikan air mengalir. Ia tidak seperti Nizam yang memiliki tanggung jawab besar yaitu menjadi raja besar kerajaan Azura.     

Pangeran Husen juga bukan Pangeran Thalal yang memiliki cita - cita ingin memimpin departemen sosial dan memiliki yayasan sosial dan berjuang memperbaiki kesehatan mental rakyat Azura. Ia juga tidak seperti Pangeran Rasyid saudara sepupunya yang menjadi jendral besar. Ia juga bukan pangeran Hamdan yang masih saudara sepupunya yang menjadi pengusaha.     

Pangeran Husen hanya seseorang yang hidup dengan bebas dan tanpa beban bahkan Ia ketika Ia dijodohkan dengan putri Elisa, Ia tidak menolak seperti kedua kakaknya yang penuh dengan huru hara. Ketika Ia dijodohkan dengan Amrita Ia baru terperangah karena gosip yang bertebaran di luar tentang gadis yang sedikit berbeda dengan kebanyakan gadis di kerajaannya.     

Dan siapa sangka pertemua pertamanya dengan Amrita malah mendatangkan perasaan cinta yang baru Ia alami disepanjang hidupnya. Dan jatuh cinta ternyata merusak kedamaian hatinya selama ini.     

Dulu Ia begitu aneh saat mengetahui kalau Kakaknya yang begitu gagah perkasa, cerdas dan berwibawa serta tidak mengenal rasa takut berubah menjadi melow karena jatuh cinta. Ia juga terheran - heran ketika kakaknya pangeran Thalal yang begitu tampan dan rupawan bagaikan seorang model kelas dunia sampai rela mempertaruhkan nyawanya di Bali hanya untuk mendapatkan cinta seorang gadis dari Amerika.     

Bahkan gadis itu berasal dari kalangan rakyat jelata yang tidak memiliki apapun untuk dibanggakan. Gadis itu berasal dari keluarga miskin dengan kencantikan yang standar. Pangeran Husen sungguh tidak mengerti akan semua itu. Tetapi apa yang dirasakan oleh kedua kakaknya sekarang sedang Ia rasakan. Walaupun takdir mempermudah jalannya untuk memiliki gadis yang Ia cintai karena Ratu Sabrina menjodohkan dirinya dengan Amrita.     

Tetapi kasusnya berbeda dengan kedua kakaknya kalau Kakak - kakaknya dan para gadisnya saling mencintai tetapi tidak direstui keluarga tetapi diirnya malah kebalikannya. Ia mencintai gadis itu dan direstui keluarga tetapi gadis itu belum mencintainya. Pangeran Husen berbaring di sofa pesawat sambil meletakan kedua telapak tangannya di bawah kepalanya.     

Matanya menerawang menatap langit - langit pesawat. Suara deru mesin kapal yang nyaris tidak terdengar tetapi ketika suasana sangat sunyi, suara deru pesawat itu ternyata terdengar dengan jelas. Pangeran Husen sengaja pulang lebih cepat dari yang lain. Ia tidak ingin kedatangannya keduluan oleh Pangeran Abbash yang katanya akan segera pulang ke kerajaan Zamron bersama Lila.     

Ia harus membawa Amrita ke Azura terlebih dahulu sebelum Pangeran Abbash datang ke kerajaannya dan membuat Amrita semakin sakit hati. Ia harus melindungi Amrita dari rasa cemburu karena melihat Pangeran Abbash sudah bersama Lila.     

Pangeran Husen menjadi tersenyum miris memikirkan perasaan cinta yang terkadang diluar nalar manusia biasa. Ia jadi membayangkan bagaimana cinta tekadang seperti lingkaran setan. Si A cinta terhadap di B, Si B cinta terhadap si C dan si C cinta terhadap di D tetapi nyatanya si D malah mencintai si A dan ketika masing - masing kukuh pada rasa cintanya jadilah mereka berempat tidak pernah menikah seumur hidupnya.     

Harus ada yang mengalah diantara mereka karena hidup tidak selamanya sempurna. Ia sendiri sebenarnya tidak keberatan kalau tidak bisa menikah dengan Amrita karena perasaan cintanya lebih ke ingin melindungi daripada memenuhi perasaan nafsunya.     

Cintanya kepada Amrita begitu tulus dan suci. Ia bahkan sebenarnya lebih rela tidak menikahi Amrita dibandingkan dengan memaksakan kehendaknya. Tujuannya ke kerajaan Zamron hanya ingin bernegosiasi saja. Kalau Amrita tetap memaksakan cintanya kepada Pangeran Abbash. Ia bersumpah akan mundur alon - alon dari Amrita.     

Ketika pesawat hampir mengudara selama sepuluh jam akhrinya pesawat mendarat di Bendara Kerajaan Zamron. Pangeran Husen sudah memperbaiki penampilannya karena Ia mendapatkan kabar kalau calon ayah mertuanya langsung yang akan menjemputnya.      

Dan memang benar ketika Ia turun dari pesawat diikuti para asisten dan pengawal. Perdana Mentri Amir sudah menyambutnya dengan senyum manis penuh kebapaan. Pangeran Husen tertegun menatap sinaran mata yang begitu hangat. Ia adalah pangeran ketiga yang jarang mendapatkan curahan kasih sayang dari ayahnya.     

Raja Al- walid terlalu sibuk disaat Ia sehat dan ketika Ia tidak sibuk kondisinya malah sakit. memiliki banyak istri dan anak membuat setiap anak jarang mendapatkan kasih sayangnya kecuali kalau anaknya itu sangat menonjol dalam suatu bidang.      

Semua kasih sayang ayahnya habis tercurah untuk kakaknya Nizam dan satu hal lagi. Ibu tirinya Ratu Sabrina jarang membiarkan Ayahnya bercengkrama dengan anak - anaknya yang lain selain Nizam. Ratu Sabrina terlalu mendominasi di kerajaan dan tidak ada satupun istri ayahnya yang berani melawannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.