CINTA SEORANG PANGERAN

Pesawat Di bajak



Pesawat Di bajak

Pangeran Thalal tidak mengerti mengapa otak istrinya sampai berpikir sejauh itu. Cynthia akan pulang ke Azura tetapi seakan – akan Ia akan pulang ke hutan belantara yang banyak binatang buasnya. Ia bertahun – tahun tinggal di istana tetapi menurutnya tidak ada hal yang sangat mengerikan yang terjadi di sana. Atau apa Ia kurang mengamati keadaan mengingat Ia juga pernah tinggal di luar negeri walaupun tidak selama Nizam.     

"Please Honey.. jangan berpikiran sejauh itu. Aku yakin kita akan baik – baik saja. Percayalah "Kata Pangeran Thalal sambil mengusap kepala Cynthia dengan lembut. Di kecupnya ubun – ubun kepala istrinya itu. Lalu dengan telunjuknya ditelusuri kening Cynthia. Mata Cynthia yang biru itu sangat cantik ketika sedang menatapnya dengan sendu.     

"Apapun yang terjadi terjadilah. Kun fayakun. Kau adalah istri pangeran. Kepintaran memang diperlukan tetapi keberanian lebih diperlukan lagi. Kau harus berani menghadapi apapun yang terjadi. Jangan pesimis, belum bertanding sudah mundur duluan.     

Ingat, istri Pangeran Thalal bukanlah wanita sembarangan. Kau harus mampu menjadi pendampingku yang kuat apalagi kau sudah memiliki anak yang harus kau besarkan dengan baik. Dan Ada Kakak Putri Alena yang membutuhkanmu juga. Kalau kau pesimis bagaimana Kau akan membantu Kakak Putri Alena " Kata Pangeran Thalal sambil menurunkan tangannya dan mulai bermain dengan lembut.     

Cynthia mendadak merinding, " Ini di dalam pesawat Yang Mulia.. " Bisik Cynthia sambil memeluk leher suaminya dan membuka bibirnya.     

"Kenapa ? Ini bukan yang pertama kalinya kita bercinta di pesawat " Kata Pangeran Thalal sambil merenggangkan kedua kaki istrinya. Tetapi baru saja tubuhnya akan memasuki tubuh istrinya terdengar gedoran di depan pintunya. Pangeran Thalal sangat terkejut dan Ia segera melompat sambil menyambar pakaiannya yang baru saja Ia lepas.      

Cynthia tidak kalah cepatnya menyambar pakaiannya. Ia sangat terkejut dan pasti ada sesuatu yang terjadi. Tidak pernah ada orang yang berani menggedor pintu kamarnya begitu keras. Dan ketika Cynthia akan mendahului Pangeran Thalal untuk membuka pintu Pangeran Thalal segera mencegahnya.     

Pangeran Thalal menarik lengan istrinya dan menyuruhnya untuk berdiri di belakangnya sehingga kalau ada apa-apa pangeran Thalal akan menjadi tameng bagi Cynthia .     

Cynthia memegang pakaian Pangeran Thalal bagian belakangnya dan ia terlihat sangat ketakutan. Benar kata Pangeran Thalal suaminya, bahwa untuk menjadi istri seorang pangeran bukan hanya harus memiliki kepintaran tetapi juga harus memiliki keberanian. Dan Cynthia merasakan suatu firasat bahwa akan ada kejadian yang tidak baik.      

Dan ketika Pangeran Thalal membukakan pintu itu maka ada dua orang yang menerjang masuk sambil menodongkan senjata ke kepala Pangeran Thalal. Cynthia menjerit histeris dan tampak semakin ketakutan. Apalagi ketika orang itu berkata ,     

"Maafkan kami yang mulia tetapi silakan untuk menuruti perintah kami dan tidak melakukan apapun yang akan mengakibatkan nyawa yang mulia menjadi melayang " kata seseorang yang berdiri sambil menodongkan senjatanya kepada Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal mengangkat tangannya dan tidak berani melakukan apapun karena dia tidak memegang senjata dan terlebih ada istrinya di belakang. Cynthia semakin panik melihat kejadian ini. Dan Dia teringat anaknya yang yang sedang bersama pengasuhnya .     

"Anakku ...anakku Pangeran atha di mana ? dia kalian apakan dia? "Kata Cynthia dengan panik. Cynthia bahkan akan melangkah pergi tanpa memperdulikan todongan senjata di kepalanya.     

Tetapi salah seorang dari mereka menghalangi langkah Cynthia lalu dia membungkuk dengan hormat,     

"Maafkan kami yang mulia tetapi hendaknya Yang Mulia tidak bertindak gegabah. Pangeran Atha ada di tempat yang aman bersama pengasuhnya. Kami berjanji tidak akan menyakiti Yang Mulia semua asalkan kalian memenuhi permintaan kami "kata salah seorang dari mereka.     

Pangeran Thalal langsung terlihat sangat murka "Siapa kalian mengapa kalian begitu berani membajak pesawat kami dan mana kakakku kemudian di mana anak-anak kami?" Kata Pangeran Thalal sambil menatap dengan tajam.     

Ia sama sekali tidak takut mati untuk menghadapi para pembajak itu tetapi Pangeran Thalal takut bahwa para pembajak itu akan bertindak gegabah semisal menembakkan pistol yang mungkin nanti akan mengakibatkan jalannya pesawat terganggu sehingga semua keselamatan penumpang dari pesawat ini akan dipertaruhkan.     

"Yang mulia tidak usah khawatir anak-anak ada berada di tempat yang aman sebaiknya yang mulia segera bergabung bersama kakak yang mulia," kata seorang pembajak Pangeran Thalal memperhatikan wajah para pembajak nya mereka adalah para pengawal yang kelihatannya berkhianat kepada mereka.     

Ini sangat mengerikan dimana ada tiga bayi di dalam pesawat dan ini adalah kebodohan mereka. Protokoler istana sebenarnya melarang anggota kerajaan menumpang dalam satu pesawat. Seperti anak - anak mereka dan orang tua. Dua orang Pewaris tahta kerajaan tidak boleh dalam kendaraan yang sama baik di darat, laut maupun udara.     

Sehingga kalau salah satu dari kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan maka yang lainnya akan selamat demikian juga dengan dua orang kakak beradik. Pangeran Thalal adalah pewaris ketiga setelah Nizam dan Pangeran Axel. Jadi jika terjadi apa - apa dengan Nizam dan Pangeran Axel maka yang naik tahta adalah Pangeran Thalal sebagai adik tertua dari Nizma. Tapi kini mereka bersama dalam sebuah pesawat. Mereka benar - benar cari mati.     

Alena duduk disamping Nizam yang berwajah kelam. Mereka sedang berpelukan sambil berbicara ketika dari belakang ditodong senjata. Ini adalah konspirasi yang besar dan tidak diketahui mereka. Nizam merasa ditusuk dari belakang oleh para pengawalnya. Konspirasi sebesar ini sampai tidak ketahuan padahal ada banyak jendral disekelilingnya.     

Hanya Alena yang berwajah sedikit datar dan tanpa ekspresi. Ia tidak ingin histeris yang mengakibatkan para pengkhianat itu menjadi panik dan melukai anak - anaknya. Karena mereka benar - benar menyandera Pangeran Axel, Pangeran Atha dan Putri Alexa.     

Para pengkhinat itu akan membunuh para bayi jika tuntutannya tidak dipenuhi dan jika mereka mengalami kegagalan dalam pembajakan ini mereka akan meledakkan bom bunuh diri sehingga seluruh penumpang pesawat akan hancur beserta pesawatnya.     

Pangeran Thalal segera bergabung dengan kakaknya. Ia melihat Amar dan Imran berada dekat Nizam mereka terlihat sama tidak berdayanya dengan Nizam karena penyanderaan bayi - bayi di ruangannya.     

Nizam saling berpandangan dengan Pangeran Thalal tetapi mereka tidak saling berkata – kata. Cyntia langsung merangkul Alena dan mulai menangis dengan keras. Alena mengusap punggung Cynthia. Mata Alena berputar gelisah. Jam ini adalah seharusnya Pangeran Axel minum susu dan Pangeran Axel akan mengamuk kalau sampai kelaparan.     

"Apa sebenarnya permintaan Kalian ?" Kata Nizam dengan tatapan tajam. Pengawal yang berkhianat itu langsung menggigil ketakutan. Walaubagaimanapun Ia adalah salah satu anggota pasukan pengawal Nizam jadi ini adalah pengkhianatan besar. Dan Nyawa taruhannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.